MEMAHAMI DAN MENGENAL TUHAN

Shalom semuanya, tema khotbah bulan ini adalah tentang memahami dan mengenal Tuhan.

“Beginilah firman TUHAN:
”Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya,
janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,
tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut:
bahwa ia memahami dan mengenal Aku,
bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi;
sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”

Yeremia 9:23-24

Tuhan senang kepada orang-orang yang memahami dan mengenal Dia, bahwa Tuhanlah yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi. Tuhan Yesus berkata kepada orang Farisi dan orang Saduki dalam Matius 16:2-3:

“Pada petang hari, kamu berkata: Hari akan cerah karena langit merah dan pada pagi hari, kamu berkata: Hari ini cuaca buruk karena langit merah dan redup.
Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman kamu tidak mampu.”

Tuhan juga berbicara kepada kita agar kita tidak hanya bisa mengenali atau membedakan tanda-tanda yang terjadi di dunia ini, tetapi lebih daripada itu kita juga harus mampu melihat tanda-tanda akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Dalam 1 Tesalonika 5:1-11 dikatakan bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Ini berlaku kepada orang-orang yang hidup dalam kegelapan. Tetapi bagi kita yang hidup dalam terang, hari Tuhan tidak datang tiba-tiba seperti pencuri. Orang yang hidup dalam terang atau siang adalah orang yang berjaga-jaga dan sadar. Orang yang hidup dalam terang atau siang, tahu akan tanda-tanda zaman.

Hari-hari ini Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya tentang tahun 2033, bahwa:

  • Pada tahun 2033, setiap orang akan berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus.
  • Sampai tahun 2033, setiap kita mendapat kesempatan untuk memperkenalkan Yesus kepada setiap orang.
  • Tahun 2033 merupakan goal penyelesaian Amanat Agung.
  • Kalau benar tahun 2033 Amanat Agung selesai, tidak berarti bahwa Tuhan Yesus pasti datang tahun 2033. Ini tidak alkitabiah. Tetapi kalau kita berkata tahun 2033 – Tuhan Yesus bisa datang, itu alkitabiah.
  • Dalam Matius 24:14 Tuhan Yesus berkata; setelah Amanat Agung selesai, barulah setelah itu tiba kesudahannya.
    ‘Baru setelah itu’ bisa berarti 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun atau beberapa tahun. Tetapi yang jelas kita harus mengerti adalah Tuhan Yesus berkata, “Aku datang segera.”

Saya terus bertanya kepada Tuhan Yesus, bagaimana untuk menyelesaikan Amanat Agung ini? Tuhan memberikan jawaban melalui Yeremia 33:3,

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”

Saya lakukan apa yang Tuhan suruh ini. Saya terus berseru-seru kepada Tuhan. Tuhan kembali memberikan pengertian bahwa hal-hal yang ada di depan ini adalah sesuatu yang besar.

SEMBAHYANG

Tuhan memberikan kata kunci: ‘sembahyang’. Kita tahu bahwa arti sembahyang ini adalah BERDOA. Tetapi Tuhan memberikan pengertian kepada saya arti dari sembahyang itu sebagai berikut:

Sembahyang berasal dari kata ‘sembah’ dan ‘Hyang’
Kata ‘Hyang’ berasal dari bahasa Sansekerta, Jawa kuno, Bali, yang berarti: yang maha kuasa, yang maha mulia, yang maha suci.

Bagi kita orang percaya – yang maha kuasa, yang maha mulia, yang maha suci itu adalah Allah kita yang namanya Tuhan Yesus Kristus. Haleluya. Jadi kita harus menyembah Tuhan Yesus Kristus. Definisi menyembah bisa dalam arti sempit atau arti luas.

  • Menyembah dalam arti sempit adalah kita masuk dalam hadirat-Nya, merasakan hadirat-Nya, menikmati hadirat-Nya.
  • Sedangkan menyembah dalam arti luas adalah taat akan firman-Nya.

Mujizat-mujizat akan terjadi dalam skala yang luar biasa. Ke depan ini kita mengalami mujizat-mujizat itu.

Kalau kita mau mengalami mujizat-mujizat itu, kata kuncinya adalah ‘sembahyang’. Untuk bisa mengerti dan memahami hal-hal yang besar yang akan terjadi sampai dengan tahun 2033, kata kuncinya adalah “sembahyang”.

Sesuai yang terjadi di Asbury Revival, maka pola penuaian jiwa dan pemuridan ke depan ini adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam, yaitu sembahyang.

Nyanyi:

Who is like You, Lord in all the earth?
Matchless love and beauty, endless worth

Nothing in this world can satisfy
Jesus, You’re the cup that won’t run dry

Your presence is heaven to me
Your presence is heaven to me

Pada tanggal 03 – 06 Oktober 2023 ada acara WPA (World Prayer Assembly) di Perth, Australia. Bagi saya, ini adalah WPA yang ketiga. WPA yang pertama dan kedua diadakan di SICC pada tahun 2012 dan tahun 2022.

Ayat visi dari WPA sejak tahun 2012 adalah Habakuk 2:14,

“Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut”.

Setiap acara WPA selesai, baik yang pertama maupun yang kedua, terjadi hal-hal yang luar biasa, yang mengakibatkan terjadinya kegerakan-kegerakan baru.

Setelah WPA yang pertama tahun 2012, maka pada tahun 2013 terjadi 2 peristiwa yang penting.

  1. Tahun 2013, Tuhan memberikan nama kepada pencurahan Roh Kudus yang terjadi hari-hari ini seperti yang dikatakan-Nya pada tahun 2009 kepada saya, sebagai Pentakosta yang Ketiga.
  2. Tahun 2013, pada waktu Global Council Empowered21 Meeting di Hawaii, Tuhan memberikan visi bahwa pada tahun 2033 setiap orang akan berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus.

Pada awalnya kami tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Tuhan dengan visi ini, tapi kami percaya. Sebagai tanda kami percaya, kami memperkatakan visi tersebut. Pada tahun 2018, Tuhan membukakan pengertian tentang Pentakosta Ketiga.

Setelah WPA kedua pada bulan Mei 2022 di SICC Tower, Tuhan membukakan pengertian tentang tahun 2033 tadi. Waktu WPA yang kedua, ada 3 hamba Tuhan yang berbicara tentang hal yang sama tentang tahun 2033.

  1. Billy Wilson yang mewakili aliran Pentakosta.
  2. Rick Warren yang mewakili Baptis.
  3. Nicky Gumbel yang mewakili Anglikan.

Ketika saya mendengarkan mereka berbicara, maka Tuhan memberikan pengertian kepada saya, dan saya berkata, “I got it. I got it!”

Setelah itu ada konferensi Empowered21 di Amsterdam yang temanya: EVERYONE. Ini dapat diartikan bahwa: Setiap orang akan mendapat kesempatan untuk berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus pada tahun 2033. Setiap kita mendapat kesempatan untuk memperkenalkan Yesus kepada setiap orang sampai tahun 2033.

Pada tanggal 3-5 Juli 2024 di SICC akan diadakan Empowered21 – Everyone Asia 2024, Reaching Every Person on Earth. Saya percaya ini akan merupakan trigger untuk kegerakan NextGen secara global. Hal-hal itulah yang terjadi setelah WPA Pertama dan WPA Kedua.

WPA Ketiga di Perth telah berakhir dengan lawatan yang luar biasa untuk Next Gen. Saya percaya akan terjadi kegerakan-kegerakan yang lebih dahsyat yang merupakan kelanjutan dari kegerakan yang terjadi sekarang ini sampai dengan tahun 2033. Pesan yang Tuhan berikan kepada kita adalah supaya kita menjaga agar doa, pujian dan penyembahan kepada Tuhan tidak berhenti. Kita harus menjaga api doa itu terus naik ke hadapan Tuhan.

Nyanyi:

Jadikan aku Tuhan Rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu

Jadikan aku Tuhan Rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu

Coda
Agar semua suku bangsa
Datang menyembah-Mu

PENYEMBAHAN YANG TETAP MENYALA

Hal-hal yang harus kita lakukan agar api doa pujian, penyembahan tetap menyala siang dan malam adalah sebagai berikut.

Imamat 6:12-13 berkata,

“Api di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Setiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur kurban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak kurban keselamatan di sana. Api di atas mezbah harus dijaga tetap menyala, jangan sampai padam.” (TB2)

Tuhan mau agar umat kepunyaan-Nya, imamat yang rajani, yaitu kita-kita ini; semua menjaga api doa tetap menyala. Ayat ini yang menjadi kekuatan pendorong bagi kaum Moravian di Herrnhut, yang mempertahankan api doa, pujian, penyembahan 24 jam selama 100 tahun. Wow!!

Bagaimana supaya api doa tetap menyala? Apa yang harus kita lakukan?

  1. Senantiasa Mempersembahkan Kurban Bagi Tuhan

Imamat 6:9 berkata,

“Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang kurban bakaran. Kurban bakaran itu haruslah tetap di atas perapian, di atas mezbah, semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah harus dijaga tetap menyala di atasnya.” (TB2)

“Kurban” yang dimaksud saat ini, itu adalah pujian, penyembahan, talenta, bahkan seluruh hidup kita. Roma 12:1 berkata,

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

  1. Mengasihi Jiwa-jiwa yang Ditebus Dengan Darah Kurban Anak Domba.

Wahyu 5:9,

“Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya. Sebab, Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku, bahasa, umat dan bangsa.” (TB2)

Wahyu 5:12-13,

“dan mereka berkata dengan suara nyaring, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, hikmat dan kekuatan, hormat kemuliaan, dan puji-pujian!” Lalu aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan di bumi dan di laut dan semua orang yang ada di dalamnya, berkata:
“Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian, hormat, kemuliaan, dan kuasa sampai selama-lamanya!” (TB2)

Haleluya!

Sebagai penuai di akhir zaman, kita harus bergairah dengan ladang tuaian yang telah menguning (Yohanes 4:35) Sesuai dengan pola surgawi dalam Wahyu 5:9-13, api doa kita akan selalu menyala setiap kali mengingat darah Anak Domba yang telah disembelih menebus tuaian dari setiap suku dan bangsa.

  1. Hanya Mengandalkan Api Tuhan

Imamat 9:24

“Keluarlah api dari hadapan TUHAN melahap kurban bakaran dan seluruh lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.” (TB2)

Api yang melahap kurban datang dari Tuhan, bukan dibuat oleh manusia. Jangan coba-coba menyalakan “api asing”, yaitu lewat kedagingan atau kekuatan sendiri. (Imamat 10:1-2)

  1. Menyingkirkan Abu Dari Mezbah

Imamat 6:10b,

“Ia [imam] harus mengangkat abu yang ada di atas mezbah sesudah kurban bakaran habis dimakan api, dan menaruhnya di samping mezbah.” (TB2)

Menyingkirkan abu dari mezbah berarti kita menjaga hati tetap murni dan hidup berintegritas. (Efesus 4:31)

  1. Menaruh Kayu di Atas Mezbah

Imamat 6:12b,

“Setiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur kurban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak kurban keselamatan di sana.”

Kayu berbicara tentang bahan bakar yang menyalakan api rohani dalam hidup kita, seperti bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama; bersekutu, membaca Alkitab. (Kisah Para Rasul 1:14, 2:42)

  1. Mengatur Kurban

Imamat 6:12b,

“Setiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur kurban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak kurban keselamatan di sana.” (TB2)

Kurban tidak boleh sembarangan dipersembahkan, melainkan harus lewat pengaturan Ilahi atau polanya Tuhan. Tuhan menyatakan polanya bagi gereja lewat: tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 16:6-7), pelayanan lima jawatan (Efesus 4:11-12), dan teladan bapa rohani (1 Korintus 11:1). Kita juga tidak boleh mengatur-atur kegerakan Roh Kudus.

  1. Membangkitkan NextGen

Imamat 6:9 berkata,

“Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang kurban bakaran. Kurban bakaran itu haruslah tetap di atas perapian, di atas mezbah, semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah harus dijaga tetap menyala di atasnya.” (TB2)

Perintah untuk “menjaga api” harus diteruskan dan diimpartasikan kepada generasi berikutnya. Pola ini juga terlihat di Pondok Daud dimana Heman, seorang pemimpin pujian yang ditunjuk Daud, memimpin dan menyertakan anak-anaknya dalam pelayanan pujian. (1 Tawarikh 25:5-6)

Dalam 1 Tawarikh 25:6 dikatakan,

“Di bawah pimpinan ayah mereka, mereka sekalian bernyanyi di Rumah TUHAN dengan diiringi simbal, gambus dan kecapi untuk ibadah di Rumah Allah dengan wewenang raja.” (TB2)

Mari sekali lagi, saya mau katakan kepada Saudara bahwa kita harus menjaga api doa, pujian, penyembahan dalam unity siang dan malam, jangan sampai padam. Dan kita akan melihat, memahami dan mengenal hal-hal besar yang Tuhan sediakan bagi kita. Yang percaya katakan Amin!

Nyanyi:

Jesus I believe in You
Jesus I belong to You

You’re the reason that I live
The reason that I sing

Jesus I believe in You
Jesus I belong to You

You’re the reason that I live
The reason that I sing
With all I am

I will worship You
I will worship You
I will worship You

Jesus… Jesus… Jesus…

Medley:

Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi di tempat ini

Curahkanlah kuasa-Mu Tuhan
Mujizat terjadi sekarang ini


Silakan share :