Renungan Khusus

 Minggu Pertama Oktober 2018

 

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu,  tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;  akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;  akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.” Yoh 16:7-11

ROH KUDUS MENGINSAFKAN DUNIA AKAN DOSA DAN PENGHAKIMAN

Mendekati waktu-waktu terakhir dalam kebersamaan dengan murid-murid-Nya, Tuhan Yesus menyampaikan tentang betapa sangat pentingnya Roh Kudus datang memenuhi murid-murid. Adalah hal yang sangat kontradiktif dengan pengajaran Yesus apabila Gereja mengajarkan bahwa era Roh Kudus sudah selesai dan berhenti sampai dengan hari Pentakosta yang hanya berperan sebagai penanda kelahiran Gereja semata, sehingga sebagian besar orang yang memegang dan percaya akan anggapan ini susah untuk dapat menerima pekerjaan Roh Kudus melalui mujizat dan karunia-karunia roh yang bekerja melalui setiap orang yang dianugerahkan karunia tersebut.

Selain memberikan kuasa (Kisah 1:8) kepada orang percaya yang menjadikan mereka efektif dalam pemberitaan Injil, apa yang Tuhan Yesus nyatakan dalam ayat-ayat tersebut di atas adalah pekerjaan Roh Kudus dalam dunia, yakni: menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.

Terkait dengan pekerjaan Roh Kudus ini tidak ada satu pun yang menjadi perdebatan diantara aliran gereja, namun siapa yang menjadi objek dari pekerjaan Roh Kudus rupanya yang masih menjadi perdebatan dan pertentangan dari beberapa pandangan.

Kata “dunia” dalam Yohanes 16:8 sebagai objek karya Roh Kudus dipahami berbeda oleh umat Tuhan. Ada yang beranggapan bahwa kata “dunia” disana berarti orang-orang yang belum percaya, sebagian lagi berpandangan bahwa kata “dunia” disana bukan hanya tertuju bagi orang yang belum percaya saja, melainkan juga mereka yang sudah menjadi Kristen. Dengan kata lain:

  • Disatu pihak menganggap bahwa Tuhan Yesus telah menebus kita dengan sempurna dari dosa, sehingga tidak mungkin Roh Kudus mengingatkan lagi akan dosa.
  • Namun dipihak lainnya beranggapan bahwa sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus namun dalam menjalani keseharian hidup, kita tidak lepas dari kesalahan, pelanggaran dan meleset dari apa yang Tuhan kehendaki, sehingga kita membutuhkan Roh Kudus untuk terus mengingatkan kita, agar kita terus hidup dalam pertobatan setiap hari.

Mana yang lebih tepat? Sebenarnya kedua hal tersebut bukanlah untuk dipertentangkan.

Donald Guthrie dalam buku Teologia Perjanjian Baru memberikan penjelasan; kata “dunia” dalam bahasa Yunani adalah kosmos yang berarti keteraturan, susunan yang teratur, dan hiasan. Kosmos juga berarti suatu sistem dalam alam semesta yang teratur atau harmonis, tetapi dalam Alkitab kata kosmos sering digunakan dalam berbagai arti khusus, yaitu sebagai berikut:

  1. Kosmos atau dunia dapat berarti tata cipta

Dalam bagian-bagian atau ayat-ayat dalam Injil Yohanes yang mengandung makna tata cipta, selalu berbicara tegas bahwa kosmos adalah ada yang diadakan dan bukan yang ada dengan sendirinya  yang adalah ciptaan Allah. Dalam hal ini kosmos yang dimaksudkan adalah dunia secara materi. (Yoh. 1:3, 10; 17:5)

  1. Kosmos dapat berarti seluruh keberadaan

Yaitu tempat yang di dalamnya manusia dilahirkan, berkaitan dengan relasi antara Allah dan manusia.  Di sini lebih mengarah kepada dunia/bumi sebagai ciptaan di mana Yesus sebagai manusia datang ke dalamnya.  (Yoh. 6:14; 9:39; 18:37)

  1. Kosmos dapat berarti manusia

Yang merupakan arti mayoritas dan tidak menunjuk kepada dunia secara materi. (Yoh. 3:16-17; 1:29; 4:42; 6:33)

Donald Guthrie mengatakan bahwa Yohanes memakai istilah kosmos dalam pengertian manusia secara umum dan bukan manusia secara individual.

  1. Kosmos dapat berarti dunia yang penuh dengan dosa

Yaitu sebagai keterangan subjek untuk iblis atau daerah iblis penguasa dunia yang jahat ini. (Yoh. 12:31; 14:30; 16:11).

Kata dunia menunjukkan massa (sekelompok manusia dalam jumlah besar) yang bermusuhan atau setidaknya acuh tak acuh terhadap kebenaran dan mereka menolak menjadi pengikut Kristus. (Yoh. 7:7; 16:20, 33)

Kosmos yang terpisah dari Allah adalah kosmos yang berada dalam kegelapan dan jahat, bukan karena jahat pada dirinya sediri tetapi karena dikuasai oleh roh-roh jahat, yang berarti suatu sistem yang menentang Allah secara langsung.

Jika kita memperhatikan penjabaran diatas serta ayat Yoh 16:11 maka dalam konteks pembahasan kita ini (Yohanes 16:8-11),  kata “dunia” yang dimaksud bukanlah orang-orang percaya, melainkan mereka yang berdosa karena tetap tidak percaya kepada Tuhan Yesus.

Adam Clarke’s Commentary on The Bible menambahkan keterangan bahwa kata “dunia” dalam ayat ini menunjuk pertama-tama kepada bangsa Yahudi, dan kemudian setelah itu orang-orang kafir; namun demikian pengaruh-Nya tidak terbatas pada satu orang, tempat atau waktu.

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan memberikan catatan yang menarik terkait dengan karya Roh Kudus bagi dunia. Dijelaskan disana, istilah “menginsafkan” (Yun. elencho) berarti menyingkapkan, membuktikan ketidakbenaran, dan meyakinkan. Terkait dengan hal tersebut:

Pelayanan Roh Kudus untuk menginsafkan ini bekerja dalam tiga aspek:

Dosa.

Roh Kudus akan menyatakan dosa dan ketidakpercayaan supaya membangkitkan kesadaran akan kesalahan dan perlunya pengampunan dosa. Keinsyafan ini juga menerangkan akibat yang mengerikan jikalau orang berdosa terus berbuat dosa. Setelah diinsafkan ia harus memilih. Hal ini sering kali menghasilkan pertobatan yang sungguh-sungguh untuk berbalik kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  (Kis 2:37-38)

Kebenaran

Roh Kudus menginsafkan orang dan memberikan pengertian bahwa Yesus adalah Anak Allah yang benar, yang telah bangkit dari antara orang mati, dimuliakan oleh Allah dan kini Tuhanlah yang berkuasa atas segala sesuatu. Roh Kudus menyadarkan orang akan patokan kebenaran Allah di dalam Kristus, menunjukkan apa sebenarnya dosa itu, serta memberi kuasa untuk mengalahkan dunia. (Kis 3:12-16; 7:51-60; 17:31; 1Pet 3:18).

Penghakiman

Roh Kudus juga menginsafkan orang dan memberikan pengertian bahwa Iblis sudah dikalahkan di atas kayu salib (Yoh 12:31; 16:11), penghakiman Allah atas dunia saat ini (Rom 1:18-32) serta penghakiman seluruh umat manusia di masa depan. (Mat 16:27; Kis 17:31; 24:25; Rom 14:10; 1Kor 6:2; 2Kor 5:10; Yud 1:14)

Karya Roh Kudus untuk menginsafkan orang akan dosa, kebenaran, dan penghakiman akan dinyatakan di dalam semua orang yang telah dibaptis dalam Roh Kudus dan menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh dipenuhi dengan Roh Kudus.

  • Kristus, ketika dipenuhi dengan Roh (Luk 4:1) bersaksi kepada dunia bahwa dunia membenci Aku dan bahwa “pekerjaan-pekerjaannya adalah jahat” (lih. Yoh 7:7; Yoh 15:18) dan kesaksian ini mengundang orang untuk bertobat. (Mat 4:17)
  • Yohanes Pembaptis, “penuh dengan Roh Kudus” sejak lahir, menyingkapkan dosa umat Yahudi dan memerintahkan mereka untuk mengubah cara hidupnya. (Luk 3:1-20)
  • Petrus, “penuh dengan Roh Kudus” (Kis 2:4) menginsafkan 3000 orang berdosa dan mengajak mereka untuk bertobat dan menerima pengampunan dosa (Kis 2:37-41).

Setiap pengkhotbah atau gereja yang tidak menyingkapkan dosa di depan umum dan menuntut pertobatan dan kebenaran alkitabiah bukan dipimpin oleh Roh Kudus.

1 Kor 14:24-25 dengan jelas menyatakan bahwa kehadiran Allah di dalam suatu jemaat dikenali dengan penyingkapan dosa orang yang belum percaya (yaitu, rahasia hati mereka) yang diikuti dengan keinsafan untuk bertobat dan menerima keselamatan.

Jelaslah bahwa Roh Kudus memakai setiap orang yang dipenuhi-Nya untuk menjadi mitra kerja Allah dalam menginsafkan dunia, orang-orang yang tidak/belum percaya akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Namun yang perlu diingat adalah bukan kita yang menghakimi dunia, melainkan kita memperingatkan mereka akan penghakiman yang akan datang dari Allah dan menimpa kepada mereka yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus.

Mengingat akan hal tersebut di atas, di era Pentakosta yang Ketiga ini, era penuaian jiwa terbesar dan terakhir sebelum kedatangan hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu dimana Tuhan Yesus memanggil dan menetapkan kita sebagai rasul/pembawa pesan pentakosta (the Pentecost’ Messenger), kita harus dibaptis Roh Kudus dan senantiasa dalam kondisi yang penuh dengan Roh Kudus. Amin (AR)

Dosa, kebenaran & Penghakiman

Silakan share :