Pdm Ninik Sumardi

Ibadah raya 1 & 2 - minggu, 12 januari 2020
Rekaman Khotbah : Pdm Ninik Sumardi
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 12 Januari 2020 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

Berapa Harga Menjadi Orang Kristen

Keselamatan dalam Yesus adalah gratis, tapi bukan murahan. Ada harga yang harus dibayar. Karena penebusan Kristus harganya sangat mahal. Ditebus oleh darah Yesus sendiri.  Demikian juga melayani dan mengiring Tuhan ada harga yang harus dibayar.

Kesaksian suami pak Sumardi tahun 1997 diminta Ka Rayon 18 untuk merintis gereja Graha Harapan. Sebagai istri sempat menolak, apaan jadi gembala.  Pak Sumardi tidak gentar dan didik istri dan anak.  Mulai dari 3 jemaat dengan 2 anak dan gaji PNS saat iut hanya Rp 74.000. Banyak orang yang menumpang.  Bersihkan gereja sendiri.  Jangan banyak bicara, makin banyak bicara makin banyak salah.  Perintisan penuh pergumulan. Taat dan setia ada berkat dari Tuhan.  2013 mulai dijadwal khotbah, setelah 16 tahun melayani bersama suami. Pelayanan bukan promosi diri, tapi promosi Tuhan. Manusia boleh mereka-reka yang jahat, tapi Tuhan mereka-reka yang baik. Karena hamba Tuhan bukan orang hebat, tapi Yesus yang hebat. Kalau mau hebat harus mau dibentuk dan dibutuhkan ketaatan, kesetiaan, kerendahan hati. Tahun 2014 pak Sumardi meninggal. Dan banyak yang bertanya, apakah wanita bisa jadi Gembala. Pelayanan bukan masalah uang. Dengan kesederhanaan bisa mencetak hamba Tuhan atau pemimpin. Jalan yang benar akan dibela Tuhan.

Lukas 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Kerjakan keselamatan dengan takut dan gentar akan Tuhan. Keselamatan adalah anugerah. Mari kita tingkatkan rasa hormat dan kagum kita akan Tuhan. Masuk tahun 2020 menjadi umat yang Layak dan umat perkenanan Tuhan. Hidup benar dan takut akan Tuhan. Hargai kebaikan Tuhan. Tidak hidup dan melakukan sembarangan, karena ada Roh Kudus yg mengendalikan.  Ada Roh Kudus dalam hidup kita.  Barang yang berkualitas pasti harganya mahal. Seorang mau menjadi dokter atau insinyur ada harga yang harus dibayar.  Juga jadi hamba Tuhan ada proses yang harus dilewati.  Untuk terima Yesus sebagai juru selamat bukan karena kekuatan tapi karena anugerah.

Harga yang harus dibayar:

  1. PENYANGKALAN DIRI 
  • Mengesampingkan segala sesuatu yg merebut hati kita dari Tuhan

1 Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Menguasai diri berbicara Buah Roh. Penguasaan diri,  jika temperamental jangan jadi hamba Tuhan. Terima apa adanya, jangan apa-apanya.  Jangan ada udang di balik rempeyek. 

1 Korintus 10:10  Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.

Jangan bersungut-sungut. Memberi juga ada yang harga yang harus dibayar. Matematika Tuhan memberi ada berkat bukan kekurangan. 

Kesaksian pembangunan gereja gedung serba guna, dapat mobil BRC. Kesaksian menabur SICC, dapat rumah.

Orang yang taat dan setia wajah yang beda, penuh kasih tidak sangar. Tahun 2020 hati yang benar tidak jahat. 

  • Kerelaan menempatkan Tuhan Yesus pada posisi atau urutan yang paling depan.

Tempatkan diri kita dan lainnya pada posisi paling belakang. Dan bersedia membuang segala sesuatu yang tidak berkenan bagi Tuhan. 

Bawa keluarga pada jalan yang benar, jangan bosan mendoakan keluarga kita. 

Kesaksian mama stroke mulut. Ajak imani sembuh, Puji Tuhan. Mulut jangan bersungut-sungut. Kesaksian di kampung hanya sendiri yang Kristen. Lebaran minta beli baju baru dibelikan baju pramuka. Bersyukur atas apa yang diterima. Ketika kelas 2 SD jualan, cuci gosok baju utk bekal ke Bekasi. Ketemu jodoh. Cari Tuhan dulu akan diberikan Tuhan yang terbaik.

  1. DEDIKASI
  • Mengesampingkan kepentingan sendiri  dan mengutamakan kepentingan Tuhan 

2 Timotius 2:4  Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Kesaksian doa pagi di Bekasi Plasa dalam keadaan hamil tua, hampir tertabrak bus, dibelokkan Tuhan. 

  • Memikul salib adalah tindakan dedikasi. Memikul salib bicara tunduk pada kehendak Allah.

Matius 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

Hamba Tuhan harus punya penundukan diri. Di mana pun harus penundukan diri, ada pengurapan Tuhan.

  • Siap terima olokan dan sindiran demi nama Tuhan Yesus 

Lukas 9:26 Kata mereka kepadanya: “Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?”

Kesaksian pulang kampung bersama keluarga. Ibu ajak teman yang Muslim. Datang pas Kebaktian. Ikut Ibadah dan dengar khotbah tentang keselamatan dan jauhkan kebencian. Teman yang muslim suka khotbahnya. 

Masuk tahun 2020 dimensi baru, di bawa Tuhan masuk dimensi yang lebih tinggi. Jalankan Amanat Agung. Seperti anak kecil merendahkan hati. 

  1. MENJADI SEPERTI YESUS, berarti hidup, berpikir, merasakan seperti Yesus dalam hidup kita. 
  1. Setia beribadah pada Tuhan

Yakobus  4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Hidup sementara seperti uap. Hidup yang sesungguhnya adalah mencari Tuhan

  1. Berdoa dengan setia, membangun hubungan dengan Tuhan, menerima setiap orang yang datang padanya dan melayaninya
  2. Menaati Bapa dalam segala hal

Hidup ini sangat singkat, harus bayar harga dan memiliki Buah Roh dalam hidup pelayanan kita. Jadilah umat yang berkenan pada Tuhan, ada harga yang harus dibayar, setia dalam proses Tuhan. Aman hidup dalam Tuhan, 

Sikap Hati

 

Kesalahan begitu tebal saat kasih mulai tipis. 

Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Kita sering melihat kebobrokan orang lain, karena kasih begitu tipis. Belajar melihat kelebihan orang lain. Sehingga kita akan mengalami damai sejahtera. Sakit hati, terhina, merasa diejek adalah manifestasi kepentingan diri sendiri. Mengutamakan kepentingan diri sendiri sumber perselisihan dan perpecahan. 

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan. Maka mulut kita juga akan terjaga. Hati bisa mengeluarkan obat atau racun. Mulut kita penuh pujian dan memuliakan Tuhan. 

Sensor pariaji. Kesaksian kanker lidah karena sering ngomongin hamba Tuhan. Suami istri bertengkar, dan istri sumpahin mati ditabrak kereta. Terjadi sesuai perkataannya. Dan istrinya akhirnya gantung diri.  Jagalah hati dan mulut kita baik dalam kehiduan keluarga, pelayanan dst.

Kepentingan diri sendiri menciptakan malapetaka. Karena menyalahkan orang lain dan tidak rendah hati. Kasih dan pengampunan kita begitu tipis,  seperti selumbar yang menutupi mata kita. 

1 Yohanes 2:9-10 Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. 10  Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.

Kesaksian melayani sebuah keluarga stroke, karena sakit hati hal sepele pada keluarga tidak dibuatkan baju seragam saat pernikahan. 

Lukas 18:9-14 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 10  “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 11  Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 12  aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 13  Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani meneng adah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 14  Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Belajar dari pemungut cukai, meski tidak layak, tapi akan Tuhan layakkan. Orang akan kelihatan setelah dikasih jabatan.

Lukas 7:36-40 “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” 40  Lalu Yesus berkata kepadanya: “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: “Katakanlah, Guru.” 41  “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. 42  Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” 43  Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.” 44  Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.

Datang pada Tuhan membawa korban terbaik. 

Ketaatan membawa keberuntungan dan kelimpahan.

  1. Membasuh kaki Yesus dengam air matanya
  2. Menyeka dengan rambutnya
  3. Mencium kaki Yesus
  4. Meminyaki dengan minyak wangi

Yohanes 2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,

  1. Sikap Simon melihat bobroknya orang Ini
  2. Sikap Yesus, menerima apa adanya
  3. Sikap mengampuni dosa 
Silakan share :