RENUNGAN KHUSUS 1

 

 

BENARKAH TUHAN YESUS HIDUP LAGI SETELAH MATI?

 
 

Apakah Yesus sungguh-sungguh bangkit dari kubur? Benarkah murid-murid Yesus yang sebenarnya bersekongkol mencuri tubuh Yesus agar dikira bangkit? Apa dampaknya kematian dan kebangkitan Yesus bagi hidup manusia?

Berbagai pertanyaan klasik ini kerap muncul. Tidaklah diragukan bahwa hanya Yesus, Anak Allah yang mewujudrupakan diri-Nya sebagai manusia, mau berkorban untuk mati namun bangkit kembali dengan satu tujuan – menebus dosa seluruh umat manusia. Tugas umat saat ini adalah hidup benar dan kudus seturut perintah Tuhan. Namun, iblis tidak tinggal diam. Kematian dan kebangkitan Yesus bahkan dimanipulasi.

“Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu

dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus,

maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara

orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.  

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia,

demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.”

1 Korintus 15:17-21

 
 

 
 

Apakah Tubuh Yesus Bangkit Atau Dicuri?

 
 

Paskah sebenarnya merupakan moment yang paling penting untuk umat yang percaya kepada Yesus, yakni memperingati peristiwa Tuhan Yesus mati disalib pada hari Jumat Agung dan bangkit di hari ke tiga; yaitu pada hari Minggunya.

Kebangkitan-Nya adalah kekuatan utama iman kristen. Tanpa itu, kehidupan orang yang percaya kepada Yesus tidak mempunyai kuasa. Tanpa Yesus yang bangkit, Firman Tuhan yang diberitakan tidak ada artinya sebab Yesus itulah Firman itu sendiri. Tetapi Yesus bukanlah manusia biasa. Yesus adalah Tuhan sendiri.

Hal “kebangkitan” inilah merupakan point yang sering diserang oleh iblis melalui ajaran-ajaran sesat atau orang-orang yang mau menggugurkan iman percaya kepada Yesus. Sejak semula banyak orang ingin menutupi kenyataan tentang “kebangkitan Kristus” dengan membuat teori yang disebut “Conspiracy Theory” (Teori Konspirasi/Persekongkolan). Teori ini mengatakan bahwa para murid bersekongkol untuk menciptakan kisah bohong mengenai Yesus, seakan-akan benar bahwa Dia mati lalu dibangkitkan pada hari yang ketiga. Orang-orang yang tidak mengakui kebangkitan Yesus menciptakan cerita bahwa
murid-murid telah mencuri mayat Yesus, sehingga kubur-Nya ditemukan oleh para wanita dalam keadaan kosong. 

 

Inilah Fakta Kebangkitan Yesus

 
 

William Lane Craig Ph.D dan Gary Habermas Ph.D; dua orang apologist Kristen (ahli dalam mempertahankan iman kekeristenan berdasarkan fakta-fakta sejarah dan logika) telah menyelidiki berbagai fakta dan perdebatan tentang kebangkitan Yesus selama kurang lebih 30 tahun dan menyodorkan fakta-fakta yang dapat diterima dan diakui oleh para ahli sejarah, atheis, skeptic, dan bahkan rabi terkenal Yahudi, Pinchas Lapide. Mereka menemukan sedikitnya ada 5 fakta yang menidakbenarkan isi dari teori konspirasi tersebut:

 
 

Fakta Pertama:

Para Wanita Menjadi Saksi Hidup

Mengapa justru para wanita (yaitu Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, dll) yang pertama-tama menemukan kubur kosong dan menjadi saksi hidup? Padahal wanita menurut tradisi Yahudi pada abad pertama, bukan merupakan saksi yang bisa diakui oleh masyarakat di mana laki-lakilah selalu yang menjadi utama (“Patriarkh”). Saksi wanita dinilai tidak kredibel. Jika memang benar bahwa kebangkitan Yesus itu adalah rekayasa persekongkolan, maka murid-murid harusnya memberitakan bahwa saksi pertama yang menemukan kubur Yesus kosong adalah sumber yang sangat bisa dipercayai yaitu murid-murid (laki-laki). Namun kenyataannya tidak seperti itu. Jadi dari sini bisa terlihat bahwa kebangkitan memang bukan suatu rekayasa cerita. Markus menulis apa adanya. Memang para wanita-lah yang benar-benar pertama kali menemukan bahwa jasad Yesus sudah tidak ada lagi di tempatnya. (Mark 16:1-8)

 
 

Fakta Kedua:

Kubur Yesus Dijaga oleh Para Prajurit

Bagaimana mungkin, semua para penjaga yaitu prajurit Romawi di sekitar kubur Yesus bisa terlelap tidur dan tidak melihat murid murid mencuri jasad Yesus? Selain itu bagi prajurit Romawi kelalaian dalam tugas penting itu bisa diancam dengan hukuman mati. Jadi mereka pasti berjaga jaga terus. Dan mengapa prajurit-prajurit itu tidak dijatuhi hukuman oleh komandan mereka?  (Mat 27:62-66)

 
 

Fakta Ketiga:

Imam-Imam Kepala Justru Merekayasa Kebohongan

Selain itu, fakta saat itu yang terjadi adalah Imam-imam kepala, yang merupakan mahkamah agama dengan pimpinannya saat itu Imam Kayafas, mereka sendirilah yang menyuruh para penjaga membuat cerita bahwa murid-murid telah mencuri jasad Yesus. Para prajurit menurutinya karena mereka disogok dengan sejumlah besar uang. Ini bukti
kalau Imam-Iman Kepala tidak menyangkali bahwa kubur itu kosong, jasad Yesus tidak ada lagi, walaupun sudah ditutup erat dan ada para penjaganya. (Mat 28:11-15)

 
 

Fakta keempat:

Murid-murid Sedang Dalam Kondisi Ketakutan

Bagaimana mungkin murid-murid yang sedang dalam ketakutan dan hilang pengharapan ketika itu berani mencuri jasad Yesus? Justru mereka sedang menanti-nantikan apakah betul yang dikatakan gurunya, bahwa Ia akan bangkit di hari ketiga dan menjadi Mesias. Faktanya mereka semua akhirnya menjadi pemberita kebangkitan Yesus dengan berani, yakin, dan rela menjadi mati menjadi martir. Mustahil ada orang di dunia yang berani mati demi suatu kebohongan belaka. (Mar 14:50, Luk 22:54-62, Yoh 20:19,  Kis 2:41)

 
 

Fakta Kelima:

Bertobatnya Saulus, Dari Pembunuh Umat Tuhan Jadi Pelayan Tuhan

Bagaimana mungkin Saulus yang merupakan seorang Rabi Farisi yang amat dihormati oleh kaum Yahudi dan yang telah memimpin gerakan untuk membunuh umat Kristen pada jaman itu rela meninggalkan posisinya dan menjadi seorang missionaris untuk mengabarkan Injil Kristus? Saulus yang menjadi Paulus bahkan rela mengalami penganiayaan, ditindas, dipenjarakan demi mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan bahkan akhirnya dia mati sebagai martir. (1 Kor 9:1)

 
 

Masih  banyak lagi fakta yang mengkonfirmasi kebenaran akan kebangkitan Yesus. Teori Persekongkolan ini pada akhirnya sudah tidak diterima lagi oleh para ahli sejarah dan kaum atheist. Teori ini terbukti “hoax” alias hanya isapan jempol belaka.

 
 

Fakta bahwa Yesus telah bangkit dari kematian, membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Jika Dia adalah Tuhan maka apa saja yang dikatakan-Nya didalam Alkitab adalah mutlak benar. Kuasa dan kehidupan dan kekekalan hanya ada di dalam Tuhan Yesus. Bila saudara tinggal di dalam Yesus dan Firmannya tinggal didalam saudara maka mintalah apa saja yang saudara kehendaki, saudara akan menerimanya. SEBAB DIA HIDUP, kita pun memperoleh hidup yang kekal serta segala kelimpahannya. Iman kepada kematian dan kebangkitan Tuhan Yesuslah yang memeteraikan keselamatan seseorang. (RL)

 

 

Sumber : Warta Pusat HMMinistry


 

Silakan share :