DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN BERSAMA-SAMA

DALAM UNITY SIANG DAN MALAM

“Tahun 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang!
The Year to Rise Up, be Victorious! Haleluya!”

Shalom!
Aplikasi Alkitab YouVersion yang telah di download lebih dari 500 juta kali, menyatakan bahwa ayat yang paling banyak dibaca sepanjang tahun 2022 berdasarkan data pemakai di seluruh dunia adalah Yesaya 41:10,

“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Jadi pembaca Alkitab di seluruh dunia sepanjang tahun 2022 mengharapkan dan mendoakan terjadinya kemenangan, artinya menjadi pemenang. Haleluya! Tuhan menjawab doa dan harapan itu dengan berkata:

“Tahun 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang!
The Year to Rise Up, be Victorious! Haleluya!”

MENJADI PEMENANG
Siapa yang dimaksudkan dengan ‘Pemenang’?

Dalam kamus bahasa Indonesia, kata ‘menang’ mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Mengalahkan musuh/lawan/saingan
2. Memperoleh hadiah atau pendapatan
3. Tekun, rajin, tidak tergesa-gesa

Dalam Alkitab bahasa Inggris, kata menang diterjemahkan sebagai triumphant yang mengandung pengertian sebagai berikut:
1. Great victory (kemenangan besar)
2. Great achievement (pencapaian/keberhasilan besar)
3. Successful (sangat sukses)
4. Rejoice (bergembira)
5. Joy (sukacita)

Arti ‘menang’ atau ‘kemenangan’ dalam Alkitab bahasa Inggris yang disebutkan dengan triumphant tadi, tidak pernah berbicara mengenai keuntungan pribadi atau berkat secara pribadi. Memang Iblis bekerja dengan tipu muslihat yang membuat orang-orang memusatkan hati dan pikirannya pada definisi sukses secara dunia, yang berkonotasi pada materi dan fokusnya adalah keuntungan pribadi. Iblis mendorong orang-orang untuk hidup sukses dan menghalalkan segala cara yang tentunya di luar dari kebenaran firman Tuhan.

Perlu dicatat, kita juga berbicara tentang berkat materi; dan perlu digarisbawahi ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi kita saja, tetapi untuk digunakan untuk menopang penginjilan, pemuridan, membantu orang-orang miskin dan lain-lain. Jadi inilah yang dimaksudkan dengan berkat materi yang bukan untuk kepentingan pribadi saja.

Tuhan menghendaki agar kita bangkit dan menjadi pemenang. Tuhan Yesus adalah Sang Pemenang. Kita harus menjadi serupa dengan gambar-Nya. Mengapa Tuhan Yesus disebut sebagai pemenang? Ini sesuai dengan ayat tema kita 2 Korintus 2:14,

“Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.”

Dalam ayat ini jelas dituliskan bahwa Kristus adalah Sang Pemenang. Dan jalan yang dilalui-Nya adalah jalan kemenangan.

BAGAIMANA KRISTUS DAPAT MENJADI SANG PEMENANG?

Apakah Tuhan Yesus selama hidup-Nya tidak pernah mengalami kesusahan, ditolak, disalahpahami oleh banyak orang, mengalami pencobaan atau masa-masa sengsara? Jawabnya adalah ‘NO’. Tuhan Yesus mengalami semuanya itu. Bahkan murid-Nya sendiri yang bernama Yudas Iskariot berkhianat; menyerahkan Dia kepada orang-orang Yahudi, sampai akhirnya Dia harus disalibkan, dihujat oleh ahli Taurat, oleh para imam, orang yang lalu lalang; bahkan salah satu penjahat yang di sebelahnya ikut menghujat Dia. Dan akhirnya Tuhan Yesus mati.

Ada pertanyaan bagaimana Tuhan Yesus mati justru menjadi pemenang?
Ibrani 2:14b-15 berkata:

“… supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.”

Disini dengan jelas dituliskan, justru oleh karena Tuhan Yesus mati, Dia keluar sebagai pemenang. Yesus mengalahkan dan memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut sehingga orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus akan diselamatkan dari kematian kekal selama-lamanya di neraka. Jadi untuk menyelamatkan kita dari mati kekal selama-lamanya, Tuhan Yesus harus mati. Dan pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian. Sekali lagi karena Tuhan Yesus mati maka Dia adalah Sang Pemenang. Yesus mati menjadi pemenang melalui Jalan Salib. Karena Tuhan Yesus menjadi pemenang melalui Jalan Salib, maka kita sebagai murid-murid-Nya; yaitu orang yang hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka untuk menjadi pemenang kita juga harus melalui jalan salib atau pikul salib.

MENJADI PEMENANG

 

Memang berita tentang pikul salib atau jalan salib ini sudah tidak populer bagi sebagian orang Kristen. Mereka mengira untuk masuk sorga cukup mengalami kelahiran baru setelah itu hidup semau gue. Sekali lagi saya mau katakan: untuk menjadi pemenang kita harus melalui jalan salib. Dia yang harus makin besar dan kita harus semakin kecil. Artinya kedagingan kita harus mati dan manusia roh kita harus semakin kuat. Untuk itu, kita harus terus diproses, dikuduskan oleh Firman Tuhan dan Roh Kudus, sehingga menjadi serupa dengan gambar Yesus. Proses pengudusan atau sanctification ini pasti sangat menyakitkan bagi kedagingan kita. Itulah yang disebutkan jalan salib atau pikul salib.

Dalam pelayanan-Nya, rasul Paulus juga mengalami jalan salib atau pikul salib untuk menjadi pemenang. Dalam 2 Korintus 12, rasul Paulus bersaksi bagaimana ia pernah diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga yaitu Firdaus dan mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.

Rasul Paulus berkata:

“Supaya aku jangan meninggikan diri karena perkataan-perkataan yang luar biasa itu maka aku diberi sesuatu “duri dalam daging” yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku supaya aku jangan meninggikan diri.”

Rasul Paulus sudah berseru 3 kali kepada Tuhan supaya utusan Iblis mundur daripadanya tetapi Tuhan menjawab:

“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, karena justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

Rasul Paulus berkata:

“Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaaan, di dalam kesukaran dan di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus, sebab jika aku lemah maka aku kuat.

Dalam melayani pekerjaan Tuhan, saya pun mengalami seperti yang dialami oleh rasul Paulus. Supaya saya tidak sombong, Tuhan juga berikan duri dalam daging, sesuatu yang menyakitkan. Itulah yang disebut jalan salib atau pikul salib. Saya rela dan saya mengerti, untuk menjadi pemenang harus mengalami ini.
Lukas 14:27 berkata,

“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Lukas 12:4-5 adalah pengajaran khusus dari Tuhan Yesus bagi murid-murid-Nya. Tuhan Yesus berkata,

“Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!”

Saya akan berkata kepada kita semua: takutilah Sang Pemenang, Yesus Kristus, sebab Ia mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Kita harus bangkit menjadi pemenang. Pemenang adalah orang-orang yang takut akan Tuhan.
Amsal 8:13 berkata,

“Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.”

Kita akan melihat berkat-berkat yang Tuhan sediakan bagi orang yang takut akan Tuhan.

Mazmur 34:10 berkata,

“Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!”

Memasuki tahun 2023 yang berat ini, kita percaya kita tidak akan kekurangan suatu apapun karena kita takut akan Dia. Haleluya!

Mazmur 25:12-14 berkata,

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”
Haleluya!

Sekali lagi saya mau katakan kepada kita semua, bahwa kita harus takut akan Tuhan. Yang mau takut akan Tuhan, katakan Amin!

UNITY ADALAH KUNCI KEARAH PENUAIAN

Pesan Tuhan buat kita semua; kita harus bangkit, jadilah pemenang dalam hal unity. Dalam Yohanes 17 yang merupakan doa Yesus untuk murid-murid-Nya,Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa:

“Bapa, Aku telah memberikan kemuliaan yang Kau berikan kepada-Ku kepada mereka, yaitu kita-kita ini, supaya mereka (supaya kita-kita ini) menjadi satu.”

Kalau mereka atau kita-kita ini sudah sempurna menjadi satu, dunia akan melihat, dunia akan tahu dan dunia akan percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, yaitu kita-kita ini, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ini berarti kalau kita menjadi satu, dalam unity itulah akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran.

Saya ingat awal tahun 2000-an, saya pernah ditegur Tuhan dengan kata-kata yang keras:

“Niko, kamu sombong, kamu arogan.”

Tuhan melihat bahwa pelayanan yang sukses membuat saya menjadi sombong, arogan, sehingga membuat banyak hamba-hamba Tuhan hatinya terluka karena banyak jemaat-jemaatnya yang pindah ke gereja kita. Saya tidak merasa kalau saya begitu arogan, sombong sampai Tuhan menegur saya dengan keras. Saya menangis, saya bertobat dan saya bertanya kepada Tuhan apa yang harus saya lakukan. Tuhan berkata ada 2 hal yang saya harus lakukan:

1. Saya harus menurunkan nama gereja Bethany yang saya banggakan
2. Saya harus minta maaf kepada gereja-gereja dan hamba-hamba Tuhan

Saya melakukan perintah Tuhan itu dengan sungguh-sungguh. Apa yang terjadi? Tiba-tiba roh rekonsiliasi turun antara gereja kita dengan gereja-gereja lainnya, dan juga di antara gereja-gereja lain tadi. Di tengah-tengah rekonsiliasi itu tiba-tiba roh doa turun di Indonesia. Saya ingat tahun 2003 ada NPC (National Prayer Conference) di Gelora Bung Karno, Jakarta. Setelah itu diikuti terbentuknya menara-menara doa dan rumah-rumah doa di Indonesia. Revival terjadi, Indonesia mengalami transformasi. Haleluya!

Unity merupakan faktor utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran. Kita sekarang berada dalam era Pentakosta Ketiga yang akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir. Hari-hari ini kita harus banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.

Pada waktu zaman Elia, terjadi peristiwa pertobatan bangsa Israel. Orang-orang Israel ini bertobat karena melihat api Tuhan turun. Api Tuhan turun karena doa Elia. Pada waktu zaman raja Ahab dengan istrinya yang bernama Izebel, bangsa Israel melakukan dosa yang besar terhadap Tuhan, karena mereka menyembah Baal. Elia diutus Tuhan untuk membuat bangsa Israel bertobat kembali.

Untuk itu Elia mengumpulkan nabi-nabi Baal dan Asyera di hadapan seluruh orang Israel. Elia menantang nabi-nabi Baal sebagai berikut: Nabi-nabi Baal dan Elia masing-masing akan diberi seekor lembu. Lembu itu akan disembelih dan dipotong-potong dan ditaruh di atas kayu bakar, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Setelah itu nabi-nabi Baal disuruh memanggil allah mereka agar menurunkan api untuk membakar persembahan mereka, dan Elia akan memanggil nama Tuhan. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah. Seluruh rakyat berseru: “Baiklah demikian. Setujuuuu!!”

Waktu bagian nabi-nabi Baal memanggil allah mereka untuk minta api ternyata sampai sore hari api tidak turun. Waktu bagian Elia, apa yang dilakukan oleh Elia?

1. Elia membuat mezbah dengan menyusun 12 batu yang melambangkan 12 suku Israel. Ini berbicara tentang unity.
2. Elia menaruh kayu api dan potongan-potongan lembu di atasnya.
3. Elia menyuruh menyiramkan ke atas kurban bakaran dan kayu api itu dengan 12 buyung air.
4. Setelah itu Elia berdoa demikian:

“Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.”
1 Raja-raja 18:36-37

5. Apa yang terjadi setelah Elia berdoa? Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis kurban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
6. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata:

“TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” Terjadi pertobatan secara besar-besaran. Haleluya!!

Jadi sebelum Elia berdoa, dia membuat mezbah dari 12 batu yang melambangkan 12 suku Israel; yang berbicara tentang unity. Sekali lagi unity adalah faktor utama untuk terjadinya penuaian jiwa besar-besaran. Hari-hari ini kita perlu lebih banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.

The Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower.

Hari-hari ini sedang terjadi kebangunan rohani di antara anak-anak muda di Ashbury University, Wilmore, Kentucky dan itu sudah menyebar kemana-mana termasuk Lee University, Church of God, dan juga terjadi di ORU (Oral Robert University).

Kebangunan rohani ini dimulai ketika mereka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity dan kemudian api Tuhan yang kita kenal dengan api Pentakosta Ketiga turun. Dan mereka hari-hari ini berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini yang kita sebut dengan Restorasi Pondok Daud. Terjadi pertobatan, terjadi kesembuhan. Revival sedang terjadi. Api Pentakosta Ketiga sedang dicurahkan di Amerika. Hari-hari ini kita harus banyak berada di menara doa untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Anak-anak muda, Opa minta kamu semua masuk menara doa.

KEBANGUNAN ROHANI DI ASHBURY

Nubuatan dari Cindy Jacobs tahun 2018 di SICC ketika api Pentakosta Ketiga turun; gerakan ini akan terjadi dari Timur ke Barat dan kembali ke Yerusalem. “Barat” yang dimaksudkan itu adalah Amerika Serikat, sehingga saya mempersiapkan di Amerika kegerakan melalui Church of God, melalui Oral Robert University dan saat ini sedang membangun The Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower.

Tuhan berbicara bahwa melalui Amerika kegerakan ini akan menyebar ke seluruh dunia, dan sekarang nubuatan itu sedang terjadi. Api Pentakosta ketiga sedang turun di Amerika Serikat dan itu akan menyebar ke seluruh dunia. Ini akan mengakibatkan penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua. Hal ini akan mengakibatkan bangkitnya generasi Yeremia, yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa, dan akan memenangkan banyak jiwa. Ini akan mengakibatkan penyelesaian Amanat Agung, dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.

_________________

Khotbah Gembala, Minggu, 19 Maret 2023

Silakan share :