Pdm Irwan Ambarita
Ibadah raya 1 - minggu, 18 Agustus 2019Rekaman Khotbah : Pdm Irwan Ambarita
Ibadah Raya 1 – Minggu, 18 Agustus 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Murid Yang Dikasihi
Yohanes 20:2-8 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” 3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. 4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur. 5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. 6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, 7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. 8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
Yoh 21:20-25 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” 21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” 22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” 23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” 24 Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. 25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Tuhan mengasihi semua murid. Yohanes menyatakan bahwa dia adalah murid yang dikasihi Yesus. Kita juga berhak menyatakan bahwa Yesus mengasihi kita. Perbedaan pikiran Petrus dan Yesus. Petrus merasa dia memiliki sesuatu yang dia lakukan akan menyenangkan Yesus. Sementara Yohanes menganggap dirinya yang dikasihi Yesus, karena ia mengenal Yesus dengan sangat dalam. Bagaimana agar kita menjadi murid yang dikasihi Yesus. Dalam gambar Perjamuan Kudus, Yohanes menyandarkan kepala pada Yesus
Bagaimana menjadi murid yang dikasihi-Nya
- Dekat dengan Tuhan. Caranya membaca Firman Tuhan senantiasa, memuji dan menyembah Tuhan dan berpikir seperti Yesus.
- Berkomunikasi dengan Yesus dalam segala hal. Dalam setiap persoalan dan langkah kita. Dalam setiap rencana hidup dan keuangan kita. Jika dalam kesulitan keuangan, sering kita mengatakan bahwa Yesus tidak mengasihi kita. Bahkan jika kita meminta tolong pada manusia, bahkan mungkin hamba Tuhan. Ketika hamba Tuhan tidak bisa menolong maka mungkin bisa menimbulkan kepahitan.
- Banggakan Yesus, bukan membanggakan kasih kita pada Yesus. Yohanes merenungkan kasih Tuhan, sebaliknya Petrus merenungkan apa yang telah diperbuat atau apa yang telah dia kasihi kepada Tuhan. Petrus merasa terkemuka di antara murid lain. Yohanes di mana pun senantiasa membanggakan Yesus. Kasih Tuhan adalah keintiman, bukan sekedar mengharapkan berkat.
Kesulitan bisa dihadapi dengan kerajinan. Jika fokus pada berkat maka rajin untuk mencari dan mendapatkannya. Namun fokus orang Kristen bukan berkat. Petrus yang selalu membanggakan dirinya, sehingga dia membuat jarak dengan Tuhan. Kita harus senantiasa membanggakan Tuhan. Merasa lebih dari yang lain dan membanggakan diri sendiri bisa membuat kita jatuh dalam dosa.
Petrus ditanya 3 kali apakah mengasihi Yesus. Pertanyaan ekstrim karena Yesus melihat ada kebanggaan diri sendiri. Yohanes 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Yohanes duduk di samping Yesus saat Perjamuan Kudus dan memyadarkan kepalanya. Bahkan dia [pula yang masih menemani Yesus di kaki salib Yohanes 19:25-27 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. 26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” 27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.Waktu di kayu salib pun hanya ada Yohanes di sana. Dan Yesus berkata ibu Inilah anakmu dan ibu Inilah anakmu.
Yohanes 1:1-5, 14 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yohanes belajar hikmat dari Yesus. 1 Yohanes 1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Yesus jalan kebenaran dan hidup. Yesus memberikan kepada kita Firman dan doa. Banyak baca Firman dan berdoa. Yesus menolong kita agar mau dan mampu menerima kasih Yesus.