Renungan Khusus
Minggu Pertama Juni 2019
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
1 Yohanes 2:15-17
Menang Terhadap Daya Tarik Dunia
Hari-hari ini, Tuhan banyak berbicara kepada kita tentang apa yang harus kita lakukan agar kita memiliki hidup yang kekal atau memiliki keselamatan, salah satunya adalah bahwa kita harus mengasihi Tuhan Yesus dan bukan dunia ini. Agar kita bisa mengasihi Tuhan Yesus, maka kita harus lebih memperhatikan arti dari kata “Menang Terhadap Daya Tarik Dunia”.
1 Yohanes 2:15-17
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Matius 6:24
“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Manusia pada umumnya memiliki 5 (lima) indera yang sering kita kenal dengan nama panca indera, yang terdiri dari indra penglihat (mata), pendengar (telinga), pencium (hidung), pengecap (lidah) dan perasa (kulit). Manusia akan merasa senang sekali bila kelima indera ini dipuaskan. Contohnya: melihat yang bagus-bagus, mendengar yang merdu, mencium bau-bau yang harum, mengecap yang enak dan lezat, merasakan yang lembut — dan semua itulah yang ditawarkan oleh dunia.
Hal ini akan membuat manusia semakin melekat kepada dunia, bahkan bukan lagi melekat, bahkan lebih daripada itu manusia memiliki ketergantungan yang luar biasa akan dunia ini.
Belum lagi kebutuhan manusia akan kebanggaan diri, pengakuan dari orang lain yang semakin membuat manusia memperbaiki penampilan supaya dilihat indah dan menawan — manusia jadi tergila-gila dengan barang-barang bermerek, mereka lakukan hal-hal itu hanya untuk memuaskan rasa bangga dan mendapat pengakuan dari dunia (yang sebetulnya juga tidak peduli). Semua hal tersebut di atas adalah salah satu keinginan daging manusia yang juga ditawarkan oleh dunia, dan ini sungguh-sungguh terjadi, semakin hari manusia semakin berusaha memuaskan hasratnya dan kedagingannya. Karena itulah kita harus bertobat dari segala kedagingan kita dan mengenal Tuhan Yesus lebih lagi sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Bertobat Dan Mengenal Tuhan Kristus Sebagai Tuhan Dan Juruselamat
Pada waktu manusia bertobat dan mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka:
- Manusia Diperhadapkan dengan Sebuah Kebenaran yang Baru
Yesus Kristus tidak menawarkan kemegahan dan kemewahan dunia — tetapi Yesus Kristus memberikan contoh kesederhanaan dalam kehidupan-Nya di muka bumi ini. Dan Ia mengajarkan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita.
Roma 14:17 “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Manusia yang sudah bertobat dan mengenal kebenaran yang baru ini tidak secara langsung dapat mengubah pola pikirnya. Yesus Kristus pun sadar akan hal ini, tidak mudah bagi manusia untuk mengubah paradigma yang sudah terlanjur melekat di dalam kepala manusia. Yesus perlu mengajar berkali-kali akan hal ini, bahkan Yesus pun mengakui bahwa cinta uang (salah satu bentuk keinginan daging) adalah pesaing terberat Yesus dalam memenangkan manusia.
Seorang ahli Alkitab bernama Jim Senneth menemukan bahwa:
- Ada 2,350 ayat tentang uang, 500 ayat tentang doa dan 500 ayat tentang iman
- Ada 1 dari 10 ayat di Perjanjian Baru berbicara mengenai uang
- Perumpamaan Tuhan Yesus mengenai uang lebih banyak dari pada tentang surga dan neraka
- Manusia mulai belajar kebenaran yang baru
Ada satu langkah lagi yang diperkenalkan oleh Tuhan kepada manusia — Tuhan memberikan Roh-Nya kepada manusia dan Roh-Nya ini diam dalam manusia untuk memimpin, menguatkan dan memampukan manusia untuk dapat hidup sebagai manusia roh.
Manusia diproses untuk tidak lagi memprioritaskan keinginan dagingnya dan mulai belajar untuk menumbuhkembangkan manusia rohnya sehingga akhirnya manusia dipersiapkan untuk memiliki hidup yang kekal yaitu keselamatan.
Roma 8:9
“Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”
Memiliki Roh Kristus adalah sebuah tanda dan bukti bahwa kita adalah milik Kristus.
Roma 8:6-8
“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.”
Galatia 5:16-17a
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.”
Dunia masih berusaha untuk menarik manusia dengan segala jerat dan tipu dayanya. Bila kita masih memilih untuk memuaskan keinginan daging (kedagingan), tipu daya dunia akan terasa sangat menarik; tetapi bila kita berusaha untuk menjadi manusia roh (lebih mementingkan pertumbuhan rohani), tipu daya dunia menjadi tidak menarik lagi.
Dunia dengan segala jerat dan tipu dayanya sedang menuju pada kemusnahannya, sedangkan kita sebagai milik Kristus yang sudah diperlengkapi dengan Roh-Nya, terus menerus berusaha dan berjuang untuk mendapatkan kepastian dalam hidup yang kekal yaitu keselamatan itu.
Dengan belajar akan kebenaran yang baru ini, manusia diperhadapkan dengan dua kutub — yang satu adalah daya tarik dunia yang menawarkan kepuasan daging, dan yang satu lagi adalah hidup kekal yaitu keselamatan yang membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan dari manusia roh.
Faktanya dua hal ini dari hari ke hari sepertinya saling berusaha menarik masing-masing kita. Apakah kita masih ingin memuaskan keinginan daging, yang secara manusia kelihatannya sangat menawan hati, dengan segala kegemilangan dan kemuliaannya, apa yang ditawarkan dunia (daya tarik dunia) itu sangat menarik. Dan kubu satunya adalah keinginan untuk mendapatkan hidup kekal yaitu keselamatan itu, yang membutuhkan kedewasan roh. Kedewasaan roh dalam ayat-ayat di atas sudah dituliskan bahwa keinginan roh berlawanan dengan keinginan daging, sehingga bila kita ingin betul-betul serius untuk memiliki roh yang semakin kuat dan semakin bertumbuh, kita harus berani untuk menahan keinginan daging kita, bukan hanya menahan tapi juga kita harus berjuang dan berusaha untuk mengalahkan keinginan daging kita.
“Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.”
Sehingga menjadi sangat jelas sekali bahwa salah satu tanda bahwa kita sudah memiliki hidup yang kekal yaitu keselamatan adalah waktu kita menang terhadap daya tarik dunia, kita tidak tertarik lagi dengan tipu daya dan jerat dunia. Waktu kita sudah menang terhadap daya tarik dunia, hidup yang kekal yaitu keselamatan sudah menanti kita. Tuhan Yesus memberkati kita semua. (NS)
Sumber : Warta Pusat HMMinistry