INTROSPEKSI SISA WAKTU KITA


Saudaraku .. !!

Waktu sedang  “Jaya”,  kita merasa banyak teman di sekeliling kita

Waktu sedang  “Berkuasa”,  kita percaya diri melakukan apa saja


Waktu sedang  “Tak Berdaya”,  barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada

Waktu sedang  “Jatuh”,  kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita

Waktu sedang  “Sakit”,  kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting,  jauh melebihi harta

Manakala  “Miskin”,  kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/menderma dan saling membantu

Masuk  “Usia Tua”,  kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan

Saat  “di Ambang Ajal”,  kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia sia

Hidup tidaklah lama.

Sudah saatnya kita bersama sama membuat

HIDUP LEBIH BERHARGA :

Saling menghargai,

Saling membantu,

Saling memberi,

Saling mendukung, dan

Saling mencintai

Jadilah teman setia tanpa syarat

Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Hati Nurani yang tulus

Apa yang ditabur itulah yang akan dituai


Allah tidak pernah menjanjikan

bahwa : langit itu selalu biru,  bunga selalu mekar,  dan mentari selalu bersinar

Tapi ketahuilah bahwa Allah :

Selalu memberi pelangi di setiap badai.

Memberi senyum di setiap air mata.

Memberi kasih sayang dan berkah di setiap cobaan,  dan

Jawaban di setiap doa.

Jangan pernah menyerah,

Terus berjuanglah,  Life is so beautiful and colourful.


Hidup

Bukanlah suatu tujuan,  melainkan sebuah perjalanan

Saudaraku

Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita,

namun berapa banyak orang yang bahagia karena kita.


Jangan pernah menjadi  “gunting”.

Karena gunting bisa  memotong sesuatu menjadi terpisah,

jadilah “jarum”,  meskipun tajam tetapi bisa menyatukan apa yang sudah terpisah.


Selamat Beraktifitas

Tuhan memberkati.

1 Petrus 1:18-19

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia

yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,

bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,

yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

Share di Whatsapp Group GBI Bumi Anggrek by Anna Herman

Usher, Aktivis WBI

Silakan share :