Pdt. Leo Sitinjak

Ibadah raya 2 - minggu, 19 Mei 2019
Rekaman Khotbah : Pdt Leo Sitinjak
Ibadah Raya 2 – Minggu, 19 Mei 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

API ROH KUDUS

Kisah 2:1-7 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;  dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.   Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?

Parakletos = penolong yang sepadan. Jangan pergi dari Yerusalem karena akan menerima kuasa dari Roh Kudus dan menjadi saksi-Ku. Roh Kudus dalam PL sama dengan dalam PB. 

Kis 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Orang yang rendah hati dipenuhi dengan Roh Kudus. Yesus dibaptis dipenuhi Roh Kudus. Ketika tiba hari Pentakosta turunlah Roh Kudus. Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan berbicara bahasa Roh dan berkata-kata dalam bahasa lain. Roh Kudus bertebaran seperti lidah api. Kejadian seperti ini akan terjadi sampai hari-hari ini. Banyak orang dipenuhi dengan Roh Kudus di berbagai tempat. Orang yang bodoh dipakai luar biasa, pola pikirnya diubahkan. Orang menjadi berani mengabarkan kebenaran. Roh Kudus tidak bisa diatur, bekerja sesuai otoritas-Nya. Dan banyak negara, kota dan daerah dilawat Roh Kudus. Pelaku pemusik orang biasa, dan usher juga orang biasa, karena dilawat Tuhan mendatangkan hadirat Tuhan. Diberikan bahasa baru dan juga kuasa. Ada suara dari surga kita rindukan terjadi di Bumi Anggrek.

Roh Kudus membawa kita pada dimensi Allah, sehingga melihat masalah tanpa terlihat sebagai masalah. Kita dapat melihat secara profetik, buaya bagaikan cicak. Masalah makin kecil dan kecil. Kubur sudah kosong. Roh Kudus tipologi merpati, jika rumah kotor dia akan pergi. Roh Kudus mengubah kharakter manusia, diperlengkapi untuk menyambut hari Tuhan. Dipenuhi buah roh dan karunia roh

 

Zakaria 4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Firman dan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan, kepandaian, pengalaman atau kekayaan. Tapi semua dari Roh Kudus. Daud selalu mengatakan kemenangan dari Tuhan. Kita harus menyadari kekuatan dan pengurapan dan kemampuan kita adalah dari Roh Kudus.  Sedikit api Roh Kudus jika dikipas akan membesar.

Ibrani 6:4-6  Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,  namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Jangan menyalibkan lagi Yesus untuk kedua kalinya.

Ibrani 10:19-27  Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,  karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,  dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.  Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.  Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.  Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.  Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.  Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.  Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Silakan share :