GBI Gatot Subroto

Visi tahun 2018

Visi tahun 2018 adalah Tahun Permulaan Baru (The Year of New Beginning)

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17

SEJARAH & VISI GBI GATOT SUBROTO

5 tahun pertama (1988-1983) – Pujian dan Penyembahan

Sejak berdirinya pada tanggal 4 September 1988, selama 5 tahun pertama Tuhan merestorasi pujian dan penyembahan terlebih dahulu. Pdt Niko bersaksi bahwa selama 5 tahun itu, topik khotbahnya pasti tentang pujian dan penyembahan. Namun demikian, jemaat yang datang semakin lama semakin banyak dan Wisma Karsa Pemuda yang menjadi tempat berbakti menjadi sedemikian penuhnya, dan gereja terus berkembang pesat.

1988

Tanggal 4 September 1988 kebaktian perdana GBI Senayan (pada saat itu bernama GBI Jemaat Bethany) diadakan di Gedung Serba Guna, Wisma Karsa Pemuda, Senayan, Jakarta.

1989-1993

Wadah-wadah mulai dibuka. Gereja bergerak kuat dalam urapan pujian dan penyembahan.

1993

Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 54:2-3, “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota sunyi.”

Sampai pertengahan tahun 1993 terdapat 16 gereja yang berdiri. Tahun-tahun perintisan. Tuhan menghendaki pendirian gereja dengan berpolakan: adakan beberapa kali kebaktian Praise and Worship, setelah ada peneguhan lebih lanjut, dirikan gereja di tempat/kota itu.

5 tahun kedua (1993-1998) – Doa, Pujian, dan Penyembahan

Tuhan menambahkan dengan DOA dan mengirimkan Pdt Timotius A Rohim (sekarang sudah bersama-sama dengan Tuhan) untuk tujuan itu, sehingga gereja mulai masuk dalam doa puasa, doa keliling, doa peperangan, dan sebagainya.

1994

Tahun 1994 adalah tahun penggenapan visi yang Tuhan beri di tahun 1993 dalam Yesaya 54:2-3 menjadi tema utama.

Tahun ini merupakan tahun persiapan:

  • Mempersiapkan Pasukan Doa Syafaat
  • Memulai doa puasa setiap hari Sabtu (dimulai pada tgl. 5 Maret)

Mempersiapkan Family Altar (kelompok sel)

Pada tahun ini Pasukan Doa mulai dibentuk.

1995

Tuhan memberikan visi di dalam Yesaya 56:7, “Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”

1996

Visi Rumah Doa menjadi tema utama.

Tuhan menghendaki umat-Nya untuk menjadi rumah doa. Khotbah-khotbah dan seminar-seminar doa diadakan.

1997

Tahun 1997 adalah tahun misi dan penginjilan.

Prof Peter Wagner, seorang pakar mengenai pertumbuhan gereja menyimpulkan dalam sebuah bukunya bahwa pertumbuhan gereja yang paling efektif adalah dengan membuka gereja-gereja baru. (Gereja-gereja baru ini merupakan “rumah-rumah doa”/pangkalan doa). Pdt Niko membaca buku tersebut dan menjadi rhema yang diterimanya dengan sukacita.

Kejadian Mei 1997 yang mengguncangkan kota Jakarta menjadikan umat semakin menjadi rumah doa. Pada pertengahan tahun, dimulai pembentukan kubu-kubu doa. Kubu-kubu doa dibentuk di kelompok-kelompok sel (FA) untuk pertahanan wilayah RT/RW/Kelurahan setempat, untuk menduduki dan memenangkan wilayah tersebut bagi Kristus dan menjadikan jemaat Rumah Doa. Kubu Doa bersifat ringkas dan fleksibel. Dari satu kelompok sel (FA) dapat dibentuk 2 atau 3 kubu doa.

Kemudian mulailah 5-6 FA menjadi 1 gereja, dan ada pula yang 10 FA menjadi 1 gereja. Dalam 1 FA kira-kira ada 12 orang. Dalam tempo 1½ tahun, GBI Senayan menanam sekitar 200 gereja baru. Namun Pdt Niko juga mengalami kecaman dari banyak Pendeta dan terjadi kesalahpahaman. Pun demikian, gereja tetap berkembang pesat.

1998

Visi tahun 1998 adalah menuai dalam kasih.

Tuhan memberikan tujuh strategi penuaian:

  • Unity
  • Memperhatikan yang kekurangan
  • Mendoakan bangsa-bangsa
  • Jangan takut
  • Pergi, injak, kumpulkan orang dan ajak berdoa
  • Banyak berdiam diri dan berdoa
  • Menjadi murid Kristus

Doa menjadi awal dan prioritas untuk penuaian.

Pada tahun 1998, Menara Doa (Watch Tower) mulai dirintis pendiriannya. Sebuah konvokasi doa di Yerusalem pada tahun 1998 yang dihadiri oleh bangsa-bangsa menyimpulkan bahwa tanpa Menara Doa (Rumah Doa–24 jam) tidak akan terjadi penuaian.

Pada September 1998, GBI Jalan Gatot Subroto memulai sebuah Menara Doa–24 jam yang bertempat di gedung BHS, lantai 25, Gajah Mada-Kota, Jakarta.

5 tahun ketiga (1998-2003) – Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity

1999

Tuntunan Tuhan adalah:

  • Persiapkan bahtera kehidupan
  • Menara Doa (tempat tinggi, intim 24 jam, unity)

Memasuki tahun ini diawali dengan doa puasa 40 hari. Tuhan menghendaki untuk masuk perhentian/berdiam diri dan memikirkan perkara yang di atas bukan yang di bumi.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan pada tahun ini:

  • Penuaian jiwa besar-besaran
  • Goncangan yang besar
  • Hidup berjaga-jaga

Sasaran penuaian: Bani Kedar dan Nebayot (Yes 21: 13-16).

Pola penuaian di akhir jaman:

Kemuliaan Tuhan memenuhi gereja-Nya (Ef 5:18-21, Yoh 17:21)

  • Doa, Pujian, dan Penyembahan (Pray, Praise, and Worship)

Bangkit dan menjadi terang (Yes 60:1)

Miliki pikiran dan perasaan Kristus (Flp 2:5)

  • Tuhan akan turun di hadapan seluruh bangsa agar mereka memiliki rasa takut akan Tuhan

Pesan Konvokasi Doa Yerusalem 2001: Deeper Intimacy (intim lebih lagi dengan Tuhan).

2000

Visi tahun ini adalah Tahun pelipatgandaan, Tahun Mukjizat, Tahun tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.

Bagi kita yang sudah melakukan apa yang terbaik, yaitu duduk di kaki Yesus seperti Maria untuk mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan. Duduk diam di kaki Yesus artinya menanti-nantikan Tuhan. Di dalam Yesaya 40:31, “…orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali…”.

2001

Visi tahun 2001 adalah Persiapan umat yang layak.

Hidup intim dengan Tuhan menjadi hal yang utama, di dalam Wahyu 2:1-5, Tuhan kembali mengingatkan kita kepada kasih mula-mula agar kita dapat mengalami hujan awal dan hujan akhir, yaitu mereka yang begitu haus dan lapar akan kebenaran, yang selalu memburu hadirat Tuhan, memburu firman Tuhan dan meresponinya.

Kita juga memperoleh janji Tuhan yang ada di dalam 1 Korintus 2:9, “…Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”

2002

Visi tahun 2002 adalah Penuaian Jiwa Beribu-ribu Laksa.

Tiga senjata Allah yang harus kita pergunakan untuk memasuki penuaian jiwa beribu-ribu laksa, seperti dalam Wahyu 5:8-12, yaitu terdiri dari tersungkur menyembah Tuhan Yesus; Doa, Pujian dan Penyembahan; Menyanyikan nyanyian baru, seperti dalam Mazmur 40:4.

Pada tahun 2002, Pdt Niko mendapatkan visi dari Tuhan untuk menurunkan nama Bethany dan Successful Bethany Families, sehingga GBI Bethany Jakarta berubah nama menjadi GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta, sebagaimana diperintahkan oleh Sidang Sinode Gereja Bethel Indonesia. Gereja-gereja yang berada di bawah penggembalaannya turut menurunkan nama Bethany dan berubah menggunakan nama tempat/jalan di mana mereka berlokasi, sebagian kecil turut ke dalam Sinode Gereja Bethany Indonesia (2003) memisahkan diri dari Sinode Gereja Bethel Indonesia.

2003

Tahun 2003 adalah tahun pencanangan Transformasi bagi bangsa Indonesia dan tahun lawatan Tuhan.

Seperti dalam Yoel 2:23, “Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim denagn adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu.”

Tuhan sudah berbicara dan berjanji terjadi Transformasi untuk Indonesia, dan dalam Ulangan 11:13-14, “Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu.” Kita akan membangun Rumah Doa bagi segala bangsa di Bukit Sentul, yang akan memberi dampak kepada TRANSFORMASI INDONESIA.

5 tahun keempat (2003-2008) – Pemantapan Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity

2004

Visi Tuhan tahun 2004, Prepare The Way For The King Of Glory.

Untuk mempersiapkan kedatangan Raja Kemuliaan. kita harus semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan, sesuai dengan pesan Tuhan dalam 2 Petrus 3:11-12, “…betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah…”

2005

Visi tahun 2005 adalah Tahun Kebangkitan Gereja.

2006

Visi tahun 2006 adalah Tahun Kesaksian Gereja, Penginjilan, Mukjizat, Kemenangan, Peperangan Rohani.

Pada Ibadah Raya 4 Juni 2006, Chuck Pierce, seorang hamba Tuhan dari Amerika Serikat yang datang dalam rangka acara Global Day of Prayer, memberikan sebuah lukisan anak kunci kepada Pdt Niko dan mengucapkan nubuatan “Tuhan berkata bahwa Anda sedang memegang kunci penuaian untuk bangsa ini, dan penuaian akan datang melalui Healing Movement dengan cara yang baru.”

Pada 8 Agustus 2006, diadakan KKR Kesembuhan Ilahi di Bandung di mana terjadi banyak mukjizat: orang sakit disembuhkan, orang buta melihat, lumpuh berjalan, tumor dan kanker sembuh seketika. Setelah KKR di Bandung ini, diadakan KKR secara beruntun di berbagai tempat yang menghasilkan banyak mukjizat.

2007

Visi tahun 2007 adalah Tahun Peperangan Rohani, Kesembuhan, Mukjizat, Pertobatan.

Pada 3 Juni 2007, diperkenalkan nama pelayanan baru bagi GBI Jalan Gatot Subroto sebagai “Healing Movement Ministry“, yang terdiri dari:

Healing Movement for the Poor, melalui Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia (YKPMI)

Healing Movement Center, yakni pembangunan Sentul City Convention Center (sekarang SICC)

Healing Movement Crusade, Kebaktian Kebangunan Rohani berkeliling di kota-kota

Healing Movement Camp, Retret pemulihan diri (dahulu bernama Retreat Encounter)

Jumlah gereja lokal di bawah pembinaan GBI Jalan Gatot Subroto hingga tahun 2007 tercatat telah berkembang menjadi sekitar 650 gereja (termasuk 66 cabang yang berada di luar negeri) dengan jumlah jemaat yang dibina melalui Gembala-Gembala Rayon dan tim penggembalaan yang tersebar di dalam dan luar negeri sejumlah 175000 jiwa (dewasa dan anak-anak). Di luar negeri, GBI Jalan Gatot Subroto di bawah penggembalaan Pdt Niko telah memiliki cabang-cabang di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Cina, Belanda, Jerman, Australia, Kanada, Thailand, dan Amerika Serikat.

2008

Visi tahun 2008 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan.

5 tahun kelima (2008-2013) – Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam Unity, Siang dan Malam

2009

Visi tahun 2009 adalah Tahun Mujizat dan Kesembuhan yang Kreatif.

Hingga tahun 2009, telah tercatat ada sekitar 800 cabang gereja tersebar di Indonesia termasuk 70 cabang luar negeri di Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Jerman, Australia, Kanada, Thailand, dan Amerika Serikat. Jumlah jemaat yang dipercayakan Tuhan untuk dibina melalui gembala-gembala rayon dan tim penggembalaan yang tersebar di dalam dan di luar negeri mencapai kurang lebih 200.000 orang (dewasa dan anak-anak) dengan sekitar 6000 kelompok sel.[4]

2010

Visi tahun 2010 adalah Tahun Pemulihan dan Kelimpahan.

Pada tanggal 17 Januari 2010, Pdt Bernard Njotorahardjo menyerahkan Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan Garis Depan untuk dibapaki dan bergandengan tangan bersama Pdt Niko. Persekutuan ini berasal dari pelbagai denominasi dan menjadi ujung tombak dalam pelayanan Healing Movement Crusade di berbagai tempat.

2011

Visi tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi.

Hingga tahun 2011, terdapat sekitar 800 gereja Cabang/Ranting dari GBI Jalan Gatot Subroto beserta seluruh Rayonnya, dengan jumlah jemaat yang berbakti mencapai lebih dari 200.000 jiwa.

2012

Visi tahun 2012 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Perkenanan Tuhan.

Tuntunan Tuhan untuk tahun 2012 didapatkan Gembala Pembina sehari sebelum Rosh Hashanah (tahun baru orang Yahudi) tahun 5772. Tuhan mengungkapkan bahwa tema tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan.

Dalam Pesan Gembala Pembina Desember 2011, Gembala Pembina menyampaikan pesan Tuhan bahwa tahun 2011 dan tahun 2012 adalah dua tahun yang saling berhubungan, musim ganda, sehingga visi Multiplikasi dan Promosi tidak akan berakhir pada tahun 2011. Karena itu, tahun 2012 bisa dikatakan juga sebagai Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Tuhan Berkenan.

2013

Visi tahun 2013 adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya (The Year of Recovery to Wholeness), Entering the Next Level, Mujizat yang kreatif masih ada.

Dalam ulang tahun ke-25, Gembala Pembina menyampaikan 5 tahap perkembangan keluarga besar GBI Jalan Gatot Subroto

  • 5 tahun pertama (1988-1993): Yang direstorasi adalah pujian dan penyembahan
  • 5 tahun kedua (1993-1998): Ditambah dengan doa sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan
  • 5 tahun ketiga (1998-2003): Ditambah dengan unity, sehingga menjadi doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
  • 5 tahun keempat (2003-2008): Pemantapan doa, pujian, dan penyembahan dalam unity
  • 5 tahun kelima (2008-2013): Ditambah dengan ‘siang dan malam’, sehingga menjadi Doa, Pujian, dan Penyembahan dalam unity, siang dan malam

Pada tahun 2013, GBI Jalan Gatot Subroto telah memiliki lebih dari 800 cabang gereja dan sekitar 250.000 jemaat

Perayaan Natal diadakan di Gelora Bung Karno pada tanggal 25 Desember 2013 sore dengan tema Mujizat yang Kreatif itu Nyata.

Visi tahun 2014-2018

2014

Visi tahun 2014 adalah Tahun dibukaNYA pintu–pintu mujizat (The Year of God Opening Doors for Miracles). (Wahyu 3:8)

2015

Visi tahun 2015 adalah Tahun Pelipatgandaan Mujizat (The Year of Multiplication of Miracles). (Efesus 3:20; Kisah 2:19-20)

2016

Visi tahun 2016 adalah Tahun Pembebasan Seutuhnya (The Year of Total Deliverance). Lukas 4:18-19 dan 21

2017
Visi 2017.jpg

Visi tahun 2017 adalah Tahun Mujizat Penuaian (The Year of Miracle Harvest). Yoel 2:28-32

2018

Visi tahun 2018 adalah Tahun Permulaan Baru (The Year of New Beginning). 2 Korintus 5:17