Pdm. Irwan Ambarita
Ibadah raya 1, 2 & 3 - minggu, 07 Oktober 2018Rekaman Khotbah : Pdm Irwan Ambarita
Ibadah Raya 1, 2 & 3 – Minggu, 07 Oktober 2018 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Kembali Kepada Kasih Mula-mula
Wahyu 2:1-7 “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”
Sabar dan menderita karena nama Yesus. Tekun dan tidak kenal lelah – militant. Namun….
Ay 4 Jemaat di Efesus ditegur karena telah meninggalkan kasih yang mula2
Ay 5 meskipun bahkan membenci pengajaran sesat Nikolaus
Kasih mula2 adalah dasar hubungan kita dengan Tuhan, meskipun kita telah berjerih payah dan lelah melayani Tuhan, sehingga perlu bertobat agar tidak diambil kaki dian kita. Yaitu terang Tuhan yang menjadi dasar iman dari Roh kita. Komitmen untuk memuji menyembah dan melayani Dia dengan segenap hati kita.
CIRI TIDAK ADA KASIH MULA2.
1) Tuhan tidak menjadi prioritas hidup kita, dan melayani tidak timbul dari rasa haus dan lapar, ada suatu kerinduan. Sehingga yang ada hanyalah kekeringan dalam hati kita
2) Tidak ada lagi pertemuan secara pribadi dengan Tuhan, timbul rasa malas
3) Disibukkan dengan urusan pribadi (keluarga, pekerjaan, hobi)
Akibat nya :
Ayat 5 : betapa dalamnya engkau telah jatuh, bertobatlah dan lakukan apa yang semula engkau lakukan, dan diambil kaki Dian kita, artinya tidak lagi bersinar atau berguna dalam masyarakat. Karena tujuan dari kaki Dian adalah bersinar.
Jemaat Efesus sudah melakukan segala sesuatu sabar, tekun, membenci Nikolaus (Kis 6:1-5), namun tidak ada kasih yang mula2. Karena tujuan hidup hanya untuk reputasi pribadi, bukan untuk menyenangkan Tuhan.
Kisah Gideon memilih pasukannya.
Hendaknya tidak terpesona dengan berkat. Namun harus senantiasa mengingat sumber dari berkat. Harus dipecahkan buyung dan memperlihatkan obor tidak mencari kedudukan atau berkat, tapi sepenuhnya untuk sang pembuat obor yaitu kemuliaan Tuhan. Hadiahnya adalah pada Ayat 7.
Pelayanan kepada Tuhan hendaknya didahului dengan mengasihi Tuhan, karena Dia telah lebih dulu mengasihi kita. Karena Tuhan itu baik senantiasa mengucap syukur. Seperti Yesus rela mati bagi kita, untuk menebus dosa manusia, agar kita diperdamaikan dengan Bapa.
Seperti Yesus bertanya kepada Petrus apakah engkau mengasihi Aku? Demikian juga pertanyaan yang sama ditujukan bagi kita. Harus hancur hati, menanggalkan keakuan sehingga hati yang remuk dan haus dan lapar akan Tuhan.
Cara untuk memelihara kasih yang mula2:
1. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu (seperti mempelai laki2 dan wanita)
2. Percaya dan tetap mengasihi Tuhan dalam segala situasi atau sedang mengalami proses
3. Komitmen waktu untuk berkomunikasi rutin / saat teduh dengan Tuhan. Jadikan itu sebagai gaya hidup. Mengisi bejana dengan
Roh Tuhan. Ayat 7
4. Membaca Firman Tuhan, agar kita bisa mengerti kehendak Tuhan. Sehingga takut dan gentar timbul dalam hati kita. Dan kita rela menjadi anjingnya Tuhan. Rela, taat dan rindu pada Tuhan.
5. Minta pada Roh Kudus akan sumber kasih di dalam hidup kita. Agar bejana kita tidak mudah retak, memperoleh kekuatan. Bukan kuat dan gagah tapi Roh Ku kata Tuhan.
Ulangan 30:2 dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya sesuai dengan segala yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, baik engkau maupun anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,