PENGORBANAN NATAL
Disadur dari Santapan Rohani
http://santapanrohani.org/2015/12/26/pengorbanan-natal/
Cerita pendek klasik karya O. Henry yang berjudul The Gift of the Magi (Persembahan Orang Majus) mengisahkan tentang Jim dan Della, pasangan suami-istri muda yang mengalami kesulitan keuangan. Ketika Natal semakin dekat, masing-masing dari mereka ingin memberikan hadiah istimewa kepada pasangannya, tetapi dana yang tidak mencukupi membuat mereka melakukan tindakan yang ekstrem. Milik Jim yang paling berharga adalah jam saku emasnya, sementara milik Della yang paling berharga adalah rambut panjangnya yang indah. Jadi Jim menjual jam sakunya agar dapat membeli sejumlah sisir untuk rambut Della, sedangkan Della menjual rambutnya untuk membeli rantai bagi jam saku Jim.
Kisah tersebut begitu disukai orang, karena ceritanya mengingatkan kita bahwa pengorbanan merupakan hakikat sekaligus ukuran dari cinta sejati. Pemikiran itu sangat sesuai dengan makna Natal, karena pengorbanan menjadi penggerak utama dari kisah kelahiran Kristus. Yesus Kristus dilahirkan untuk mati, dan Dia dilahirkan untuk mati bagi kita. Itulah sebabnya malaikat memberitahukan kepada Yusuf, “Engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat. 1:21).
Jauh sebelum kelahiran Kristus, Dia telah ditetapkan untuk datang menyelamatkan kita dari jurang dosa. Hal itu berarti bahwa kita tidak akan pernah sepenuhnya menghargai kelahiran Kristus di palungan jika kita tidak memandang jauh hingga kepada kematian-Nya di kayu salib. Natal sepenuhnya adalah tentang kasih Kristus, yang terbukti dengan sangat jelas dalam pengorbanan-Nya bagi kita.
Bagaimana cara Anda berterima kasih kepada Yesus atas segala sesuatu yang telah Dia lakukan?
Fakta terbesar iman Kristen adalah Allah menganggap umat manusia layak diselamatkan melalui pengorbanan Anak-Nya. —William Barclay