RENUNGAN KHUSUS

PELAYANAN YANG UNGGUL

“Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati,

sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna dihadapan Allah-Ku”

(Wahyu 3:2)

 

Sardis adalah salah satu kota di Negara Turki modern sekarang ini (sekarang bernama Kota Sart). Kota ini terletak kira-kira 40 km di sebelah selatan Kota Tiatira. Kejayaan Kota Sardis sudah dimulai sejak tahun 700 SM di mana kota ini menjadi kota perdagangan yang aktif dan sangat kaya. Sardis merupakan ibukota Kerajaan Lydia yang menguasai Yunani dan sekitarnya. Yang menarik dari kota ini adalah letaknya di atas gunung yang terjal. Di kota ini ada pabrik kain dan pakaian dari bulu domba, tetapi yang terkenal dari Sardis adalah Sungai Pactolus yang mengalir melalui Kota Sardis yang ternyata pasirnya mengandung emas yang berlimpah ruah.

Jemaat di Sardis menjadi salah satu penggambaran keadaan gereja masa kini bahkan gereja segala zaman; mendapat teguran yang keras dari TUHAN, karena tidak satu pun dari pekerjaannya didapati sempurna di hadapan Allah. Kata ‘pekerjaan’  mengandung pengertian ‘segala apa yang dilakukan’ yaitu berkaitan dengan praktek kehidupan sehari-hari sebagai orang percaya. Sedangkan kata ‘sempurna’ berarti sesuai dengan standar TUHAN. Dalam hal ini jelaslah bagi kita bahwa hidup di dunia ini janganlah merupakan hidup yang semau gue, hidup tanpa standar, sekedar melakukan apa yang disukai tanpa memikirkan dampaknya bagi hidup kekal. TUHAN tidak sekedar memperhatikan, tetapi juga memberikan penilaian terhadap apa yang kita kerjakan di mana dalam penilaian tersebut standar yang digunakan adalah standar atau ukuran TUHAN. Itulah sebabnya mengapa kita harus menjaga hidup ini sesuai dengan Firman TUHAN. Kualitas pelayanan yang unggul adalah pelayanan yang didasari dengan kehidupan yang selaras dengan Firman TUHAN.

Jemaat di Sardis telah mati secara rohani; yang terjadi di sana adalah keduniawian sudah begitu mewarnai sidang jemaat, sehingga tidak lagi tertarik pada hal-hal menyangkut Kerajaan Allah. Berbagai aktifitas yang dikerjakan masih berupa kegiatan Kristen, tetapi esensinya sudah tidak lagi. Tujuannya semakin jauh dari tugas dan panggilan yang diemban Gereja. Penilaian terhadap apa yang dikerjakan oleh jemaat di Sardis oleh TUHAN bukan sekedar kesibukan aktifitasnya semata, melainkan apakah yang mereka kerjakan sesuai dengan tugas dan panggilan yang TUHAN berikan kepada gereja-Nya. Pelayanan yang unggul adalah pelayanan yang sesuai dengan tugas dan panggilan gereja.

Hal lainnya yang menjadi sorotan tajam dari TUHAN adalah sebuah kenyataan bahwa hanya tinggal beberapa anggota jemaat Sardis yang tinggal setia kepada Injil, yang memelihara kekudusan hidup. “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih. Karena mereka adalah layak untuk itu” (Wahyu 3:4). Kata “beberapa” menunjuk kepada jumlah yang kecil, atau jumlah yang tidak banyak. Kondisi Kota Sardis yang kaya, kelihatannya menjadi ujian tersendiri bagi orang percaya untuk dapat mempertahankan hidup kudus di tengah kemewahan dan kenyamanan hidup. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius berpesan: 

“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.” (1 Tim 6:17)

Quote:

Pelayanan yang unggul ukurannya bukanlah kekayaan atau keberhasilan,

melainkan apakah kita tetap memelihara kekudusan hidup di tengah kesuksesan.

 

Salah satu faktor yang mengakibatkan jemaat di Sardis dikatakan mati secara rohani adalah karena secara lahiriah kelihatannya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang terkenal baik.Mungkin saja mereka memiliki bentuk penyembahan yang menarik, tetapi bukan kuasa dan kebenaran sejati dari Roh Kudus.

 

Aktivitas rohani tanpa Roh Kudus hanyalah sekedar aktivitas biasa, sebab Roh Kudus-lah yang memberikan ‘kehidupan’ dalam segala aktivitas kita, baik aktivitas rohani maupun aktivitas sehari-hari. Kebergantungan kepada Roh Kudus dalam pelayanan yang menjadikan aktivitas kita bukan sekedar aktivitas gerejawi melainkan aktivitas rohani. Bagaimana cara kita memeriksa apakah aktivitas yang saya lakukan adalah aktivitas rohani ataukah sekedar kesibukan biasa? Sederhana! Jika orang Kristen tidak lagi memiliki waktu untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, bersaat teduh dan membaca Alkitab tapi yang tetap aktif dan sibuk dalam pelayanan dan kegiatan gereja, jelaslah bahwa yang dia lakukan hanyalah aktivitas dan kesibukan biasa. Amin. (AR)

Quote:

Pelayanan yang unggul

adalah pelayanan yang dihidupi dari keintiman dengan Tuhan

dan bukan sekedar kesibukan semata.

 

Sumber : Warta Pusat HMMinistry

Silakan share :