CoronaVirus Covid-19

 

UNITY MELAWAN COVID-19

CORONA CRISIS CENTER

3 119

0812 1212 3119

WA 0811 333 99 000

JABAR 0811 209 3306

Ketahui Cara Mengurangi Risiko

 

Cara terbaik mencegah adalah tidak terpapar virus corona. Kebanyakan orang tertular langsung akibat menghirup percikan batuk atau napas orang sakit. Orang juga bisa tertular virus karena menyentuh permukaan benda yang tercemar percikan batuk atau napas orang sakit. Para ahli mengatakan virus corona dapat hidup di permukaan benda selama beberapa jam sampai beberapa hari dan karena itu, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir menjadi sangat penting.

Tips Kebersihan

  1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik dan ingatkan anak untuk mencuci tangan pakai sabun secara benar. (Gunakan cara mudah mengukur durasi 20 detik, semisal menyanyi lagu Selamat Ulang Tahun 2x)
  2. Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
  3. Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak tersedia
  4. Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
  5. Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat
  6. Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus.

Kurangi Kontak Langsung (Social Distancing)

Ketika orang-orang yang sakit COVID-19 tengah diisolasi tapi menyebarkan virus corona secara cepat ke wilayahnya melalui kontak jarak dekat, maka pola itu disebut sebagai penularan komunitas (community transmission). Semakin meluas penularan komunitas yang terjadi, maka tindakan tambahan perlu dilakukan, yaitu mengurangi kontak antara satu warga dengan warga lain di wilayah itu (social distancing atau di sini akan disebut sebagai mengurangi kontak antarwarga).

Ajang yang mendatangkan keramaian seperti pertandingan bola, konser musik, acara keagamaan dan pertemuan besar sudah ditunda di mana-mana, di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lain.

Termasuk tindakan mengurangi kontak antarwarga adalah mengurangi kegiatan penyuluhan di tempat umum, menutup sekolah dan mengurangi penggunaan transportasi umum yang tidak penting.

Tindakan mengurangi kontak antarwarga dapat ditingkatkan ke tahap yang lebih tinggi dengan pertimbangan penyebaran yang semakin meluas dan dengan mempertimbangkan antara efektivitas dan dampaknya pada masyarakat. Bila penyebaran virus terjadi di lokasi tertentu, tindakan mengurangi kontak antarwarga pertama-tama dilakukan di lokasi-lokasi tersebut dan tidak langsung di tingkat nasional.

Berikut panduan para ahli:

  • Hindari pertemuan besar (lebih dari 10 orang)
  • Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan. Bila Anda memiliki anggota keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung – terutama bila mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi (lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat memperberat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya)
  • Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan
  • Beri dukungan pada anggota keluarga (yang tidak tinggal di rumah Anda) ataupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun WA.
  • Ikuti panduan resmi di wilayah Anda yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan sekolah atau pekerjaan
  • Ikuti perkembangan informasi karena situasi dapat berubah dengan cepat sesuai perkembangan penyakit dan penyebarannya.
  • Ingat bahwa bila setiap orang melakukan apa yang harus dilakukan, kita semua dapat melalui ini semua dan kembali ke kehidupan normal.
  • Jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi virus corona (COVID-19) buka tautan ini ke Sakit? Ambil tindakan

Ketahui Informasi Yang Benar

 

Semua orang harus berusaha mengikuti informasi perkembangan tentang penyakit virus corona COVID-19. Virus ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara sejak Desember 2019. Negara-negara yang memiliki banyak kasus telah mengeluarkan regulasi-regulasi baru untuk menghentikan penyebaran virus dan mengatasi KLB (Kejadian Luar Biasa). Penting untuk terus mengikuti pemberitaan terbaru COVID-19 dan jangan terperangkap dalam berita hoax atau informasi yang salah. Anda dapat menyebar informasi yang bermafaat pada keluarga dan tetangga. Dengan media sosial dan aplikasi komunikasi seperti Whatsapp kita dapat tetap berkomunikasi dengan orang tercinta yang tinggal di wilayah berbeda.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru dan para ahli di Indonesia dan global masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Informasi berubah cepat dan banyak informasi salah beredar di masyarakat, terlebih lagi di media sosial. Ikuti selalu informasi terbaru dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.

ORANG BERISIKO

Sejak virus corona mulai menyebar, kelompok lansia dan orang dengan penyakit menahun (kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru-paru selalu menjadi kelompok yang lebih berisiko untuk mengalami sakit yang lebih serius. Karena itu, mereka harus mendapat penanganan khusus. Pastikan orang-orang berisiko di keluarga atau lingkungan Anda tahu apa yang harus dilakukan. 

  • Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain 
  • Saat berada di tempat umum, jauhi orang yang sakit, batasi kontak dekat dan sering cuci tangan
  • Sebisa mungkin, jauhi keramaian 
  • Pastikan obat yang harus diminum selalu tersedia 
  • Hindari bersentuhan, jangan bersalaman atau bercium pipi 
  • Bila merasakan gejala– demam, batuk kering, rasa lelah – segera kontak hotline, puskesmas atau rumah sakit rujukan terdekat 
  • Selalu ikuti informasi terbaru dan jangan percaya hoax

ORANG TUA

Akhir-akhir ini berita diramaikan oleh masalah virus corona (COVID-19) dan anak, seperti biasanya, sering melemparkan pertanyaan sulit tentang apa yang akan terjadi. Anak, teristimewa yang remaja sering memanfaatkan media sosial dan di sana banyak informasi yang tidak tepat dan hoax.

Pelajari masalah virus corona (COVID-19) dan bicarakan pada anak dengan tenang. Sampaikan fakta-fakta yang sederhana:

  • Jelaskan hal terpenting yang kita perlu lakukan adalah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik (Gunakan gara mudah mengukur durasi 20 detik semisal menyanyi lagu Selamat Ulang Tahun 2x)
  • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir saat tiba di rumah, tempat kerja atau sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
  • Bila anak masih kecil, bantu dia mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir yang benar
  • Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak tersedia
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku dilipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan
  • Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat
  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus.
  • Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau beri senyum.
  • Sampaikan pada anak: tidak semua yang dari media sosial itu benar, karena itu jangan langsung dipercaya. Arahkan mereka untuk mendiskusikan dengan orang tua atau guru.

IBU HAMIL

Ibu hamil mungkin bertanya-tanya apakah virus corona (COVID-19) akan mempengaruhi Anda dan anak Anda yang belum lahir. Ini adalah virus baru sehingga para ahli masih terus mempelajarinya. Sampai saat ini tidak ada bukti anak di kandungan dapat tertular dari ibunya. Sejak wabah, virus tidak terdeteksi pada ASI.

Ibu hamil perlu menghindari virus corona (COVID-19) dengan mendapatkan fasilitas terpisah dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19. Yang lebih penting, ibu hamil harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus corona baru (COVID-19).

  • Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
  • Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol), bila sabun dan air mengalir tidak tersedia
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah setelah digunakan. Sesudahnya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan
  • Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat
  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung dan mata adalah pintu masuk virus
  • Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau beri senyum.
  • Wanita hamil harus terus makan makanan bergizi, cukup minum dan mengunjungi bidan secara teratur.

GURU DAN SISWA

Guru memainkan peran penting dalam membantu siswa memahami penyakit COVID-19 dan mengatasi kecemasan mereka. Karena itu, guru harus aktif mencari informasi yang benar dan bantu siswa agar tidak terperangkap hoax atau informasi yang salah. Guru harus mencontohkan perilaku-perilaku yang melindungi diri dan orang lain. 

  • Jelaskan hal terpenting yang kita perlu lakukan adalah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik 
  • Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, sekolah, sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet. 
  • Bila siswa masih terlalu kecil, bantu dia mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir yang benar 
  • Gunakan cairan pembersih tangan (minimal 60% alkohol) bila sabun dan air mengalir tidak tersedia. Sekolah perlu menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun atau cairan pembersih tangan yang memadai.
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku dilipat saat batuk atau bersin atau gunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah yang tertutup setelah digunakan (sekolah perlu menyediakan tempat sampah). Ingatkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan
  • Jaga jarak paling sedikit 1 meter dengan orang. Jangan berada dekat orang yang tidak sehat
  • Hindari menyentuh wajah karena mulut, hidung mata dapat menjadi pintu masuk virus. 
  • Hindari bersalaman. Sebagai gantinya, lambaikan tangan, atau modifikasi salam lainnya, misalnya salam siku atau beri senyum.
  • Bila guru atau siswa sakit, istirahatlah di rumah. Bacalah bagian bagaimana jika sakit? Guru dan orang tua harus ambil tindakan. (link)  
  • Sampaikan pada anak bahwa tidak semua yang dari media sosial itu benar, karena itu jangan langsung dipercaya. 
  • Ajak siswa membuat poster, menulis puisi atau esai tentang cara melindungi diri dan orang lain. Kenalkan virus corona dan COVID-19 di kelas science. Praktikkan cara menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk dan cara bersalaman gaya baru yang aman. Ajarkan cara membuat cairan pembersih tangan (link).
  • Siapkan sejumlah PR yang diberikan pada siswa yang harus istirahat di rumah. 
  • Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal 1 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya gagang pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan. 
  • Tidak memberlakukan hukuman/sanksi bagi siswa yang tidak masuk karena sakit, serta tidak memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada).

TOKOH AGAMA DAN MASYARAKAT

Sebagai tokoh agama dan masayarakat Anda memegang peran penting membantu masyarakat menghadapi KLB (Kejadian Luar Biasa) COVID-19. Anda dapat membantu dengan memastikan semua orang mendapat informasi yang benar dan tidak menyebar hoax atau informasi yang salah. Anda juga dapat membuat WA Group bagi lingkungan setempat agar warga selalu menerima informasi terkini.

  • Sampaikan pesan-pesan kesehatan kunci dan pasang poster-poster (tersedia di ini – link). 
  • Ketahui fakta-fakta dan berbagilah pada sesama untuk membantu mengurangi ketakutan dan kecemasan. 
  • Bantu masyarakat untuk menghindari hoax dan informasi yang salah. 
  • Bantu hilangkan stigma pada kelompok orang yang dipersepsikan sebagai pembawa virus.
  • Bantu agar setiap keluarga dapat memiliki sarana dan mau mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. 
  • Bantu agar warga tahu apa yang harus dilakukan bila mengalami gejala.
  • Identifikasi kelompok warga yang berisiko tinggi: kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka dengan penyakit menahun (kronis) seperti diabetes, penyakit jantung, paru-paru dan informasikan cara mengurangi risiko tertular virus corona.

MEDIA

Sebarkan pesan-pesan kunci pada setiap berita yang Anda buat. 

Jaga privasi dan kerahasiaan mereka yang mencari pengobatan dan yang tengah yang diinvestigasi.

Sampaikan lebih banyak informasi positif, termasuk fakta bahwa kebanyakan orang berhasil sembuh dari virus corona (COVID-19).

Jadilah pembasmi hoax dan bantu tolong hentikan informasi salah sebelum menyebar terlalu jauh.

Selama KLB (Kejadian Luar Biasa) atau situasi sulit lainnya, sebagian orang suka menyalahkan orang lain dan membuat stigma pada mereka. Orang-orang kemudian menjauhi mereka dan bukan tidak mungkin muncul kekerasan. Dalam masalah COVID-19 orang-orang yang dapat menghadapi stigma antara lain:

  • Mereka dari negeri berisiko tinggi (China, Italia, Korea Selatan dan Iran)
  • Orang-orang yang kerap melakukan perjalanan
  • Tenaga kesehatan yang menangani kedaruratan dan perawatan

Pastikan menggunakan istilah virus corona dan COVID-19 di semua berita yang dibuat agar konsisten.

Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa kontak Hotline 119 ext 9 atau info.go.id

TENAGA KESEHATAN

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru dan para ahli di Indonesia dan global masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Pada jenis virus corona sebelumnya, diketahui penyebaran utamanya adalah dari kontak jarak dekat, orang ke orang melalui jalur pernapasan dari percikan batuk atau bersin (droplets). 

Yang termasuk dalam kategori kontak jarak dekat saat menangani pasien adalah

  • Berada dalam jarak 2 meter dari pasien dengan COVID-19 dalam waktu yang lama 
  • Kontak langsung dengan sekresi pasien dengan COVID-19 yang dapat menginfeksi termasuk sputum, serum, darah, dan droplet dari jalur pernapasan

Menurut WHO gejala utama COVID-19 adalah demam, batuk kering dan rasa lelah. Sejumlah pasien dapat mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, hidung meler, sakit tenggorokan dan diare. Gejala-gejala biasanya ringan dan berkembang secara bertahap. Sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak merasa sakit.  

Kebanyakan orang (80%) sembuh tanpa mendapatkan pengobatan khusus. Sementara, 1 dari 6 orang yang menderita COVID-19 mengalami sakit yang serius dan mengalami sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka yang memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau diabetes berisiko mengalami kesakitan yang lebih serius.

PENGUSAHA DAN BISNIS

Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona (COVID-19) telah mempengaruhi kegiatan bisnis di dunia. Dunia hiburan, pariwisata, transportasi adalah sebagian contoh sektor yang terpengaruh. Hal terpenting adalah memastikan karyawan dan pelanggan terlindungi dari penularan virus corona, baik di di tempat kerja, tempat penjualan ataupun tempat umum. 
  • Sampaikan pada karyawan sakit agar istirahat di rumah meski hanya demam ringan batuk atau pilek
  • Bila memungkinkan, atur agar karyawan bekerja dari rumah 
  • Hindari pertemuan besar. Sebagai pengganti bisa lakukan conference calls
  • Pastikan karyawan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir dengan benar, jangan bersalaman dan mengikuti etika saat batuk atau bersin (tutup dengan siku dilipat atau tisu yang langsung dibuang) 
  • Siapkan dispenser cairan pembersih tangan di tempat-tempat penting seperti dekat pintu masuk/keluar, saklar lampu, tempat makan, kasir, toilet dll. 
  • Pastikan sabun dan air mengalir tersedia di toilet. 
  • Identifikasi orang-orang berisiko (link) dan bersama mereka, diskusikan opsi-opsi bekerja (kerja rumah dll.)
  • Buat kebijakan yang lebih fleksibel yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah karena merawat anggota keluarga yang sakit  
  • Hindari perjalanan bisnis dan bila harus, tetap waspada selama perjalanan (lihat melakukan perjalanan)
  • Pasang poster-poster (link) pencegahan COVID-19 di tempat kerja.
  • Secara teratur bersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh karyawan dengan cairan disinfektan, semisal komputer, meja-meja, dan gagang pintu.

MELAKUKAN PERJALANAN

Virus corona menyebar cepat dan banyak negara memberlakukan regulasi-regulasi baru yang mengatur perjalanan karena itu penting untuk mengikuti informasi terbaru. Bila Anda perlu berpergian dengan kendaraan umum lakukan perilaku kebersihan berikut. 

  • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama 20 detik atau bila sabun dan air tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (alkohol 60%)
  • Kebanyakan armada penerbangan melakukan tindakan pembersihan dengan disinfektan, namun Anda pun dapat memastikan kebersihan meja dan sandaran tangan dengan dengan lap atau tisu disinfektan lalu membuangnya dengan aman.
  • Saat melakukan perjalanan ke luar negeri, selalu cek informasi mengenai larangan/ pembatasan perjalanan atau regulasi di negeri tujuan dan untuk kembali ke Indonesia. 

Ingin tahu lebih lanjut? Silakan klik tautan ini 

Ketahui Apa Yang Perlu Dilakukan Bila Sakit

 

Ada banyak tipe virus corona yang dapat menginfeksi manusia, termasuk yang menyebabkan sakit pada saluran pernapasan. Virus corona (COVID-19) adalah penyakit baru, yang disebabkan virus corona yang baru yang sebelumnya tidak pernah ditemukan pada manusia.

Gejala utama adalah demam, rasa lelah dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Namun bila mengalaminya, tidak berarti Anda terkena virus corona karena gejala-gejala itu mirip dengan flu biasa. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona akhirnya sembuh. Kelompok lansia (lanjut usia) dan mereka yang memiliki masalah kesehatan memiliki risiko yang lebih besar. Segera kontak sarana kesehatan untuk konsultasikan lebih lanjut.

  • Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan masalah kesehatan menahun (kronis) seperti penyakit jantung, diabetes dan penyakit paru berisiko mengalami sakit yang serius.
  • Jika Anda merasa tidak sehat, demam, lelah dan batuk kering, istirahatlah yang cukup di rumah dan cukup minum. Bila keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
  • Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya
  • Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker. Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup.

Di fasilitas layanan kesehatan

  • Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect. Jika memenuhi kriteria suspek virus corona (COVID-19), Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap menanganani COVID-19.
  • Jika tidak memenuhi kriteria suspek, Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter.

Jika Anda Sehat, namun jika dalam 14 hari terakhir Anda melakukan perjalanan ke negara terjangkit COVID-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita:

Segera Hubungi Hotline Center Corona 119 ext 9.

Klik di sini untuk lihat daftar rumah sakit rujukan.

Masker: mitos dan fakta

Saat KLB (Kejadian Luar Biasa) semua orang ingin melakukan sesuatu yang membuat diri dan keluarganya aman dan terlindungi. Menggunakan masker terkesan logis dan naluriah untuk melindungi diri namun para ahli menemukan bahwa kebanyakan orang tidak memahami cara menggunakan masker yang benar dan secara tidak sengaja dapat mencemari dirinya karena menyentuh bagian luar masker saat melepas dan menyentuh wajah setelahnya atau tidak membuang masker secara benar.

WHO menyarankan penggunaan masker yang rasional untuk menghindari kesia-siaan sumber daya yang berharga dan penggunaan masker yang keliru.

  • Gunakan masker bila batuk atau bersin-bersin
  • Masker hanya efektif bila dikombinasikan dengan sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan (min alkohol 60%)
  • Bila menggunakan masker, maka gunakan secara benar dan membuangnya secara benar pula.

Memakai masker yang tepat

Masker digunakan oleh orang yang batuk atau bersin atau sedang merawat suspek COVID-19. WHO memberikan panduan sbb.

  • Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  • Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker
  • Hindari menyentuh masker saat digunakan. Bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  • Ganti masker yang basah dengan masker baru dan jangan gunakan kembali masker yang sudah dipakai
  • Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik; cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).

jaga kebersihan

 

cuci tangan dengan air mengalir

tutup mulut dengan siku jika bersin

jangan bepergian dulu jika tidak terlalu perlu

jaga kesehatan dan daya tahan tubuh

jangan berkumpul dulu

 

 

 

 

social distancing

 

work from home

#WFH

 

lindungi diri lindungi sesama

 

 

Silakan share :