Pdt. Ropen Simarmata
Ibadah raya 1 - minggu, 28 Oktober 2018Rekaman Khotbah : Pdt Ropen Simarmata
Ibadah Raya 1 – Minggu, 28 Oktober 2018 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Kesusahan Sehari Cukuplah Untuk Sehari
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kesusahan, kesulitan, kesukaran, kekurangan, miskin. Kesusahan hamper dialamai semua manusia tanpa mengenal batas waktu dan usia. Semua orang tidak suka yang namanya kesusahan, dan tidak ada orang yang bercita-cita untuk menjadi orang susah.
Berbagai hal diciptakan manusia untuk meraih bahagia, suka cita. Apa yang salah dari keadaan manusai? Adakah manusia yang tidak mengalami kesusahan? Dapatkah kekayaan membuat manusia tidak mengalami kesusahan? Apakah menjadi orang Kristen dan pelayan Tuhan atau menjadi pendeta tidak mengalami kesusahan?
Pengkhotbah 8:16-17. Apa penyebab orang mengalami kesusahan?
1. Karena kita hidup di dunia yang terkutuk di mana dosa memerintah hati manusia.
Kejadian 3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
- Karena kebodohan kita sendiri, kita akan menuai apa yang kita tabur. Galatia 6:7-9 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.
- Karena Allah mendisiplinkan kita. Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
- Penganiayaan karena iman. Roma 8:36-37 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Masihkah kesusahan kemarin kesusahanku hari ini. Dan apakah kesusahan 3 minggu yang lalu dan sebulan yang lalu, setahun yang lalu ….?
Mazmur 85:8-10. Filipi 2:16-18
Kesusahan yang kita alami membuktikan ketidakmampuan kita untuk mengatasi masalah. Kita harus terus belajar dan belajar kepada guru agung kita, Tuhan Yesus dan Firman Allah yang akan menyempurnakan seluruh pandangan kita tentang kesusahan bukan masalah, tetapi kesusahan mendatangkan kekuatan