Pdt. Teddy Burhansyah

Ibadah raya 1 & 2 - minggu, 27 Oktober 2019
Rekaman Khotbah : Pdt Teddy Burhansyah
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 27 Oktober 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

Membangun Keluarga Yang Kuat

Fondasi negara adalah masyarakat. Fondasi masyarakat adalah keluarga. Keluarga yang bahagia adalah surga di dunia. Keluarga yg hancur adalah neraka di dunia. Membangun rumah tangga tidak semudah membangun tangga rumah. Prinsip berumahtangga adalah untuk MEMBERI kebahagiaan bukan MENCARI kebahagiaan kepada pasangan hidup.

Cara membangun keluarga yang kuat:

  1. Keluarga yang mengasihi Tuhan dan melakukan kehendak Bapa

Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Menempatkan Tuhan di tempat yang utama.

Lukas 6:46-49 “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? 47  Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya  —  Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan  — , 48  ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. 49  Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.”

  1. Keluarga yang saling mengasihi, dan juga dalam lingkugnan dan masyarakat

Efesus 4:32  Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

 

 

Kasih itu harus diekspresikan. Kecewa, sakit hati boleh mampir, nginap jangan, apalagi ngekost mahal harganya. 3 words magic dalam keluarga:

  1. Terima kasih (saat dibantu)
  2. Tolong (saat minta dibantu)
  3. Maaf (saat merasa bersalah)

Lima bahasa Kasih dalam keluarga:

  1. Bahasa kasih dalam bentuk kata-kata penegasan
  2. Bahasa kasih dalam bentuk waktu berkualitas
  3. Bahasa kasih dalam bentuk pelayanan
  4. Bahasa kasih dalam bentuk hadiah
  5. Bahasa kasih dalam bentuk sentuhan fisik
  6. Keluarga yang saling berkomunikasi

Kolose 4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Mengedepankan komunikasi dalam mengatasi permasalahan maupun pengambilan keputusan. Ketika perbedaan disinergikan maka perbedaan akan menjadi berkat. Perbedaan jangan dibenturkan atau dipertentangkan, akan merusak dan menghancurkan keluarga.

  1. Keluarga yang saling menghormati

1 Petrus 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Saling menghormati adalah suatu PERINTAH, karena orang lain sangat berharga buat kita. Bukan pilihan namun kewajiban dan adalah Perintah Tuhan. Kenapa manusia berharga di mata Tuhan? Karena Tuhan melihat rupa-Nya dalam diri manusia

1 Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Silakan share :