Pdm Irwan Ambarita
Ibadah raya - minggu, 02 Juni 2019Rekaman Khotbah : Pdm Irwan Ambarita
Ibadah Raya – Minggu, 02 Juni 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
BUAH KETAATAN
Kisah pohon kurma yang harus ditutup batu untuk tumbuh ke bawah mencari air dan berakar kuat untuk mengangkat batu dan tumbuh dengan kokoh.
Yusuf pun dimasukkan ke dalam sumur dan dipenjara. Daud juga masuk ke dalam gua Adulam dan di kejar Saul sebelum tampil. Jadi jangan tampil jika belum kuat dan stabil sehingga mudah goyah. Peraturan diciptakan untuk ditaati namun kadang membuat kita terusik. Karena belum ada sumber air, seperti pohon korma yang tidak pernah kering. Namun jika kita sudah menancap ke sumber, maka kita akan tetap kuat dan tidak akan merasakan kekeringan namun tetap berbuah.
Pohon kehidupan (tree of life) 1000 tahun di tengah padang gurun di Bahrain, dan hanya ada pohon kurma di sekelilingnya. Proses ketaatan itu perlu waktu bergumul dengan sumber air Yesus Kristus. Teruslah mendekati pada sang sumber agar kita tidak kekeringan. Seperti wanita sundal yang bertemu di sumur dan Yesus menawarkan minum dari air kehidupan
Ketaatan itu untuk menghasilkan buah, perlu usaha atau effort yang mahal dan harus bayar harga. Bangun pagi baca Firman Tuhan, datang untuk Ibadah Raya, Ibadah tengah minggu, Ibadah cool dll. Ada kerinduan pada Tuhan. Daud berkata Siapakah tanga dapat naik ke Gunung Tuhan, hatinya yang tulus dan tangan bersih dan orang yang diam di dalam negeri. Banyak pengerja yang berpindah dan ada juga datang yang baru. Untuk dapat dimuridkan maka kita harus terhisap di Cool, sehingga dapat mengaplikasikan Firman di dalam komunitas.
Emosi yang stabil dan dekat pada sumber air diperoleh denga tekun membaca Firman Tuhan dan tekun dalam Ibadah yang ada. Mungkin memang kita akan dipersulit dengan waktu, pekerjaan, keadaan dan bermalasan. Dan ketika telah kuat maka kita menjadi mudah untuk tampil dan tidak goyah ketika ada masalah, karena kita akan datang pada sumber kehidupan air hidup itu. Sehingga semua masalah akan dapat kita hadapi dengan bijaksana.
Bapa atau Allah ini seperti bapak kita di mana kita datang untuk memuji, mencurahkan hati, menceritakan masalah kita dan memperoleh ketenangan dan jalan keluar. Mungkin juga kita akan menerima teguran atau dipermalukan dan dibukakan kesalahan kita. Kita juga harus setia pada perkara kecil, agar kita dipercayakan perkara yang besar.
Kisah 9:1-18 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”
Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
Saulus seorang yang kejam pada orang yang menyebut nama Tuhan. Dan Ananias diperintahkan untuk menemui Saulus. Sehingga Ananias harus menjelaskan kepada Tuhan siapa Saulus itu. Dalam ketaatan kita akan menghasilkan buah yang manis di kemudian hari. Berbuatlah yang terbaik seolah-olah hal tersebut adalah saat terakhir atau saat di ujung hidup kita (Barbara Cartland sang penulis novel)
Jika kita merasa ini hari terakhir, maka kita tidak akan memberikan yang tidak baik kepada orang lain, tidak culas, tidak melakukan hal yang jahat. Dan Ananias pun taat melakukannya dan memperoleh buah manis sehingga Saulus diubahkan menjadi pelayan Tuhan terbesar. Jika kita melakukan dengan jujur maka kita akan diberkati, bahkan mungkin itu terjadi di kemudian hari.
2 Petrus 1:5-11 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
1) Ayat 8 dibuat menjadi giat memiliki iman
2) dan ditambahkan kebajikan
3) dan pengetahuan akan Firman Tuhan
Setiap hari membaca Firman Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan
4) sehingga ada penguasaan diri
5) dan ada ketekunan
Roma 3:5 Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah — aku berkata sebagai manusia — jika Ia menampakkan murka-Nya?
Ketekunan menimbulkan tahan uji. Kemalangan orang benar banyak tapi Tuhan meluputkannya
6) serta ditambahkan kesalehan
Carilah perkara yang di atas.
7) Ada kasih akan saudara dan semua orang. Dan tidak hidup culas yang membuat orang terjatuh atau tersandung, dan tidak hanya karena pengertian diri sendiri.
Jagalah hatimu. Perhatikan hidup kita dan jangan memaksakan kebenaran kita yang belum tentu benar.
Hati kita seperti gelas yang mudah retak, tapi jika ada Roh Kudus ada di hati kita maka tidak akan mudah pecah.
8) Akhirnya kita akan diberikan hak penuh untuk masuk Kerajaan Allah.
Kita perlu Roh Kudus dan tanda awal adalah berbahasa roh.