1 Yohanes 2:3-5
“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barang siapa berkata : Aku mengenal Dua, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barang siapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.
Taat Akan Perintah-Nya
“Menghormati Kristus sebagai Tuhan dan Tuan dalam kehidupan kita dan sungguh-sunguh berusaha untuk mentaati perintah-perintah-Nya”, itulah perintah Tuhan yang harus kita lakukan hari-hari ini.
Sebenarnya perintah Tuhan sudah ada sejak bumi diciptakan. Bumi diciptakan oleh Tuhan melalui perintah-Nya (Firman-Nya). Pada waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi serta isinya, Tuhan melakukannya dengan berfirman (memberi perintah). Hanya waktu menciptakan manusia saja Tuhan menggunakan tangan-Nya.
Bagi manusia, perintah Tuhan pun sudah berlaku sejak manusia pertama dijadikan. Perintah pertama Tuhan bagi manusia tercatat dalam Kejadian 1:28
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Kejadian 2:16-17
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Setiap kali ada tokoh yang diceritakan dalam Alkitab, setiap kali itu pula ada perintah Tuhan yang menyertai tokoh-tokoh tersebut. Setiap kitab yang ditulis dalam Alkitab, penuh dengan perintah-perintah Tuhan. Kitab Keluaran mencatat diberikan-Nya hukum Taurat yang penuh dengan perintah-perintah Tuhan kepada bangsa Israel.
Dengan kata lain, perintah Tuhan bukanlah sesuatu yang baru, perintah Tuhan bukanlah sesuatu yang asing karena sejak penciptaan bumi bahkan sampai kehidupan manusia di muka bumi ini berakhir, manusia selalu mendapatkan perintah-perintah Tuhan. Mulai kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu kita dapat menemukan perintah-perintah Tuhan yang dicatat.
Perintah-perintah Tuhan secara umum akan kita dapatkan jika kita membaca Alkitab, tetapi sejak manusia pertama hidup di muka bumi sampai manusia yang hidup di zaman ini. Selain itu Tuhan juga memberikan perintah-perintah khusus kepada pribadi demi pribadi. Perintah khusus kepada pribadi demi pribadi ini dapat disebut dengan penugasan khusus dan setiap anak-anak-Nya yang hidup dekat dengan-Nya pasti mendapatkan ini.
Mengapa Tuhan Memberikan Perintah-Perintahnya Kepada Manusia?
Ada beberapa alasan:
- Demi kebaikan manusia itu sendiri
- Supaya manusia dapat menikmati hidup yang diberikan Tuhan dengan baik dan sesuai dengan fungsi yang semestinya.
- Supaya manusia dapat menggunakan hidupnya dengan optimal dan menjadikan hidupnya sampai penuh sesuai dengan apa yang Tuhan rancangkan waktu Ia menciptakan manusia.
Ketika Tuhan memberi perintah kepada Abraham untuk meninggalkan negerinya, meninggalkan sanak saudaranya, meninggalkan bapanya — itu dilakukan oleh Tuhan karena Dia mau membuat Abraham menjadi bangsa yang besar dan memberkati Abraham. (Kejadian 12:1-3)
Sama seperti ketika kita membeli atau mendapatkan sebuah benda (misalnya: peralatan elektronik). Umumnya benda tersebut datang bersamaan dengan buku manual, buku yang berisi keterangan mengenai benda tersebut, tetapi juga berisi mengenai petunjuk (perintah-perintah) dalam penggunaan benda itu. Tujuan diberikannya petunjuk/ perintah tersebut adalah supaya kita dapat menggunakan benda tersebut sesuai dengan tujuan/ fungsi benda tersebut dan kita akan mendapatkan manfaat dari benda tersebut dengan optimal.
Ulangan 8:6-10
“Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung; suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya; suatu negeri dengan pohon zaitun dan madunya; suatu negeri, di mana engkau akan makan roti dengan tidak usah berhemat, di mana engkau tidak akan kekurangan apapun; suatu negeri, yang batunya mengandung besi dan dari gunungnya akan kaugali tembaga. Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.
Ulangan 28:1-2
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia egala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendegarkan suara TUHAN, Allahmu.”
Sama seperti seorang bapa yang mau anak-anaknya hidup dalam keadaan baik, aman, bahkan mengalami dan menikmati hidup yang nyaman — bapa tersebut pastilah akan memberikan perintah-perintah kepada anaknya. Perintah untuk berhati-hati dalam menjalani hidup ini, perintah untuk menjauhi kejahatan, perintah untuk rajin belajar dan bekerja, perintah untuk hidup hemat, perintah untuk memilih pergaulan yang baik; hal-hal tersebut tujuannya adalah supaya si anak dapat hidup dalam keadaan baik dan dapat menikmati hidup dengan baik.
Demikianlah juga sikap Tuhan kepada kita, Ia memberikan perintah-perintah-Nya supaya kita semua dapat mengalami hidup yang baik, aman, berhasil dan dapat mengalami serta menikmati berkat-berkat Tuhan. Tetapi sayangnya walaupun tujuan perintah Tuhan itu demi kebaikan manusia, tidak semua manusia mentaati perintah-perintah Tuhan, manusia yang pada dasarnya suka hidup dengan kebebasan seringkali memilih untuk hidup tanpa aturan, tanpa disiplin dan akhirnya memberontak terhadap perintah-perintah Tuhan dan mendukakan hati Tuhan.
Beberapa manusia yang punya keinginan untuk mentaati perintah-perintah Tuhan pun harus hidup jatuh bangun karena kedagingan yang masih kuat. Manusia berjuang untuk dapat mentaati perintah-perintah Tuhan. Taat akan perintah-perintah Tuhan bukanlah hal yang gampang, sehingga diperlukan usaha dan perjuangan yang kadang-kadang harus mengorbankan banyak hal, seperti Abraham yang harus meninggalkan kenyamanannya tinggal bersama dengan keluarga di lingkungkan yang sudah ia kenal sejak kecil.
Puji syukur kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh mengerti keadaan ini, sehingga Ia mengaruniakan Roh-Nya kepada kita, untuk memimpin dan memampukan kita untuk mentaati perintah-perintah Tuhan.
1 Yohanes 3:24
“Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikian kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.”
Ketika Roh Tuhan (Roh Kudus) yang adalah Allah sendiri ada dalam hidup kita, Ia akan memimpin dan memampukan kita untuk dapat mentaati perintah-perintah Tuhan. Manusia tidak hidup dalam kebingungan lagi untuk mentaati perintah-perintah Tuhan, karena ada Roh Tuhan yang memimpin, dan bukan saja memimpin, tetapi juga memberi kemampuan.
Ketaatan kita dalam melakukan segala perintah Tuhan adalah cerminan dari hidup yang dipimpin oleh Roh Tuhan yang Tuhan sudah karuniakan untuk ada dalam hidup kita.
Dari waktu ke waktu, ketaatan kita atas segala perintah Tuhan akan semakin teruji, sifat pemberontakan kita akan semakin berkurang, sifat tidak mau diatur kita akan semakin berkurang, kita akan lebih sungguh-sungguh lagi dalam berusaha dan berjuang untuk mentaati perintah-perintah Tuhan — dengan demikian hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan. Inilah tanda bagaimana kita bisa menghormati Kristus sebagai Tuhan dan Tuan dalam kehidupan kita dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menaati perntah-perintah-Nya. Tuhan Yesus memberkati. (NS)
Sumber : Warta Pusat HMMinistry