KHOTBAH GEMBALA
“MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN PADA ZAMAN INI!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Pesan Tuhan bulan ini adalah “Melakukan Kehendak Tuhan Pada Zaman Ini”. Tuhan Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:21-23)
“Pembuat kejahatan” dalam Bahasa Gerika disebutkan dengan ‘Anomia’ artinya mereka yang tidak mau hidup dalam hukum dan ketetapan Allah yang ada di dalam Alkitab. Dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya hal Ini berlaku bagi kita semua.
Kis 13:22 mengenai Daud Tuhan berkata, “Aku telah menemukan Daud bin Isai, orang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”. Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang mana yang Daud lakukan? Kis 13:36
“…Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya…”, bukan pada zamannya orang lain.
Daud adalah orang yang sangat mengasihi Tuhan. Dia penyembah dan pemazmur yang paling disenangi di Israel. Kitab Mazmur ada 150 pasal dan lebih dari 100 pasal itu ditulis oleh Daud sebagai ungkapan, kedekatannya dengan Tuhan yang begitu intim hidupnya dengan Tuhan. Daud pernah membuat kesalahan, tetapi Daud tidak pernah mengulang kesalahan yang sama. Itulah Daud!
Enam hari sebelum hari Paskah, Tuhan Yesus datang ke sebuah perjamuan di Betania. Di saat itu Maria datang membawa minyak Narwastu yang mahal harganya. Dia membuka tutupnya dan mengurapi Tuhan Yesus hingga bau semerbak minyak Narwastu memenuhi ruangan itu. Saat Maria mengurapi Tuhan Yesus, Yudas Iskariot berkata, “Untuk apa ini? Ini pemborosan! Mestinya minyak Narwastu yang mahal dijual 300 Dinar (jumlah yang besar), uangnya bisa diberikan kepada orang miskin”. Hal itu dikatakannya bukan karena dia peduli dengan orang miskin, tetapi dia ‘peduli’ dengan uangnya supaya dia dapat mengambil uang itu. Yudas adalah gambaran daripada orang yang cinta akan uang, suka mengambil uang yang bukan miliknya.
Tuhan Yesus berkata, “Sudahlah, kamu jangan menyusahkan perempuan ini, biar dia melakukan itu! Karena orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama dengan kamu. Apa yang dilakukan oleh Maria ini sebenarnya adalah mempersiapkan hari penguburan-Ku.” Lalu Tuhan Yesus meneruskan, “Karena itu, dimana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukan oleh Maria ini harus diberitakan juga untuk mengingat dia”.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Maria ini menjawab apa yang dibutuhkan, diperlukan, dikehendaki oleh Tuhan Yesus pada waktu itu! Enam hari sebelum hari Paskah berarti menjelang Tuhan Yesus akan mati, sebenarnya Dia tahu bahwa Dia akan mati dengan penderitaan yang luar biasa karena Dia 100% Allah, juga 100% manusia. Tetapi saat itu Dia memerlukan penghiburan, Dia memerlukan orang yang menguatkan Dia karena akan menghadapi hal yang menakutkan dalam hidup-Nya. Dia memerlukan orang yang mendukung, artinya yang menguatkan Dia, hanya Maria yang mengerti. Bagi Tuhan, “Ini yang Aku kehendaki saat ini. Aku perlu ini…Aku perlu”. Karena itu hadiah yang diberikan kepada Maria itu luar biasa.
MARIA DAN MARTA
Mengapa Maria begitu peka dalam mendengar, mengerti, untuk mengetahui kehendak Tuhan pada zamannya?
1. Maria Banyak Duduk di Kaki Tuhan Yesus
Pada suatu hari Tuhan Yesus datang ke rumah Lazarus, saudaranya yaitu Marta dan Maria menyambut Dia. Cara penyambutan kedua orang ini berbeda. Ketika bertemu Tuhan Yesus Marta sangat senang dan dia mulai sibuk luar biasa untuk bisa melayani Tuhan. Berbeda dengan Maria, dia hanya duduk di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Sedang Marta sibuk melayani, ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri?” Tetapi Tuhan menjawab, “Marta, Marta, engkau menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi satu yang dilakukan oleh Maria, dia mengambil bagian yang terbaik yang tidak akan diambil daripadanya”. Duduk di kaki Yesus dan mendengarkan apa yang Dia katakan, itu adalah bagian yang terbaik.
2. Maria Banyak Menyembah Tuhan Yesus
Ketika Lazarus mati, Tuhan Yesus datang kembali mengunjunginya dan disambut oleh Marta dan Maria. Bagaimana cara mereka menyambut Tuhan Yesus? Marta menyambut Tuhan Yesus dengan banyak bicara. Biasanya orang yang terlalu banyak bicara itu sok pintar. Pada waktu Tuhan Yesus datang Marta berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini saudaraku pasti tidak mati”. Kemudian dia berkata, “Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Tuhan Yesus menjawab, “Benar, saudaramu akan bangkit”. Disinilah sok tahunya Marta, Marta berkata, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Tuhan Yesus lalu berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”. Di situlah Marta mengerti, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Maria, ketika menyambut Tuhan Yesus, dia tidak banyak bicara. Ia hanya menangis, tersungkur di kaki Yesus, menyembah Tuhan Yesus dan berkata, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Dia hanya menangis dan menyembah, tersungkur di bawah kaki-Nya dan ini yang sangat menyentuh Tuhan Yesus. Kemudian Tuhan Yesus langsung bertindak, Lazarus dibangkitkan! Setelah 4 hari di dalam kubur, tetapi dengan mujizat yang luar biasa Tuhan bangkitkan Lazarus!
APA KEHENDAK TUHAN PADA ZAMAN INI?
Delapan tahun yang lalu yaitu awal tahun 2009 Tuhan berbicara kepada saya melalui Wahyu 3:11, “Aku datang segera!”. Perkataan itu sudah sering kita dengar dan mungkin sudah dianggap biasa. Tetapi pada waktu itu Tuhan berbicara kepada saya dan saya tahu ini sesuatu yang sangat-sangat serius. Kemudian saya terus bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apa yang harus saya lakukan? Apa yang akan Tuhan lakukan?”. Tuhan tidak menjawab. Enam bulan kemudian, di pertengahan tahun 2009 Tuhan baru menjawab, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku! Aku akan mencurahkan Roh-Ku! Kalau Roh-Ku dicurahkan akan terjadi seperti Yoel 2:28-32
” Anak-anak, pemuda, orang tua akan dipakai Tuhan secara luar biasa. Mujizat terjadi luar biasa. Goncangan juga terjadi luar biasa, tetapi semua itu mengakibatkan akan banyak orang yang berseru kepada nama Tuhan dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan, mereka akan diselamatkan!”.
EMPOWERED 21
1. Tahun 2010 Empowered 21 di Tulsa – Oklahoma
Pada bulan September 2009, saya bertemu dengan Ps. Billy Wilson (Penggagas Empowered 21). Dia mengejar saya dan datang ke Atlanta – Amerika hanya untuk memberitahu bahwa nanti di bulan April tahun 2010 akan diadakan Empowered 21 yang pertama di Tulsa – Oklahoma di ORU (Oral Roberts University) dan saya diminta sebagai pembicara sebagai wakil dari Asia. Ada 2 hal yang penting dari Empower 21 ini, yaitu:
• Apa yang akan dilakukan oleh Roh Kudus ke depan ini
• Tentang pelayanan untuk the next generation (untuk anak-anak muda)
Begitu Ps. Billy Wilson berkata demikian, saya langsung tersentak karena ini yang sedang Tuhan bicarakan kepada saya, yaitu apa yang Roh Kudus akan kerjakan ke depan ini dan untuk pelayanan anak-anak muda.
Bulan April 2010 di Tulsa – Oklahoma kita telah mengadakan Empowered 21 yang pertama.
2. Tahun 2011 Empowered 21 Asia di SICC
Pada waktu itu, adik saya, Ibu Kristin ada di menara doa ORU (Oral Roberts University) dan tiba-tiba dia mendapatkan satu pengilhatan di mana ada satu tulisan di sana,
“Asia pembawa Api Kemuliaan Tuhan!”. Saya tidak bicara dengan Billy Wilson tentang hal ini tetapi tiba-tiba dia datang kepada saya dan berkata, “Ps. Niko, kita harus mengadakan Empowered 21 yang kedua di luar Amerika dan Tuhan katakan, itu di Indonesia. Dan Anda yang harus sebagai Co-chair yang menangani ini”. KarenaTuhan sudah lebih dulu sampaikan kepada saya maka saya jawab, “OK! Kita siap”. Pada tahun 2011, Empowered 21 – Asia yang pertama diadakan di SICC.
3. Tahun 2012 World Prayer Assembly (WPA) Kedua di SICC
Yang kedua Tuhan pilih Indonesia dan tempatnya di SICC! Saudara lihat konfirmasi-konfirmasinya! Pada waktu itu ayat emasnya dari Habakuk 2:14, “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.” Dan temanya pada waktu itu adalah, “The New Wave Is Coming”, ini berbicara tentang apa yang akan dikerjakan oleh Roh Kudus.
Seorang nabi yang bernama Leslie Keegel, pada waktu itu mendapatkan bahwa WPA kedua ini adalah tanda pendahuluan untuk terjadinya kebangunan rohani yang akan melanda dunia.
4. Tahun 2013 Empowered 21 Asia Kedua di SICC
John Robb orang yang diberikan oleh Tuhan beban tentang WPA yang kedua datang kembali ke Indonesia 2 bulan setelah itu. Salah satunya adalah khusus menemui saya untuk bertanya apa yang Tuhan sudah katakan kepada saya. Pada waktu itu saya sedang masuk dalam proses dan mungkin Saudara ingat saya berkata bahwa saya seperti burung rajawali yang sedang dicabuti bulunya. Itu benar-benar proses selama 6 bulan, jadi waktu dia datang saya sedang dalam keadaan diproses ini. Saya katakan kepadanya, “Saya tidak tahu, pokoknya sekarang Tuhan sedang memproses saya”.
Ternyata proses itu untuk apa yang akan terjadi di tahun 2013 yaitu Empowered 21 – Asia yang kedua di SICC. Waktu itu Tuhan bicara kepada saya, “Yang Aku maksudkan selama ini dengan pencurahan Roh Kudus, itu adalah Pentakosta yang ketiga!”.
5. Tahun 2018 Empowered 21 Asia di SICC
Istilah Pentakosta ke-3 dimulai tahun 2013, pengertian ini oleh Tuhan dibuat lebih mengerucut lagi. Ada seorang hamba Tuhan yang bernama Ps. Russell Evans dari Planetshakers Church, Melbourne Australia)yang baru-baru ini bertemu dengan saya di Singapura.
Saya katakan, “Wah, saya sangat diberkati dengan nubuatan Anda tentang Indonesia. Itu Anda lihat begitu?”. Dan dia jawab, “Benar!”. Pada waktu Planetshakers mengadakan satu conference, tiba-tiba dia memanggil orang-orang Indonesia yang hadir, saat dia mendapat penglihatan tentang Indonesia yang intinya adalah dia melihat cahaya dari Indonesia.
Dan dikatakan, “Tuhan akan membangkitkan gereja yang penuh kemuliaan, gereja yang kuat, gereja yang penuh kuasa…”. Saya tahu ini Tuhan sudah lakukan dan salah satunya itu adalah gereja kita. Amin! “….Tuhan akan membangkitkan House of Judah, rumah puji-pujian, rumah terobosan, rumah yang akan menghancurkan tembok-tembok yang dibangun oleh musuh…” Dan saya tahu gereja ini adalah salah-satu dari yang Tuhan sudah bangun. “…Tuhan akan melepaskan suara yang akan menampi banyak hal, yang akan memindahkan banyak hal, yang menggoncangkan sorga dan melepaskan banyak hal”.
Dan dia melihat jutaan orang-orang muda yang berkobar dalam api Roh Kudus, cinta mati-matian akan Tuhan Yesus dan mereka akan melayani bangsa Indonesia seperti yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Lalu dikatakan bahwa dia juga melihat api yang mulai menyebar dan menyebar dan dia melihat awan kemuliaan. Dia melihat api Roh Kudus yang akan keluar dari Indonesia yang akan melepaskan awan-awan. Karena yang keluar dari api adalah awan juga cahaya kemuliaan Tuhan! Inilah saatnya Tuhan pilih Indonesia! Pentakosta yang ketiga ini dimulai di Indonesia.
Ketika saya berada di Empowered 21 – Asia di Singapura dan saya sudah umumkan, “Datang ke Indonesia!…Datang ke Indonesia! Api Roh Kudus ada di Indonesia! Nanti tanggal 18 – 20 Juli 2018 akan ada Empowered 21 – Asia di SICC!”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tahu hari-hari ini Tuhan mau pakai Saudara. Kita orang-orang Indonesia harus mengerti ini dan menangkap api itu! Saudara harus jadi saksi Tuhan Yesus dan kita sedang memasuki masa penuaian yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Jadilah saksi Yesus! Amin.
Khotbah Bapak Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo – JCC – 9 Juli 2017