Renungan Khusus

 Minggu Pertama April 2019

 

Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.” Matius 10:7-8

Hidup Dalam Kuasa Roh Kudus

Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya, ia memberikan beberapa perintah yang merupakan tugas pelayanan yang harus dilakukan oleh kedua belas murid-Nya. Dari kedua ayat di atas, ada 5 isi perintah yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Beritakan injil
  2. Sembuhkan yang sakit
  3. Bangkitkan orang mati
  4. Tahirkan orang kusta
  5. Usir setan-setan

 

Ia memberikan perintah itu karena Ia sendiri telah memberikan teladan terlebih dahulu. Pada waktu Sang Putera yakni Yesus Kristus berinkarnasi sebagai manusia maka segala atribut keilahian-Nya telah ditanggalkan-Nya, sehingga Ia benar-benar menjadi sama dengan manusia. Tidak ada bedanya, tidak ada lebihnya.

 

“yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Fil 2:6-7

 

Ketika menjadi manusia, Yesus benar-benar 100% manusia. Tetapi mengapa dalam sepanjang pelayanan-Nya di muka bumi ini Ia bisa dengan luar biasa melakukan kelima hal tersebut di atas? Belum terbilang mujizat-mujizat lain yang dilakukannnya, seperti berjalan di atas air, merubah air jadi anggur, dan lain sebagainya, bukankah sepertinya semua itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang bukan sembarangan, haruslah manusia yang super spesial. Yesus bukan Superman yang pura-pura menjadi manusia. Dia adalah manusia biasa, sama seperti kita.

“yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”  Kis 10:38

 

Rahasianya ialah karena manusia Yesus ini sepenuhnya dipenuhi oleh Roh Kudus! Roh Kudus yang adalah Allah sendiri, Dialah yang bekerja dengan kuasa yang tak terbatas di dalam dan melalui diri Yesus!

Kabar baiknya ialah, ketika kita lahir baru, maka kita menerima Roh Kudus yang sama itu, dan Dia (Allah Roh Kudus) tinggal di dalam kita. Lalu ketika kita dibaptis oleh Roh Kudus, maka Dia memperlengkapi kita dengan Kuasa dan Pengurapan-Nya. Sehingga dengan demikian kita semestinya punya potensi yang sama untuk berjalan dan hidup; sama seperti ketika Yesus hidup dan melayani di muka bumi ini.

Dengan dipenuhi Roh Kudus, kita ditentukan untuk berjalan dalam kuasa dan pengurapan yang supranatural. Yesus sudah melakukan dan mempraktekkannya ketika Ia datang sebagai manusia. Itulah janji-Nya.  

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;”  Yoh 14:12

Kalau kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah, dan Yesus telah berfirman demikian, maka firman ini adalah Kebenaran yang mengatasi segala fakta dan keraguan kita. Sesungguhnya, kita bisa berjalan dalam kuasa dan pengurapan Roh Kudus yang dahsyat itu, sebab Tuhan sendiri yang memerintahkannya.

Di pertengahan abad ke 20 ada seorang Hamba Tuhan dari Inggris bernama Smith Wigglesworth. Dia orang biasa dan sederhana, profesinya hanyalah seorang tukang ledeng. Ketika ia dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus, kuasa Allah bekerja sungguh luar biasa melalui dirinya. Tercatat ada 14 orang mati yang pernah ia bangkitkan. Belum lagi mujizat dan kesembuhan yang begitu banyak terjadi dalam pelayanan hamba Tuhan ini. Semua itu karena pekerjaan Roh Kudus, demikian pengakuan Smith. Dia sungguh telah menggenapi Yoh 14:12 tadi, sebab Yesus sendiri dalam pelayanan-Nya yang hanya 3 tahun lebih itu, pernah membangkitkan 3 orang mati.

Yang jadi pertanyaan sekarang, “Mengapa seringkali kita ragu bahkan tidak mau memperhatikan baik-baik ayat firman Tuhan yang seperti itu?”

 

EMPAT ALASAN MENGAPA KITA TIDAK MEMPERHATIKAN AYAT FIRMAN TUHAN

  1. Takut

Penyebab utama ialah karena takut. Takut gagal untuk mencoba sesuatu. Karena rasa takut itu, seringkali kita beranggapan jika tidak terjadi sesuatu maka nanti orang akan mempermalukan diri kita. Atau karena takut maka kita tidak berani untuk mendoakan seseorang karena takut ditolak, padahal kita belum mencobanya.

 

  1. Kurang Percaya

Di luar sana ada begitu banyak orang Kristen yang berjalan dalam keraguan akan terjadinya kuasa Tuhan dalam hidupnya. Dan mereka selalu bersembunyi dalam berbagai macam alasan untuk mengkompromikan ketidakpercayaan mereka. Dan lebih buruk lagi, orang-orang yang tidak percaya itu biasanya menularkan ketakutan dan ketidakpercayaan itu kepada orang Kristen lainnya. Apakah kita familiar dengan kalimat-kalimat seperti ini: ”Jangan memaksa Tuhan. Mungkin memang kehendak Tuhan orang tersebut mengalami sakit penyakit.”

“Itu semua memang diijinkan oleh yang Mahakuasa. Tidak ada yang salah dengan sakit penyakit, itu semua Tuhan pakai untuk berbicara dan mendewasakan orang tersebut.”

Itu adalah alasan-alasan yang dibuat orang-orang yang mungkin memang pernah mendoakan orang sakit tetapi ketika pertama kali mereka mendoakan, mereka tidak melihat mukjizat terjadi, sehingga muncullah ketidakpercayaan. Padahal yang perlu kita lakukan adalah kita harus terus mencobanya lagi, dengan penuh iman dan keberanian. Pasti mukjizat terjadi.

 

  1. Terintimidasi oleh Diri Sendiri

Kita seringkali menjadi tidak yakin bahwa kuasa Tuhan pasti terjadi karena kita sendiri merasa tidak layak dan merasa tidak pantas untuk mengalaminya. Penyebabnya tentu karena dosa dan kesalahan yang kita lakukan di hadapan Tuhan yang belum kita bereskan. Karena itulah maka hati nurani kita kemudian menuduh kita. Iblis menggunakan waktu-waktu ini untuk mengintimidasi kita.

Itu sebabnya, mari kita buang dan tanggalkan setiap beban dan dosa yang begitu merintangi kita (Ibrani 12:1). Bereskan setiap hal yang dapat membuat iblis mengintimidasi kita dengan tuduhan-tuduhannya yang membuat kita merasa tidak layak. Hiduplah dalam kekudusan dan kebenaran. Percayalah akan anugerah Tuhan yang sempurna dalam hidup kita.

 

  1. Tidak Mau Melayani Tuhan

Satu hal yang pasti ialah bahwa kuasa Allah itu dinyatakan justru untuk mempermuliakan diri-Nya. Ketika umat Tuhan mau dipakai untuk kemuliaan-Nya, barulah kuasa-Nya dinyatakan. Jadi kuasa Allah itu hanya bekerja ketika kita sedang melayani Dia dan Kerajaan-Nya. Kita tidak akan pernah melihat kuasa-Nya dinyatakan kalau kita hanya berdiam diri saja, hanya puas menjadi jemaat yang setia, dan hanya jadi penonton dalam pertandingan iman.

Kita harus turun ke gelanggang pertandingan ini. Kita harus jadi ‘pemain-pemain’ yang mau dipimpin oleh Tuhan dan Roh-Nya yang kudus. Maka dengan sendirinya kita akan membuktikan janji Firman-Nya bahwa Dia akan meneguhkan dengan tanda-tanda heran dan mukjizat.

 

Akhirnya marilah kita pergi; memberitakan Injil dan melakukan mukjizat!! Kita ada di musim yang terakhir, di era Pentakosta Ketiga, dimana Tuhan berjanji akan mencurahkan kuasa Roh-Nya dengan dahsyat. Mari kita buktikan janji Tuhan itu. Amin (MK)

Sumber : Warta Pusat HMMinstry

Pergilah dan Beritakanlah

Silakan share :