RENUNGAN KHUSUS
ADA DOSA ADA KONSEKUENSINYA
“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita,
marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita,
dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
(Ibrani 12:1)
Dua ribu tahun yang lalu Tuhan Yesus mati di atas kayu untuk menebus manusia dari dosa dan pelanggaran, supaya kita diperdamaikan kembali dengan Allah, Sang Pencipta. Pekerjaan Tuhan Yesus tidak berhenti sampai di situ, setelah Dia menebus dan mengampuni dosa-dosa kita, maka Bapa Surgawi memberikan kepada kita Roh Kudus – pribadi Allah yang ketiga dalam Ke-Tritunggalan-Nya – untuk tinggal dan memenuhi setiap orang percaya supaya kita memiliki kuasa untuk hidup dalam kemenangan dan kemerdekaan yang Tuhan sudah berikan (Yoh 1:12 dan Kisah 1:8).
Mengapa kita harus diberi kuasa? Supaya apa yang telah Tuhan Yesus sudah lakukan di atas kayu salib, yaitu penebusan-Nya, pengudusan-Nya dan kemenangan-Nya menjadi nyata dalam diri dan kehidupan setiap orang percaya. Kita bukan hanya ditebus, tetapi hidup dalam penebusan itu. Kita bukan hanya dikuduskan, tetapi hidup dalam kekudusan itu.
Kita bukan hanya dibenarkan, tetapi hidup dalam kebenaran itu setiap hari. Kita bukan hanya dimerdekakan, tetapi benar-benar hidup dalam kemenangan dan kemerdekaan setiap hari.
Hari-hari ini banyak pengajaran yang menekankan kepada orang Kristen bahwa: “kan sudah ditebus, kan sudah diampuni dan dikuduskan, kan sudah diselamatkan dari kutuk dosa dan maut, buat apalagi berusaha untuk hidup kudus dan benar?” Bukankah tindakan-tindakan seperti itu menunjukkan bahwa karya Kristus di kayu salib seolah-olah belum selesai atau sempurna? Di sinilah letak kesalahan mereka mengenai keselamatan.
Karya penebusan dan penyelamatan Kristus memang sudah selesai dan sempurna. Tetapi tidak berarti kita sudah ditebus, dikuduskan, dan diselamatkan maka tiba-tiba kita berubah seketika. Justru disinilah awal peperangan rohani itu dimulai! Iblis tidak dengan serta merta mau melepaskan kita, mau membebaskan kita, sehingga kita mengalami keselamatan yang sempurna. Selama kita masih hidup dan bernafas di bumi ini, masih ada kesempatan bagi setan untuk menarik kita kembali, menjatuhkan kita kembali, supaya akhirnya kita berbalik meninggalkan Tuhan dan kehilangan kembali keselamatan yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita, caranya melalui dosa.
Penulis kitab Ibrani berkata bahwa hidup ini adalah sebuah perlombaan. Rasul Paulus mengistilahkan sebagai pertandingan iman. Selama kita hidup, kita bertanding, kita berlomba supaya mencapai garis akhir, garis finish dan berjumpa dengan Tuhan Yesus muka dengan muka. Setiap hari kita berjuang untuk menang di dalam Kristus. Kita bertobat dan meninggalkan dosa, bukan hanya bagi hormat dan kemuliaan Tuhan, tetapi juga demi kehidupan kita sendiri selama masih hidup di dunia.
AKIBAT DOSA
1. Membawa Kehancuran
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh. 10:10)
Strategi iblis adalah ingin menghancurkan hidup manusia melalui dosa. Di sisi lain Tuhan Yesus datang justru untuk melepaskan kita dari kutuk dan hukum dosa itu, supaya kita memiliki hidup yang berkemenangan dan berkelimpahan. Banyak orang mau saja terus dibohongi oleh iblis yang bersembunyi di balik daya tarik dunia dan hawa nafsu kedagingan yang terus berusaha mengikat kita.
2. Membuat Kita Terpisah Dari Sesama
“Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam
perbuatan jahat.” (Yak 3:16)
“Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?” (Yak 4:1)
Dosa yang kita lakukan ternyata bukan hanya membawa kerugian bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain yang ada di sekeliling kita bahkan bagi banyak orang. Segala bentuk pertikaian, perselisihan, pertengkaran terjadi karena dosa menguasai. Dalam Kej 4:7-8, dikisahkan bahwa Kain tega membunuh adik kandungnya sendiri karena marah dan iri hati telah menguasai dirinya.
3. Menghambat yang Baik dari Allah
“Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu” (Yeremia 5:25)
Allah adalah kasih, sekaligus adil dan kudus. Bagaimana mungkin seseorang tinggal dalam dosa tetapi pada saat yang sama dia dapat mengalami segala kuasa dan mujizat dari-Nya?
Sesungguhnya DOSA membuat kita jauh dari kuasa, mujizat dan pertolongan Tuhan. Dosa membuat Tuhan ‘memalingkan wajah-Nya’ atas hidup kita (Yes 59:1-2). Sampai kita berbalik dan bertobat maka Dia akan mendengar doa-doa kita bahkan tangan-Nya yang perkasa akan mengangkat dan menolong kita kembali.
4. Menghantar Manusia ke Neraka
“Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!” (Lukas 12:5)
Jikalau kita tetap tidak mau bertobat maka dosa akan membawa kita kepada kematian; hukuman yang kekal di neraka. Neraka itu nyata, sedemikian nyata sehingga Tuhan Yesus harus menyebutkannya berulang kali dalam Alkitab, supaya jangan hidup kita berakhir disana.
Strategi dan tujuan iblis adalah supaya kita yang tadinya sudah berada di jalan kemenangan menuju surga, berusaha ditarik kembali oleh iblis ke jalan yang menuju neraka. Percayalah, sampai nafas kita yang terakhir, iblis tidak akan pernah menyerah. Namun jika kita lihat banyak orang seringkali tidak menyadari akan hal ini, bahkan terpengaruh oleh pengajaran yang berkata “Sekali selamat tetap selamat”.
Banyak orang berkata, “… yang penting kan sudah percaya Yesus.”
Firman Tuhan dalam Yakobus 2:19; “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Setan percaya dan tahu persis bahwa Yesus adalah Tuhan, Anak Allah yang hidup, tetapi tidak mau taat bahkan dia memberontak kepada Tuhan. Jadi tidak cukup hanya percaya saja; kita harus membuktikan iman percaya kita dengan hidup taat dan takut akan Dia!
Firman Tuhan mengajarkan bahwa: Setelah bertobat, lahir baru, maka kita harus hidup dalam kebenaran dan kekudusan supaya kita memiliki kepastian keselamatan yaitu hidup bersama-sama dengan Dia selama-lamanya di surga mulia. (MK)
Sumber : Warta Pusat HMMinistry