KATEKISMUS GBI – PROPER
KARYA-KARYA ALLAH
1. Apakah yang dimaksud dengan istilah “Pemeliharaan Allah”?
istilah “Pemeliharaan Allah” menunjuk pada pemerintahan Allah, di mana Ia dengan segala hikmat dan kasih-Nya, memperhatikan semua ciptaan-Nya. Allah berkuasa atas segala sesuatu dan Ia mengarahkan semua ciptaan-Nya di jagat raya ini, sehingga maksud dan tujuan-Nya terlaksana
Mazmur 103:19 Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
bnd. Galatia 1:15, 16 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia;
Matius 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
2. Apakah jenis-jenis Pemeliharaan Allah?
Preservation, di mana Allah menjaga semua ciptaan-Nya agar mereka senantiasa memiliki sifat-sifat sebagaimana pada awalnya Ia menciptakan mereka.
Concurrence, di mana Allah “bekerja sama” dengan ciptaan-Nya, mengarahkan berbagai sifat mereka untuk menyebabkan mereka berlaku sesuai dengan kodratnya.
Government, di mana Allah memiliki maksud dalam semua hal yang Ia lakukan dalam dunia ini, mengarahkan segala hal sehingga mereka menggenapi tujuan-Nya
Ibrani 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Efesus 1:11 Aku katakan ”di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan – kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya –
Daniel 4:35 Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: ”Apa yang Kaubuat?”
3, Apakah Allah mendengarkan doa dan seruan umat-Nya?
Allah senantiasa mendengarkan doa-doa orang yang berseru kepada-Nya, Ia akan menjawab permohonan umat-Nya seturut dengan kehendak-Nya
Matius 6:9—13 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
4, Apakah Allah itu baik?
Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu baik. Kasih setia-Nya tiada pernah berkesudahan. Rahmat-Nya senantiasa baru setiap pagi
Ratapan 3:22, 23 Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
5. Jika Allah itu baik, mengapa Ia mengizinkan hal-hal buruk terjadi pada orang-orang percaya?
Orang-orang percaya memang tidak selalu dapat memahami kehendak dan rencana Allah. Namun, mereka dapat yakin bahwa Allah senantiasa merancangkan yang terbaik bagi mereka
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Roma. 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
6. Apakah setiap manusia bertanggung jawab atas semua perbuatan yang dilakukannya?
Setiap manusia bertanggung jawab atas semua pilihan dan tindakan yang diperbuatnya. Ketika seseorang memilih untuk melakukan suatu hal, baik yang sesuai dengan Firman Allah maupun yang bertentangan dengan kehendak-Nya, maka ia akan memberikan pertanggungjawaban atas pilihannya tersebut serta menanggung segala konsekuensinya
2 Korintus 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
7. Apakah mukjizat itu?
Mukjizat ialah tindakan Allah yang tidak sering terjadi, di mana Ia membangkitkan kekaguman manusia akan diri-Nya. Mukjizat juga merupakan tanda yang menjadi bukti kebesaran kuasa-Nya & serta kedatangan Kerajaan-Nya
Lukas 11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
8. Apakah predestinasi ganda (double predestination) itu?
Predestinasi ganda ialah paham yang berpendapat bahwa Allah telah menetapkan sebagian orang, sebelum dunia diciptakan, untuk diselamatkan dan sisanya ditetapkan untuk mengalami kebinasaas sesuai dengan kehendak-Nya yang misterius.
9. Apakah doktrin predestinasi ganda itu Alkitabiah?
Gereja Bethel Indonesia menolak paham predestinasi ganda karena fidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Alkitab TIDAK pernah mengajarkan bahwa Allah telah memilih sebagian orang untuk diselamatkan dan sisanya untuk dibinasakan. Manusia yang menolak Allah akan binasa, sedangkan manusia yang menerima anugerah keselamatan akan hidup bersama Kristus untuk selama-lamanya
Roma 9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
10. Apakah pandangan bahwa “sekall selamat, tetap selamat” itu Alkitabiah?
Gereja Bethel Indonesia menolak konsep “sekali selamat, tetap selamat” karena tidak sesuai dengan ajaran Alikitab. Alkitab mengajarkan bahwa orang percaya masih bisa kehilangan keselamatan mereka. Oleh karena itu, setiap orang percaya harus senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan keselamatan mereka
Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Sumber: Katekismus GBI – Proper