Pdt Eva Rosella
Ibadah raya 3 - minggu, 24 November 2019Rekaman Khotbah : Pdt Eva Rosella
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 24 November 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Kambing dan Domba
Ibadah Raya 1
Pada saat berbincang dengan suami tentang saatini banyak sekali video dan khotbah di you tube dan sangat bagus, jadi jika kita tidak lebih baik dair itu, maka orang akan lari ke you tube. Tapi tetap khotbah secara live lebih komunikatif dan interactive. Nyambung. Bisa katakan Amin, bertepuk tangan dan melompat bagi Tuhan.
Roma 8:29-30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Garis bawahi kata-kata berikut ini : Dipilih – Ditentukan – Dipanggil – Dibenarkan dan Dimuliakan. Siapakah kita ini sehingga layak dimuliakan oleh Tuhan. Seperti seorang Bapak yang dokter ingin anaknya juga menjadi dokter. Demikian juga seorang Bapak yang Hakim juga ingin anaknya jadi seorang hakim. Bapa kita di Sorga yang dimuliakan maka Bapa kita juga ingin kita dimuliakan. Jangan menjadi Kristen KTP tapi harus tercatat di buku kehidupan di Surga.
- Ketika dia datang di awan-awan menjemput Dia dalam kemuliaan
- Dimuliakan dalam Perjamuan Kudus Anak Domba Allah.
Mahkota di Surga adalah kemuliaan yang akan kita terima. Itu adalah goal hidup kita.
Proses keselamatan
- Justification = pembenaran
- Sanctification = pengudusan
Bukan hanya satu kali saja ketika dibaptis air dan baptisan roh, tapi terus akan berlangsung sampai akhirnya
- Glorification = Pemulihan
Dan dalam proses tersebut akan ada yang selamat dan ada yang tidak selamat. Ada seleksinya. Kita harus belajar dari perumpamaan2 berikut ini :
- Lukas 3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
- Ini dalah perumpamaan tentang penampian
- Gandum yang berisi akan kembali tertangkap
- Sedangkan yang ringan atau kosong terhempas keluar
Jadilah orang Kristen yang berisi berbobot, jangan jadi Kristen yang kosong
- Matius 3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
- Pemotongan dengan kapak
- Pohon yang tidak berubah ditebang dan dibuang
- Jadilah Kristen yang berguna berubah bagi Tuhan dan sesama
- Berbuah pelayanan, jiwa2, pujian penyembahan, buah kharakter (Gal 5:22-23)
- Jika sering kecewa, tidak mengampuni, sedih, marah artinya kita belum berbuah
- Harus sukacita, Lakukan buah2 Roh, ditunggu oleh Tuhan, ingin dinikmati dan dikecap
- Jika ditebang maka kita tidak mencapai tujuan terakhir dimuliakan
- Matius 21:18-19 Yesus melihat Pohon Ara yang tidak berbuah hanya daun saja dan menjadi kering
- Jangan sampai pelayanan kita hanya pelayanan daun, dinilai oleh Tuhan, persembahkan buah yang terbaik, buah yang manis, doa untuk mendapatkannya
- Matius 13:24-30 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
- Lalang dibiarkan tumbuh bersama gandum, kemudian dikumpulkan dibakar
- Pengkhotbah jangan sungkan berbicara Surga dan Neraka, jangan diperhalus dengan mengganti perkataan selamat atau tidak selamat
- Ayat ini bicara tentang lumbung Surga dan lalang dibakar Neraka
- Lalang dan gandum sama-sama di kadang Tuhan
- Baru setelah masa penuaian akan terlihat perbedaannya. Lalang tinggi dan gandum merunduk.
- Jadilah gandum sampai masa penuaian
- Matius 25:32-33 Pemisahan Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
- Antara domba dan kambing
- Yang Diberkati dan terima Kerajaan yang telah dijanjikan
- Yang kambing harus berubah jadi domba
- Jadilah domba ketika anak Allah datang pada kemuliaan
- Pertahankan jadi domba, sekali Yesus tetap Yesus
- Kambing dan domba serupa tapi tak sama, kambing ada tanduk, domba putih lucu mungil
- Video domba mendengar suara Gembala
Apakah kita sudah mendengar ketika Tuhan memanggil kita? Panggilan bisa berupa pelayanan, tuntunan atau yang lainnya. Ketika Firman Tuhan atau janji Tuhan disampaikan, kita harus dengar, dan katakan Amin. Karena ketika Firman ditangkap akan membawa berkat kesembuhan, kekuatan, dll. Seperti contoh ketika harus memilih pergi ke Bandung atau Surabaya. Ada orang yang mendengar tapi tidak taat. Atau baru dengar setelah digaplok (proses)
Yang dipanggil tidak hanya orang tertentu tapi untuk semua orang. Tapi ada yang mendengar tapi ada juga yang menolak, atau ada yang tdk mendengar. Kita semua harus belajar mendengar suara Tuhan. Hidup terus dipenuhi dengan Roh Kudus dan ada dalam kasih yg mula-mula.
Ibadah Raya 2
MENEMPA KEROHANIAN KITA
Apa yang ditempa?
- Semangat
- Komitmen
- Kemampuan
Tempa = dipukul-pukul terus sampai jadi. Kita harus menempa diri sendiri. Waktunya sudah singkat, harus menuai jiwa-jiwa. Harus ada sesuatu yang baru. Dan menuai jiwa berarti masuk dalam peperangan.
Bersiap untuk peperangan
Yoel 3:9-10 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa: bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit tampil dan maju! 10 Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: “Aku ini pahlawan!”
Penuaian identik dengan peperangan. Mau tidak mau, sadar tidak sadar, ngerti tidak ngerti. Ketika kita tidak sadar ada di dalam peperangan maka kita akan mati dulu.
Di dalam Yoel disebutkan mata bajak jadi pedang, pisau jadi tombak, orang tak berdaya berkata “aku ini pahlawan”. Pisau jadi tombak, berarti bisa jauh jangkauannya Tujuan dari peperangan adalah kemenangan. Semua orang punya panggilan.
- Proses tingkatkan kerinduan kita pada Tuhan
- Markus 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”
Mari bertolak ke seberang, di mana pun posisimu sekarang
- Naik perahu Tuhan, ambil sifat pasif
- Ambil sikap aktif
- Taat, kerelaan, penundukan diri
- Ada harga yang harus dibayar
- Pergumulan / gejolak >> Baru akan ketahuan iman kita.
- Jangan takut
- Kesaksian
- Yoh 9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
Waktunya sudah sangat singkat
- Jangan sia-sikan kesempatan
- Jangan tertinggal
- Segera /quickly
- Berupaya, inisiatif, proaktif >> Ciptakan pelayanan sendiri
- Lakukan kehendak Tuhan di zaman now
- Ambil komitmen baru.
Pkh 9:8 Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu. Artinya adalah senantiasa menjaga kekudusan dan pengurapan.