Pdp Ana Pinardi
Ibadah raya 1 & 2 - minggu, 10 november 2019Rekaman Khotbah : Pdp Ana Pinardi
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 10 November 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Hati dan Kata
Bilangan 20:2-13 2 Pada suatu kali, ketika tidak ada air bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, 3 dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa, katanya: “Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati binasa di hadapan TUHAN! 4 Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ? 5 Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini, yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air minumpun tidak ada?” 6 Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka. 7 TUHAN berfirman kepada Musa: 8 “Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya.” 9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. 10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” 11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. 12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.” 13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Musa membawa umat Israel selama 40 tahun berkeliling sebelum masuk ke Tanah Perjanjian. Dalam kurun waktu perjalanan tersebut sering Musa dipahitkan hatinya. Musa yang berhati lemah lembut, sering mendengar sungut-sungut bangsa Israel, dan ketika mereka bersungut, maka Musa akan berseru pada Tuhan.
Kesaksian : Anak muda dengan kelemahan fisik. Ketika di RTS menyaksikan gambar diri, karena sering dibully, sehingga mengalami kepahitan. Anak muda tersebut ruting membaca Firman Tuhan 10 Pasal setiap hari, doa Puasa, belajar dengan tekun, tapi tetap tidak berprestasi, dan ketika dalam RTS tersebut ia bertobat dan melepaskan pengampunan bagi mereka yang membully. Sehingga Tuhan pulihkan dan sejak saat itu menjadi juara. Bahkan ketika masuk perguruan tinggi beberapa universitas negeri ternama menerimanya. Tuhan mau hati kita di bersihkan.
- Hati yang dibersihkan.
Dalam ayat 2 – 5 kita banyak menemukan kata-kata “mati”, “celaka” dan banyak memainkan hati Musa. Semuanya itu disimpan dalam hati Musa, sehingga ketika sedikit lagi Musa masuk ke Tanah Perjanjian, Musa berkata dengan teledor. Ini yang sering kita alami bersungut-sungut, tidak bersyukur, lupa berkat Tuhan.
Kesaksian : Wanita stadium 4 kanker payudara. Dan didoakan sesuai Yehezkiel 37:5-6 Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. 6 Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
Yeh 36:26-27 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Kesaksian : Anak bermasalah, mau bunuh diri, tapi ketahuan ibunya, dan dilakukan rehabilitasi, ternyata hati Ibu yang mau dipulihkan, terbuka karena hati yang pahit suaminya meninggalkan dia dengan wanita lain.
Hari ini hati kita sedang di bersihkan Tuhan, tidak ada lagi sakit hati, kecewa, kepahitan, kemarahan, kegetiran, kekecewaan, kesedihan, kesakitan dan K yang lain. Ayat 7 Tuhan ingin kita melepaskan bukit batu, dengan perkataan kita, sehingga akan mengeluarkan air. Bersihkan hati kita agar bisa keluarkan kata yang baik, tidak tertuduh. Ayat 10 adalah gambaran Musa ketika kita mengalami kepahitan, dan keluar kata-kata mengutuk (durhaka). Tapi kita harus tetap mengampuni dan tidak mengutuk kepada suami, istri dan anak. Meskipun mereka melukai kita. Roh Kudus yang akan menguatkan kita.
Kesaksian : Wanita yang ketakutan dengan suaminya. Karena galak, dan hanya bisa menangis dan hari ke hari semakin takut. Ketika didoakan sesuai Yehezkiel 37:5-6, nafas Tuhan berhembus. Ternyata ada kepahitan karena ketika menikah membuat perjanjian pisah harta. Sesalah dan seburuknya orang itu bagian Allah. Kita harus senantiasa membersihkan hati kita. Saat ini era Pentakosta Ketiga, pencurahan Roh Kudus besar-besaran, perlu Roh Kudus untuk membersihkan hati kita.
- Kata-kata kehidupan yang Tuhan mau kita nyatakan.
Musa mengeluarkan kata yang pahit dan merasa dirinya seperti Tuhan. Ketika melakukan pelayanan wanita dan anak muda, siap menerima pengakuan dosa dari orang yang terdekat. Bentuknya apapun Tuhan sediakan. Musa yang hatinya lemah lembut saja bisa menjadi pahit, bagaimana dengan kita. Gembala Pembina menyatakan Pentakosta Ketiga terus menerus, minta Roh Kudus terus bertahta dalam hati kita. Dengan kata-kata kita mujizat bisa terjadi.
Cuplikan Film Drama Rohani Breakthrough. Cerita seorang anak yang mengalami kematian selama 45 menit, dan ketika ibunya berdoa dengan suara keras kepada Roh Kudus, denyut jantungnya kembali ditemukan. Dalam pemulihan anaknya, sang ibu melarang orang yang menengok untuk tidak berkata-kata negatif. Kita yang hidup jangan berkata-kata yang memberikan kematian bagi orang yang hidup di sekitar kita. Bahkan yang mati saja bisa hidup dengan perkataan kita.
Ketika mengunjungi anak di Australia, maka selalu memeriksa tempat kotak P3K, dan sering menemukan di sana disimpan barang-barang yang tidak perlu. Tuhan mau kita mengeluarkan yang tidak perlu dari hati kita sehingga tidak keluar kata teledor dan pahit. Sehingga hati kita jadi bersih dan kita selangkah lagi masuk dalam sesuatu yang baru, dengan hati yang baru, dan Tuhan akan menyingkapkan hati kita, membersihkan hati kita. Mulailah dengan memaafkan suami atau istri atau anak atau orang terdekat, lepaskan pengampunan. Sehingga hati di bersihkan dan keluar dari mulut kita kata-kata yang baik bukan kata-kata kematian.
Kesaksian ibu yang diabetes insulin, kakinya sudah lobang dan mau diamputasi. Bahkan keluarga sudah mempersiapkan kematian. Tapi ketika diperkatakan nafas hidup, maka Tuhan pulihkan. Bahkan sampai sekarang baru saja merayakan ultah perkawinan emas 50 tahun. Mari mulai sekarang deklarasikan Firman Tuhan untuk kehidupan. Semua itu tergantung respon hati kita. Perkataan apa yang kita deklarasikan menunjukkan dari hati seperti apa. Dengan hati dan kata yang penuh nafas hidup maka kita akan mengakhiri Tahun Kelahiran Baru dengan memperoleh sesuatu yang baru.