Renungan Khusus

 Minggu Ketiga Juli 2018

 

Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal. 1 Yohanes 5:13

Menghormati Kristus Sebagai Tuhan

Terdapat perbedaan yang besar antara sekedar tahu tentang Yesus dengan percaya penuh kepada-Nya. Perbedaannya bukan hanya sejauh timur dari barat, lebih jauh dari itu yaitu sejauh sorga dari neraka. Karenanya penting untuk kita memahami pengertian “percaya” dengan tepat, agar dapat berjalan dengan tepat.

‘Percaya’ adalah keyakinan yang sungguh akan suatu hal. Orang yang mempercayai Yesus berarti memiliki keyakinan yang kokoh kepada Yesus Kristus. Salah satu implikasi dari orang yang percaya Yesus adalah menghormati Yesus sebagai Tuhan atas hidupnya. Bagaimana orang bisa menghormati Tuhan dalam hidupnya? Orang tersebut harus memiliki pandangan yang benar mengenai siapa yang disebutnya sebagai Tuhan. Jika memandang Tuhan hanya sebagai sebuah sebutan tanpa arti, sulit sekali menghormati-Nya. Perspektif akan menentukan sikap.

SIAPAKAH TUHAN?  

Kata ‘Tuhan’ dalam Alkitab Indonesia diterjemahkan dari kata ‘Lord’ (Inggris) yang diambil dari kata Yunani ‘Kurios’ memiliki beberapa arti:

  1. Tuan –  Pemilik

Kata ‘Kurios’ berarti ‘pemilik’ yang digambarkan seorang tuan yang memiliki budak. Seorang budak tidak berkuasa atas dirinya lagi, keseluruhan hidupnya berada di bawah kuasa tuannya. Sebagai budak dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh tuannya. Tidak ada kata “tidak” atas perintah dari tuannya.

Seorang budak akan menghormati tuannya karena dia adalah milik dari tuan tersebut. Mengapa orang itu menjadi budak dari tuannya? Karena tuan itu membelinya. Hukum pada waktu itu memungkinkan seseorang yang miskin menjual dirinya dan menjadi budak. Dia akan bekerja dan mendapat makan di rumah tuannya. Sebaliknya dia akan menaati semua perintah keluarga tuannya. Seorang budak akan menghormati tuannya sedemikian rupa karena dia sadar bahwa dia adalah milik tuannya.  

Alkitab menyatakan bahwa semua manusia sudah jatuh ke dalam dosa. “Kata Yesus kepada mereka:

 

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa….”  Yohanes 8:34

 

Dosa bukan hanya suatu perbuatan. Dosa adalah suatu posisi atau status seseorang yang ada di bawah perhambaan atau perbudakan. Dan selanjutnya orang yang menjadi hamba dosa akan menaati apa yang diperintahkan oleh tuannya yaitu dosa. Ini akan muncul dalam perbuatan-perbuatan dosa.

Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menebus manusia dari perbudakan dosa. Peristiwa salib adalah proses pembelian manusia dengan harga yang lunas. Secara hukum, Yesus adalah Pemilik (Tuan) baru setiap orang yang percaya. Orang percaya perlu menyadari bahwa dia adalah orang berdosa yang sekarang memiliki Tuan yang baru. Dia harus bersyukur atas pembelian tersebut dan mewujudkan rasa hormat kepada Yesus dengan menaati semua perintah-Nya. Tanpa menyadari ini, orang-orang sulit untuk menghormati Tuhan.

 

  1. Raja Yang Berkuasa

Orang yang hidup dalam sebuah Kerajaan mengerti bagaimana menghormati raja mereka. Bukan hanya menghormati, rakyat bahkan menyembah raja karena posisinya. Orang tua akan mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana memiliki rasa hormat kepada raja. Raja adalah pemimpin mereka, berkuasa atas hidup mereka dari lahir sampai meninggal. Menghormati raja adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Kristus adalah Raja atas segala sesuatu. Kita yang ditebus oleh darah Kristus adalah rakyat dari Kerajaan Allah. Kita bersyukur dipindahkan dari kerajaan kegelapan dan menjadi warga Kerajaan Allah oleh kemurahan hati Sang Raja. Dan pada akhirnya akan hidup bersama dengan Sang Raja sampai selama-lamanya. Yang patut dilakukan warga Kerajaan adalah menyembah Raja sebagai wujud dari penghormatan. Sebagai orang percaya akan sulit menghormati Kristus jika tidak memiliki sudut pandang ini.

 

  1. Allah – Sang Mesias

Manusia yang hidup dalam dosa sejak Adam dan Hawa, tidak memiliki jalan keluar dari dosa selain Mesias yang dijanjikan. Perjanjian Lama menubuatkan tentang kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan manusia dari dosa dan segala akibat yang timbul karenanya. Orang Israel dalam Perjanjian Lama melakukan apa yang tertulis dalam Taurat, mereka mengerjakan semua sistem korban sebagai bagian ibadah mereka. Namun mereka belum mengerti apa hakekat yang sebenarnya. Mereka tidak menyadari apa yang mereka kerjakan adalah gambaran dan nubuatan tentang Mesias.

Kedatangan Yesus, Sang Mesias itu menjadi satu-satunya jalan keselamatan manusia dari dosa. Karya keselamatan ini kurang dihargai kalau orang tidak mengerti konsekuensi dari dosa yaitu kematian kekal. Orang hanya menyadari akibat dosa atau kesalahannya, timbullah kesulitan-kesulitan di dalam kehidupan sehari-hari-Nya. Akibat jangka panjang seringkali tidak disadari, apalagi pekerjaan roh-roh jahat yang membuat orang tidak fokus dengan kekekalan. Anugerah Allah yang menyelamatkan orang percaya harus diresponi dengan hati yang sungguh beryukur.

 

BAGAIMANA KITA MENGHORMATI KRISTUS SEBAGAI TUHAN?

  1. Dengan memberikan Tuhan kehormatan untuk mengarahkan pilihan–pilihan yang penting dalam kehidupan kita.
  2. Dengan mendedikasikan semua prestasi kita untuk kemuliaan Tuhan.
  3. Dengan menjaga kehidupan kita supaya tetap layak menyandang nama-Nya.
  4. Dengan mengucap syukur dalam segala keadaan yang Tuhan izinkan kita alami.
  5. Dengan selalu mengagungkan Dia dalam pujian dan penyembahan.

Orang yang percaya Kristus akan menghormati Kristus sebagai Tuhan yang sudah menebus dari perbudakan dosa, menyelamatkan dari maut dan menjadi warga dari Kerajaan Allah. Penghormatan diwujudkan dengan ibadah dan dalam kehidupan sehari-hari yang berpegang pada Firman Tuhan. (RD)

Sumber : Warta Pusat HMMinistry

Silakan share :