Ibadah Jumat Agung 1 – 30 Maret 2018

Pdm Irwan Ambarita

(Untuk Kalangan Sendiri)

Rekaman Khotbah

Ringkasan Khotbah

Rancangan Allah atas pengorbanan kematian Yesus. Oleh darahnya kita ditebus dan memperoleh kemenangan. Di mana ada Roh Tuhan di situ ada kelepasan. Damai sejahtera dan kebahagiaan akan terus berlimpah. Yesaya 48:18

Tanda hadirat Tuhan : panas, dingin dan gempa. Ketika kita beribadah bisa merasakan hadirat Tuhan, dan pulang membawa berkas2 Nya.

Yohanes 19:16b-42. Yesus disalibkan, ditikam dan mati. Penderitaan yang diperlukan agar Yesus tidak goyah. Sehingga tidak jatuh dalam Iblis. Penderitaan manusia yang sangat hebat hendaknya tetap setia.

Yesus mati karena nafas yang masuk tidak bisa keluar, karena tekanan di dada ketika tergantung, sehingga jantungNya mungkin pecah, terbukti ketika ditusuk yang keluar darah dan air. Menunjukkan luka hati yang telah ditanggung Tuhan Yesus. Kita jangan menyimpan luka hati dari siapapun, namun penuh pengampunan.

Lukas 22:39-40 Yesus dibawa ke luar kota ke Bukit Zaitun. Tuhan Yesus mati, sudah selesai dan menyerahkan nyawaNya. Mati bukan lagi ketakutan, dan sengat maut tidak lagi berkuasa. Dan Allah mengembalikan nyawaNya sepanjang hidupnya dan memberikan kuasa di atas segala nama. Dan segala sakit penyakit kita sudah disembuhkan.

Tabir bait Suci terbelah dua, menunjukkan jalan masuk ke hadirat Bapa. Ketaatan Yesus menjalankan penderitaan di kayu salib membawa kebahagiaan bagi kita.

1) Janji Tuhan pasti tergenapi dengan cara yang ajaib.
– Tidak ada tulang yang patah
– Mengokohkan dari keturunan Daud kerajaan selama2nya, tidak mengalami kebusukan / kebiasaan tubuhnya

Jika kita mati dalam Yesus maka kita akan mengalami hal yang sama. Dibangkitkan dengan tubuh kemuliaan. Dia menjadi yang sulung dari antara kita. Perjanjian Lama sudah menubuatkannya, dan Allah menepati janjinya.

2) Yesus mati di luar kota, keluar dari tempat di mana Dia berkhotbah. Jadi kita juga harus keluar dari Bait Suci, menjadi warga Yerusalem Baru. Memperoleh hari depan yang penuh harapan.

3) Dia yang tidak berdosa menjadi berdosa, untuk menanggung dosa manusia. Rela menyerahkan nyawanya. Memperoleh upah yang besar di Sorga.

Kita harus melepaskan diri dari menduakan Allah. Agar kita tidak lepas dari Sorga yang mulia. Memperingati kematian Yesus juga memperingati upah bagi kita
Lukas 23:46 menyerahkan nyawanya
Tubuh yang tercabik, roti yang pecah dan darah tercurah menjadi anggur tercurah. 1 Korintus 11:23

Silakan share :