Renungan Khusus

 Minggu Ketiga November 2019

 

Ketika kita bertobat dan mengalami kelahiran baru, maka Alkitab mengajarkan ada beberapa status yang melekat pada kita yang diterima sebagai dampak kita menjadi orang percaya dan menjadi bagian dari Tubuh Kristus.

Melayani Tuhan

STATUS ORANG PERCAYA  

  1. Kita Disebut Anak-anak Allah

Sebagai Anak-Anak Allah, artinya kita berhak menerima janji-janji Allah. Kita mengalami berkat dan pemeliharaan yang sempurna dari Bapa sorgawi. (Yoh 1:12)

2. Kita Disebut Sebagai Mempelai Kristus

Sebagai ‘mempelai’ artinya satu hari kelak kita gereja-Nya akan dijemput kembali oleh Kristus – Sang Mempelai Pria, yang adalah Kepala Gereja. (2 Kor 11:2)

3. Kita Disebut Murid Kristus

Sebagai murid artinya kita harus mau diajar, dilatih, dibentuk, supaya menjadi sama dengan Guru Agung kita yaitu Yesus Kristus. (Yoh 15:8)

4. Kita Disebut Prajurit Kristus

Sebagai prajurit artinya kita harus sadar bahwa hidup ini adalah peperangan. Peperangan Rohani tentunya. Setiap hari kita ada dalam war zone’, sebab itu kita harus selalu berjaga-jaga supaya tidak dikalahkan si jahat melainkan kita harus selalu menjadi Pemenang. (2 Tim 2:3)

5. Kita Dipanggil Sebagai Hamba Tuhan

Sebagai hamba Tuhan artinya kita harus melayani Tuhan. Sebagai orang percaya, kita telah ditebus dan dibayar lunas dengan darah-Nya yang mahal supaya kita hidup bagi Dia. Persis seperti yang tertulis dalam 1 Kor 6:20 dan 1 Kor 7:23.

Kita tidak lagi hidup untuk diri sendiri, apalagi tetap hidup sebagai hamba dosa, tetapi hidup kita sekarang adalah sebagai hamba Tuhan yang harus melayani Raja di atas segala raja. (Why 17:14)

 

Melayani Tuhan adalah suatu kehormatan yang Tuhan berikan kepada umat-Nya. Pengertian ‘melayani’ Tuhan tentu bukan hanya dilakukan di dalam gereja tetapi di manapun Tuhan tempatkan, entah dalam pekerjaan, keluarga atau lingkungan di sekeliling kita. (Mat 25:31-45)

 

7 ALASAN KITA HARUS MELAYANI TUHAN

  1. Melayani Adalah Buah Dari Keselamatan

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef 2:8-10)

 

Kita diselamatkan semata-mata karena anugerah Allah yang besar. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, karya keselamatan tersebut murni  Tuhan sendiri yang lakukan. Melayani Tuhan adalah wujud atau tanda ucapan syukur kita atas anugerah Tuhan tersebut. Sebagaimana dalam literatur kuno Greko Romawi, kehambaan adalah respon yang wajar terhadap tindakan kasih karunia yang diterima seseorang.

 

  1. Melayani Adalah Perintah Tuhan

Di dalam Mat 25:14-30 ‘Perumpamaan tentang talenta’. Talenta di sini berbicara tentang bakat, kemampuan dan karunia-karunia rohani yang Tuhan percayakan kepada setiap kita untuk dipersembahkan di hadapan-Nya.

Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia sebagai bentuk penyembahan kepada-Nya. Firman Tuhan juga menegaskan bahwa kelak saat kita berjumpa dengan Dia, kita akan memberikan pertanggungjawaban di hadapan-Nya, apakah kita melipatgandakan talenta dan karunia-karunia itu atau tidak. 

 

  1. Melayani Adalah Tanggung Jawab Dari Setiap Orang Percaya

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” (Luk 17:10)

 

Adalah kewajiban dan tanggung jawab dari setiap orang percaya untuk melayani Tuhan yang telah terlebih dahulu memberikan contoh dan teladan tentang hakekat melayani. Melayani sangat identik dengan pengorbanan. Melayani artinya berkorban bagi orang lain/kepentingan yang lain. Bukankah Yesus sendiri yang terlebih dahulu melayani kita orang berdosa, bahkan sampai menyerahkan nyawa-Nya untuk kita?

Jadi melayani Tuhan adalah pengorbanan harus kita beri namun apa yang kita beri itu tidak akan pernah sebanding dengan apa yang Tuhan sudah lakukan. Melayani itu sama dengan kita membayar hutang kepada Tuhan, namun hutang yang tidak pernah akan lunas, sampai kita tutup usia sekalipun.

 

  1. Melayani Adalah Sesuatu Yang Bersifat Kekal

 “Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.” (Why 7:15)

 

Kalau ada hal kekal yang tetap bisa kita lakukan dari semenjak kita hidup di bumi ini sampai kita berada di sorga nanti maka hal itu adalah melayani Tuhan. Kita bahkan akan melayani Dia siang dan malam. Di bumi kita hanya  melayani pribadi Allah dan Kerajaan-Nya, di sorga nanti kita melayani pribadi-Nya dalam kekekalan.

 

  1. Melayani Adalah Menjadi Saluran Berkat Bagi Tubuh Kristus

“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita:

Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.

Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani;

jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;

jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.

Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.” (Roma 12:4-8)

 

‘Melayani’ adalah seperti buah yang keluar dari kehidupan setiap orang percaya yang akan dinikmati oleh orang-orang di sekelilingnya. Ketika melayani, kita sedang mengembangkan dan semakin mempertajam setiap talenta, karunia dan potensi yang Tuhan sudah berikan yang adalah bagian dari identitas kita yang sebenarnya. Hanya dengan melakukan inilah kita akan merasa puas, pada akhirnya Nama Tuhan yang dipermuliakan.

 

  1. Melayani akan Mendapat Bagian Dalam Kemuliaan Allah

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Mat 25:23)

 

Ada kemuliaan yang menanti bagi mereka yang setia melayani. Ketika kita melayani, maka kita akan melihat kuasa dan kemuliaan Tuhan dinyatakan.

Tuhan selalu rindu untuk membagi kemuliaan kepada setiap orang yang melayani-Nya. (1 Pet 5:4)

 

  1. Melayani Mendatangkan Berkat dan Upah Bagi Orang Percaya

“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Kor 15:58)

 

Ketika kita setia melayani Tuhan, ada berkat dan upah, bahkan mahkota sorgawi yang akan kita terima. Setiap bentuk pelayanan adalah seperti benih yang ditabur di ladang Tuhan. Suatu saat nanti kita sendiri akan menuai hasilnya. Tuaian itu adalah berkat dan upah yang Tuhan berikan atas kehidupan orang percaya. Upah itu bukan hanya akan diterima nanti, tapi dari sekarang. (Luk 18:28-30). Amin (MK)

 

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Rom 12:11)

 

Silakan share :