RENUNGAN KHUSUS
HARVEST NOW
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 4:35,
“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.”
Dalam terjemahan International Standard Version (ISV), Yesus berkata dalam ayat tersebut diterjemahkan, “Lihat, Aku katakan, buka matamu dan perhatikan bahwa ladang telah siap dituai sekarang” (“Look, I tell you, open your eyes and observe that the fields are ready for harvesting now!”). Perkataan Yesus ini menegaskan bahwa seringkali cara pandang dan waktu murid-murid Yesus berbeda dengan cara pandang dan waktunya Tuhan. Murid-murid Yesus berpikir tuaian belum terjadi sekarang, namun bagi Yesus tuaian sudah terjadi sekarang. Dalam konteks Yohanes 4, tuaian yang dimaksud adalah Perempuan Samaria dan orang-orang kota Sikhar yang menjadi percaya karena kesaksian Perempuan Samaria.1
Karena itu, kita perlu memiliki cara pandang yang global untuk menyadari penuaian yang sedang terjadi hari-hari ini di seluruh dunia. Bersama-sama dengan banyak gereja dari berbagai golongan, kita sepakat bahwa goal penuntasan amanat agung adalah pada tahun 2033, yang diperkirakan bertepatan dengan 2000 tahun setelah Yesus menyampaikan Amanat Agung tersebut kepada para murid-Nya.
Bukan sesuatu yang tidak mungkin Injil diberitakan di seluruh dunia. Kemajuan teknologi memungkinan setiap orang untuk mendengar Injil sampai ke pelosok-pelosok daerah. Saat ini, penjangkauan lebih dapat dilakukan dengan akses internet yang semakin tidak terbatas, semakin cepat, dan semakin terjangkau.
Jaringan Finishing The Task (FTT) dengan Pendeta Rick Warren sebagai Direktur Eksekutifnya bertekad untuk memobilisasi jemaat, gereja, denominasi, dan organisasi-organisasi di seluruh dunia dengan strategi 4B yaitu:
1. Bible (Alkitab)
Penuntasan Amanat Agung melibatkan pemuridan karena Yesus menghendaki agar semua orang bukan hanya menjadi orang percaya tetapi menjadi murid-Nya. Untuk menjadi murid, sudah pasti diperlukan Alkitab dalam bahasa yang dapat dimengerti. Ada lebih dari 5000 suku di dunia yang tersebar di sekitar 190 negara serta ribuan bahasa yang digunakan. Saat ini, Alkitab belum diterjemahkan ke dalam seluruh bahasa. Penerjemahan Alkitab itu sendiri membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit.
Wahyu 7:9 berkata bahwa segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa akan berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba. Ini berarti setiap suku, kaum dan bahasa di seluruh dunia ini harus dimenangkan menjadi murid Kristus.
Selain itu, kaum difabel seperti tuna rungu, mereka juga perlu dimuridkan yang artinya perlu memiliki Alkitab dalam bahasa yang mereka mengerti.
2. Believers
Penuntasan Amanat Agung harus melibatkan semua orang percaya. Karena itu setiap orang percaya, apapun profesinya, perlu diperlengkapi untuk dapat membagikan, menyatakan dan membela iman mereka di hadapan orang-orang yang belum percaya. Mereka harus menyadari bahwa ada panggilan dan potensi yang Allah taruh dalam diri setiap orang percaya untuk pergi dan menjadikan segala bangsa murid Kristus.
Amsal 10:32 menyatakan bahwa bibir orang benar menggembalakan banyak orang yang artinya setiap kita dimampukan untuk menjadi gembala bagi jiwa-jiwa.
Setiap orang percaya harus bergerak. Apa yang kita punya saat ini? 5 roti dan 2 ikan milik seorang anak kecil yang sederhana, ditangan Tuhan sanggup mengenyangkan lebih dari 5000 orang. Maka, apa yang ada ditangan kita saat ini sanggup Ia pakai untuk suatu pekerjaan yang besar. Profesi/ pekerjaan kita, keberadaan kita sebagai pelajar, ibu rumah tangga, dsb dapat menjadi kendaraan untuk memberitakan Injil. Bahkan harta benda yang kita punya, juga dapat dipakai untuk pelebaran Kerajaan-Nya.
Betul kita tidak dapat membawa harta kita ke dalam kekekalan, tetapi tahukah kita bahwa lewat harta kita di dunia kita bisa membawa jiwa-jiwa kepada Kristus? Taburan kita di ladang misi, taburan kita kepada yang miskin dan membutuhkan adalah investasi kekekalan yang dapat kita berikan, yang Allah perhitungkan.
3. Body of Christ
Tubuh Kristus perlu bersatu dan bergandengan tangan untuk menjalani Amanat Agung ini, di antaranya adalah dengan memastikan adanya gereja lokal di daerah-daerah sehingga mereka dapat bersekutu, saling membangun dan menguatkan dalam kesatuan tubuh Kristus.
Penyebaran gereja yang merata di setiap daerah (bukan berkumpul di satu daerah tertentu yang dapat menimbulkan resiko persaingan) sangat menolong dalam menguatkan Tubuh Kristus di seluruh dunia.
4. Breakthrough Prayer
Mazmur 127:1 menyatakan,
“Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.”
Artinya; tanpa campur tangan Tuhan yaitu tanpa kuasa dan kehadiran Roh Kudus maka semua usaha kita pada akhirnya akan sia-sia.
Kita tahu memenangkan jiwa adalah peperangan rohani. Ada siasat orang yang harus dipatahkan, ada kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia yang harus dirubuhkan. Segala ideologi, pemikiran dan pemahaman yang menentang pengenalan akan Allah harus ditaklukan oleh kuasa Allah sebagai senjata yang sanggup melawan semua benteng-benteng itu.
Setiap orang yang belum mengenal Yesus, didoakan nama per nama oleh seseorang yang sudah percaya. Mereka bisa menolak pemberitaan Injil yang kita sampaikan, tetapi mereka tidak bisa menolak setiap doa kita yang naik ke hadapan-Nya.
Setiap menit, setiap jam, setiap hari ada jiwa-jiwa yang meninggalkan dunia ini. Belum lagi, bencana alam karena cuaca ekstrem dan keadaan dunia yang tidak semakin baik membuat angka kematian melonjak secara mendadak.
Angka kematian Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan 6,924 kematian per 1.000 penduduk.2 Dengan angka tersebut, diperkirakan ada 4.778 orang yang mati tanpa mengenal Yesus setiap harinya.3 Kemanakah mereka akan pergi? Kehidupan kekal atau kematian kekal? Sesungguhnya kita sedang bekejaran dengan waktu. Dengan memahami realitas ini, sungguh kita dapat merasakan urgensi yang terkandung dalam pesan “Harvest Now”, “Tuailah Sekarang”.
Sebagai murid Kristus, kita memiliki tugas utama yang harus kita selesaikan. Kita tidak lagi dapat menginjil saat sudah berada di surga. Saat kita hiduplah, saat terbaik menginjil, menyaksikan Kristus lewat kesaksian dan hidup kita, “declaring and displaying Christ”. Ia menjadikan kita rekan sekerja-Nya di era penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir ini, karena itu manfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan bukakan, karena tidak selalu ada kesempatan yang terbuka.
Biarlah ada kaki yang berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil dan hati yang dipenuhi dengan belas kasihan ilahi yang memberanikan kita untuk menjadi saksi-Nya karena,
“Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan kabar baik, yang memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!”
Yesaya 52:7
(HT/FH)
____________________
1 D.A. Carson, The Gospel according to John, Pillar New Testament Commentary
2 https://www.macrotrends.net/global-metrics/countries/idn/indonesia/death-rate
3 Dengan asumsi jumalh populasi 283 juta; populasi non-Kristen 89%.