KHOTBAH GEMBALA

“MENGERTI DAN MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN PADA ZAMAN INI!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,

Pesan Tuhan bulan ini adalah “Mengerti dan melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini!”

Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Jika Saudara mau melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini, maka Saudara tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi harus berubah oleh pembaharuan budi supaya dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

DAUD MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN PADA ZAMANNYA

Salah satu contoh orang yang melakukan kehendak Tuhan adalah Daud. Tuhan katakan, “Daud adalah orang yang berkenan di hati-Ku, karena dia melakukan kehendak-Ku pada zamannya”.

Apa yang dilakukan Daud pada zamannya?

  1. Daud Membuat Pondok Daud atau Tabernakel Daud.

    Daud melakukan ini semua bukan karangannya Daud sendiri tetapi Tuhan yang memberikannya kepada Daud (2 Taw 29:25)

  2. Daud Tidak Menghakimi Saul

    Tuhan memberikan 2 kali kesempatan kepada Daud untuk membunuh Saul, tetapi Daud tidak melakukan itu. Daud berkata kepada pengawal-pengawalnya “Aku tidak mau membunuh Saul. Kamu tahu tidak, orang yang menjamah orang yang diurapi Tuhan tidak akan bebas dari hukuman. Biar Tuhan yang menghukum dia, entah karena memang sudah ajalnya dia akan mati atau dalam perang tiba-tiba dia hilang atau dibunuh, saya tidak tahu. Pokoknya biarlah Tuhan”. Tuhan mengajar kepada Daud tentang penghakiman, jangan menghakimi orang lain dan Daud lulus! Tuhan melihat respon yang diberikan oleh Daud.

  3. Daud Mengakui Kedaulatan Tuhan atas Hidupnya

    Pada waktu Daud akan ke Mahanaim, tiba-tiba ada seorang bernama Simei bin Gerar, di hadapan pegawai-pegawai Daud, tentaranya dan panglima-panglimanya, Daud dikutuki dan dipermalukan di hadapan mereka. Salah seorang pahlawan Daud yang bernama Abisai berkata, “Saya bunuh dia ya?”. Tetapi Daud berkata, “Eh, jangan kamu lakukan itu. Kalau Tuhan yang menyuruh, kita bisa apa? Anak kandung-ku saja mau membunuh aku! Apalagi dia, biarkan dia mengutuki! Itu memang Tuhan telah berfirman kepadanya untuk mengutuki aku. Tetapi biarlah, Tuhan akan membalas baik kepadaku, Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ganti daripada kutuk ini”. Daud mengerti bahwa apa yang terjadi di dalam kehidupannya, semuanya seizin Tuhan. Pada waktu Daud kembali ke Yerusalem, dia disambut oleh banyak orang dan salah satunya adalah Simei, orang yang pernah mengutuk Daud. Simei tersungkur di hadapan Daud, “Ampuni saya, tuanku…ampuni, jangan bunuh saya!”. Di hadapan orang-orang Daud berkata, “Kamu tidak akan aku bunuh”, dia bersumpah di hadapan orang-orang.

    Pada waktu Salomo menjadi raja, Daud memberikan pesan yang terakhir kepada Salomo, dia menyebutkan 3 nama yaitu, anak dari Barzilai, Yoab dan satunya adalah Simei. Dia katakan, “Kamu tahu kan apa yang pernah dia lakukan kepadaku dengan kutuknya yang kejam? Kamu orang yang bijaksana, kamu tahu caranya membuat orang yang beruban ini turun dengan berdarah ke dunia orang mati”. Berarti Daud tahu orang ini harus dipenggal. Banyak pendapat yang berkata, “Waduh Daud, ternyata Daud kayak gini. Daud waktu itu sudah diuji, eh…di akhir hidupnya ternyata dia kepahitan sama Simei”. Ternyata setelah Daud mati, Salomo memanggil Simei dan berkata, “Kamu buat rumah di Yerusalem, kamu jangan keluar dari Yerusalem sebab pada waktu kamu keluar, kamu akan dipenggal kepalanya dan darahmu ditanggungkan atasmu sendiri, setuju?”. Simei menyetujuinya. Simei tinggal di Yerusalem, tetapi setelah 3 tahun kedua bujangnya ini lari ke Raja Akhis. Karena marahnya, Simei mengejar kedua bujangnya itu. Dia lupa bahwa ada peraturan kalau sampai dia keluar dari Yerusalem, dia akan dibunuh.

    Mengetahui hal itu Salomo memanggil Simei, “Kamu kan dahulu sudah janji kalau kamu keluar, kamu akan dihukum mati dan darahmu ditanggungkan kepadamu sendiri. Kamu tahu tidak, kamu telah melakukan sesuatu yang sangat jahat kepada ayahku dan ternyata Tuhan yang menghukum kamu”. Jadi apa yang Daud pesankan kepada Salomo itu bukan dari Daud sendiri, tetapi itu Tuhan! Daud mengampuni, tetapi Tuhan tidak terima! Ini satu hal yang Saudara harus camkan baik-baik. Di hadapan Tuhan, Daud adalah orang yang berkenan di hadapan Tuhan.

  4. Daud Peka Terhadap Kehendak Tuhan

    Daud adalah orang yang sangat mengasihi Tuhan, dia hidup intim dengan Tuhan. Dia seorang pemuji dan penyembah, dia adalah pemazmur yang disenangi di Israel. Sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan, bukan berarti Daud tidak pernah berbuat dosa, tetapi pada waktu dia ditegor, dia dihukum oleh karena dosa itu, responnya benar di hadapan Tuhan. Daud tidak pernah menyalahkan orang lain, tidak pernah membuat dirinya seolah-olah benar, tidak pernah melakukan dosa yang sama. Inilah kelebihan Daud.

BERKAT BAGI ORANG YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

Apa yang Tuhan sediakan bagi Daud sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan?

  1. Semasa hidup Daud, Tuhan membuat Bangsa Israel hidup takut akan Tuhan seperti yang dia lakukan kepada Tuhan. Dan juga bangsa-bangsa takluk kepadanya.
  2. Daud dipakai oleh Tuhan untuk memberikan inspirasi bagi generasi sesudah dia, bahkan sampai dengan hari ini tentang Restorasi Pondok Daud sebagai alat untuk menuai jiwa-jiwa bagi Tuhan.
  3. Daud meninggal pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan.
  4. Daud dikuburkan dan sampai sekarang kuburan Daud itu masih ada yaitu di bawah kamar loteng atau upper room di Bukit Sion – Yerusalem. Tempat ini adalah adalah :
  • Tempat pertama kali diadakan perjamuan kudus.
  • Tempat pertama kali Roh Kudus dicurahkan atau Pentakosta Pertama.
  • Menurut tradisi Orang Yahudi, kuburan Daud yang berarti kamar loteng itu adalah tempat dari Pondok Daud.
  1. Karena dosa Salomo, bangsa Israel dikoyakkan oleh Tuhan. Tetapi Tuhan berkata, “Oleh karena Daud, hamba-Ku, Aku tetap menyisakan Suku Yehuda!”. Suku Yehuda adalah sukunya Daud yang sampai sekarang tetap ada.
  2. Daud diperkirakan menulis 100 pasal dalam kitab Mazmur yang terdiri dari 150 pasal. Sedangkan 50 pasal yang tidak diketahui penulisnya, banyak yang mengira dari gaya tulisannya itu adalah tulisan Daud.

KEISTIMEWAAN KITAB MAZMUR

  • Menjadi kitab nyanyian dan ibadah orang Israel.
  • Kitab yang paling gamblang mengungkapkan perasaan dan kebutuhan kita terhadap Tuhan.
  • Dari 28 kali kata, “Haleluya!” yang ditulis dalam Alkitab , 24 kalinya tertulis dalam Kitab Mazmur.
  • Kitab Perjanjian Lama yang paling banyak dikutip di Kitab Perjanjian Baru. Ada 186 kutipan dari Kitab Mazmur dalam Kitab Perjanjian Baru.
  • Roh Kudus sering memakai Kitab Mazmur di dalam ajaran-ajaran Tuhan Yesus.
  • Kitab Perjanjian Lama dengan nubuatan yang paling terperinci tentang Kristus.

Kitab Mazmur ini mempunyai pasal yang terbanyak yaitu 150 pasal, ayat terbanyak yaitu 176 ayat di Mazmur 119 “Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan” ini berbicara tentang kita yang harus mengasihi hukumnya Tuhan. Pasal terpendek pun ada di Kitab Mazmur, yaitu pasal 117 yang hanya terdiri dari 2 ayat. Mazmur 117:1-2, “Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!”

Pasal yang terpanjang berkata, “Kita harus mengasihi Firman Tuhan!” dan pasal yang terpendek berkata, “Pujilah TUHAN, hai segala bangsa!”. Ayat tengah dari Alkitab ini juga terdapat di Kitab Mazmur, yaitu Mzm 118:8 yang berkata, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia”. Artinya kita harus berharap hanya kepada Tuhan.

KEHENDAK TUHAN PADA ZAMAN INI

Sesuai dengan apa yang dinubuatkan oleh William Seymour pada tahun 1909, yaitu orang yang dipakai dalam Pentakosta yang kedua, bahwa, “Kira-kira 100 tahun ke depan (berarti hari-hari ini), Roh Kudus akan dicurahkan double portion!”. Artinya hari-hari ini kita sedang memasuki masa pencurahan Roh Kudus yang lebih dahsyat dari Pentakosta yang kedua.

Kita sedang memasuki masa penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Ps. Russell Evans dari Planetshakers, Melbourne – Australia mendapat penglihatan tentang Indonesia bahwa Api Roh Kudus itu sedang turun di Indonesia. Dan memang Api Roh Kudus itu keluar ke bangsa-bangsa. Dia juga melihat ada jutaan orang-orang muda yang berkobar dalam Api Roh Kudus, mereka cinta mati-matian akan Tuhan Yesus dan mereka akan melayani bangsa ini seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

API TUHAN TURUN

1 Raja-raja 18 berkisah tentang Elia yang dipakai Tuhan untuk membuat Bangsa Israel bertobat. Bangsa Israel bertobat gara-gara melihat Api Tuhan turun membakar korban bakaran.

Apa yang dilakukan oleh Elia sebelum api Tuhan turun?

  1. Menantang Nabi-nabi Baal Untuk Mendatangkan Api Tuhan

    Dia berkata kepada 450 nabi Baal, “Hei, kamu potong lembu, taruh di atas kayu api. Aku juga akan melakukan itu. Kemudian kita sama-sama minta api supaya turun. Kamu minta kepada allah-mu, tetapi aku akan minta kepada TUHAN. Nanti yang menjawab dengan api, Dialah Allah yang sebenarnya!”. Para nabi Baal berkata, “Setuju!”. Para nabi Baal itu mulai teriak-teriak, berseru kepada allah-nya, tetapi api tidak turun. Sampai mereka menoreh-noreh dirinya hingga berdarah-darah, tetapi api tetap tidak turun. Mereka akhirnya frustrasi karena api tidak turun.

    Ketika Elia berdoa meminta api Tuhan turun, maka Api Tuhan itu pun turun! Apakah Elia tahu bahwa Api Tuhan akan turun atau tidak? Tetapi karena Tuhan sudah bicara dan dia percaya maka dia berani menantang nabi Baal. Penuaian jiwa tidak terjadi begitu saja, harus ada orang yang berani mengucapkan dan menantangnya!

  2. Memperbaiki Mezbah Tuhan yang Sudah Diruntuhkan

    Mezbah Tuhan berbicara tentang ibadah yaitu penyembahan kita kepada Tuhan. Ini yang harus kita perbaiki! Banyak orang tidak mengadari mungkin dalam ibadah sudah terlalu jauh menyimpang dari standard-nya Tuhan. Yang seperti ini harus bertobat!

  3. Mendirikan Mezbah dengan 12 Batu Menurut Jumlah Suku Israel

    Ini berbicara tentang unity. Kalau Saudara membaca dari Yohanes 17, dalam doa-Nya kepada Bapa, disitu Tuhan Yesus berkata, “Aku telah memberikan kemuliaan yang telah Kauberikan kepada-Ku kepada mereka supaya mereka menjadi satu!. Seperti Aku di dalam Engkau dan Engkau di dalam Aku menjadi satu. Kalau mereka sudah sempurna menjadi satu, dunia akan tahu, dunia akan melihat, dunia akan percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka”. Kalau dunia sudah tahu, berarti yang terjadi adalah penuaian jiwa besar-besaran. Kunci penuaian jiwa adalah kita menjadi satu. Unity dimulai dari diri sendiri, keluarga yaitu dengan suami-istri dan anak-anak, di dalam gereja, lalu antar gereja dan antar sinode. Inilah yang Tuhan mau dan minta kepada kita semua sebagai Gereja Tuhan.

  4. Memotong Lembu Sebagai Korban dan Diletakkan di atas Kayu Api

    Tuhan mau kita mempersembahkan korban pujian. Korban puji-pujian itu adalah puji-pujian sebagai korban. Korban itu sakit, jadi korban pujian itu justru dalam keadaan tidak enak, tertekan atau sakit. Disitulah ada kuasa yang luar biasa.

    Rom 12:1, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
    Untuk mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, itu perlu berkorban.

  5. Menyiram Mezbah Dengan Air yang Sangat Banyak

    Jadi korban pesembahan itu disiram dengan air. “Ambil 4 buyung, isi penuh dengan air dan siramkan kepada korban tadi! Ulangi satu kali lagi! Sampai 3x!”. Berarti ada 12 buyung air! Pada waktu itu di masa kekeringan air merupakan barang yang sangat berharga, melebihi emas. Tetapi yang mahal harganya ini justru oleh Elia dipersembahkan kepada Tuhan.

  6. Berdoa

    Elia akhirnya menutup dengan doa. Inilah doanya : “Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” (1 Raj 18:36-37). Setelah Elia berdoa, API TUHAN TURUN!

    Dan dikatakan ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata, “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!”.
    Orang Israel bertobat!

     

JIka Saudara mau doa Saudara dijawab Tuhan, maka apa yang Tuhan mau dari kita berubah lakukanlah kelima hal tadi. Maka Saudara akan melihat kemuliaan Tuhan turun atas Saudara dan Saudara diberkati serta dipakai Tuhan secara luar biasa. Amin!

Khotbah Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo

JCC, 6 Agustus 2017

Silakan share :