Pdt. Samuel Harnadi

Ibadah raya 1&2 - minggu, 16 juni 2019
Rekaman Khotbah : Pdt Samuel Harnadi
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 16 Juni 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

HARI PERHENTIAN

Minggu lalu kita merayakan hari Pentakosta. Dan setelah menerima kuasa Roh Kudus, Petrus berkhotbah 3000 orang bertobat. Jadi penduduk Bekasi yang berjumlah 3 juta, jika semua jemaat Bumi Anggrek berkhotbah maka seluruh Bekasi akan dimenangkan.

Kita hidup di hari-hari terakhir yaitu Pentakosta Ketiga, di mana penuaian jiwa berlaksa yang terbesar dan yang terakhir akan terjadi. Jangan sampai kita melayani Tuhan tapi akhirnya kita ketinggalan.

Kesaksian mimpi bertemu ayah yang sudah meninggal, minta segera berangkat dengan pesawat. Namun seperti Bahtera Nuh yang tidak diminati oleh orang lain, banyak orang di jalan raya juga tidak berminat untuk naik pesawat tersebut.

Ibrani 4:1-6 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: “Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,” sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.” Dan dalam nas itu kita baca: “Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Hari-hari ini kita harus fokus pada Tuhan, waktu perhentian umat manusia, hari ketujuh penciptaan. Bumi disayang Tuhan karena ada manusia yang diciptakan segambar dan serupa Allah, dan sangat berharga di mata Tuhan. Jadi jika kita melihat di luar sana banyak orang belum bertobat, kita harus doakan agar mereka juga diselamatkan. Banyak orang yang akan selamat, namun banyak juga yang tidak diselamatkan.

Di musim Pentakosta ini mari jadikan Roh Kudus sebagai penolong. Aktifkan dan agresifkan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Ikut Tuhan bukan hanya sekedar pengetahuan namun pengertian untuk melakukannya. Bukan hanya gelar dan kepandaian saja tapi juga bagaiman mengaplikasikan Firman Tuhan di dalam kehidupan kita. Umur manusia ada batasnya, dan yang lebih penting tujuan setelah hidup ini kita mau ke mana. Yaitu menyenangkan hati Tuhan. Ayat 6 mengatakan “mereka tidak masuk” karena ketidaktaatan mereka.

 

Kebahagiaan diberikan Tuhan dalam hidup ini, tapi ada juga yang tidak berbahagia, ada ketidaktaatan melanggar Firman Tuhan dan berbuat dosa. Jika kita tidak melanggar dan taat, maka kita tidak perlu kuatir dalam hidup ini, karena Tuhan akan menyertai sampai akhir zaman. Roh Kudus akan berikan kepekaan untuk melakukan kehidupan dengan baik dan benar. Jangan pikirkan meskipun banyak orang yang tidak suka, yang penting Tuhan suka. Ikut Tuhan Yesus pasti selamat. 

Membaca buku berjudul Murid Sejati, ketika Yesus naik ke Surga disaksikan 500 orang. Dan Yesus nyatakan nantikan di Yerusalem, dan akan kukirimkan roh kebenaran dan penolong. Namun ternyata hanya 120 orang murid yang menunggu janji Tuhan di loteng upper room Yerusalem. Di sana para murid menerima lidah api, berbahasa lain dan dipenuhi kuasa dari Tuhan. Tetapi di mana 380 murid yang lain yang tidak taat dan bukan murid sejati, tapi murid2 an. Kita harus menjadi murid sejati agar kita ikut masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Menyiapkan umat yang layak untuk kedatangan Tuhan dan ikut masuk ke Sorga. Jangan kita hanya menjadi penonton tapi kita ikut di sana. Kita ada di waktu tambahan / waktu sisa / injury time yang sangat singkat. Di sana ada daya tarik Roh Kudus dan bersungguh-sungguh dengan fokus. Agar jangan dikalahkan Iblis.

Dalam buku Rapture the Great Tribulation, rapture yang akan terjadi sebelum masa kesusahan besar 7 tahun, dan ketika itu juga Roh Kudus akan ikut diangkat. Pada saat itu tidak ada lagi penolong bagi kita. Waktunya tidak banyak lagi, sebentar saja, dan nantikan pengangkatan bukan kematian. Ikut Tuhan sungguh-sungguh, beribadah dengan benar, Ajarkan dan muridkan sehingga menjadi gereja dan jemaat yang benar. Gereja memberikan pengertian dari Roh Kudus. Memberikan impartasi bersifat rohani, apa yang dihidupi dibagikan menjadi dalam bentuk Firman Tuhan.

Jangan salah melangkah di waktu yang singkat ini. Jika kita percaya Yesus maka kita adalah orang yang paling beruntung. Karena dipanggil dan dipilih. Apakah kita bersedia? Banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih, tapi lebih sedikit lagi yang setia. Kualitas kita yang akan membawa kita selamat. Kualitas pribadi masing-masing yang membawa pada berjalannya waktu dengan ketaatan. Seperti Yesus juga tidak salah pilih Yudas, namun pilihan Yudas yang salah memilih jalan menjual Yesus. Kita perlu Roh Kudus tolong kita. Kita perlukan kasih karunia pemberian dan anugerah Tuhan. Kita harus sadar dan menjadikan kita semakin rendah hati dan harus bisa mempertanggungjawabkan kepada Tuhan. Jangan pedulikan apa kata orang, tapi apa kata Tuhan tentang diri kita. Paulus adalah pembunuh dan berdosa tapi dia dipakai Tuhan luar biasa karena kasih karunia Tuhan.

Ayat 7, Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu “hari ini,” ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!”  Ia menetapkan suatu hari, hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.

Silakan share :