KHOTBAH GEMBALA

“JANGAN SAMPAI MATI ROHANI & SUAM-SUAM KUKU!”

Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,

Memasuki Tahun 2017, Tuhan memberikan tema “Tahun 2017 adalah Tahun Mujizat Penuaian!”.

ARTI TAHUN MUJIZAT PENUAIAN

  1. Mujizat menghasilkan penuaian jiwa
  2. Penuaian berkat Tuhan melalui mujizat Tuhan
  3. Penuaian mujizat
  4. Menuai apa yang kita tabur secara mujizat

    Taburlah yang baik, maka Saudara akan mengalami kebaikan Tuhan yang luar biasa.

  5. Murka Allah (Tuaian di bumi) – Why 14:14-20

EMPAT HAL YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGALAMI MUJIZAT

  1. JANGAN SAMPAI TIDAK PERCAYA MUJIZAT

    Ada seorang yang imam yang bernama Imam Zakharia, istrinya adalah Elisabet. Mereka adalah orang yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, tetapi sayang Elisabet ini mandul. Bertahun-tahun mereka berdoa berdoa, “Tuhan, kami minta anak….kami minta anak! Meskipun istri saya mandul, tapi saya percaya mujizat Tuhan. Bagi Engkau tidak ada yang mustahil!”. Ini terus mereka lakukan sampai pada masa tuanya.

    Ketika Imam Zakharia bertugas di Bait Allah dan membakar ukupan, tiba-tiba Malaikat Gabriel datang kepadanya dan berkata, “Hei Zakharia! aku membawa kabar gembira buat kamu. Kamu akan punya anak laki-laki dan namakan dia Yohanes”. Imam Zakharia heran dan dia tidak percaya, lalu Malaikat Gabriel berkata, “Hei Zakharia, apa yang selama ini kamu doakan? Kamu kan minta punya anak? Sekarang begitu doamu dijawab oleh Tuhan, kamu malah tidak percaya! Karena kamu tidak percaya, kamu akan bisu sampai anak itu lahir!”. Dan seketika itu juga Imam Zakharia menjadi bisu! Luk 1:5-25

Pelajaran dari kisah tersebut adalah:

  • Jika Tidak Percaya Mujizat Tuhan akan Dihukum

    Hukumannya bukan berlaku hanya pada orang-orang yang tidak terlalu sungguh-sungguh dengan Tuhan saja, tetapi berlaku pada orang yang sungguh-sungguh dengan Tuhan!

  • Ada Harga yang Harus Dibayar

    Menunggu waktu Tuhan itu tidak mudah karena waktu Tuhan itu terserah Tuhan. Kita harus mengerti akan hal ini. Satu kesalahan yang dilakukan imam Zakharia adalah tidak percaya mujizat. Abraham dan Sara juga pernah mengalami hal yang seperti itu tetapi mereka tetap percaya. Dalam menunggu waktu Tuhan kita harus benar-benar percaya.

  1. HARUS PERCAYA DAN BERTINDAK MESKIPUN TIDAK MASUK AKAL

    Tuhan Yesus memberi makan kepada 5000 orang laki-laki, lalu Dia menyuruh murid-murid-Nya menyeberang danau Galilea dengan menggunakan perahu, sedangkan Tuhan Yesus naik sendiri ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Di saat murid-murid-Nya menyeberang danau Galilea, angin sakal mengombang-ambingkan perahu mereka. Sekitar jam 3 pagi Tuhan Yesus menghampiri mereka dengan berjalan di atas air. Melihat itu murid-murid-Nya ketakutan dan berteriak-teriak, “Siapa itu yang berjalan di atas air?! Itu hantu!..Itu hantu!”. Tuhan Yesus berkata, “Hei, tenanglah!…ini Aku, jangan takut!”. Tiba-tiba
    Petrus berkata, “Tuhan, kalau itu benar Engkau, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air!”. Tuhan Yesus berkata, “Datanglah! Ayo datang!”. Ini perintah Tuhan Yesus dan Petrus pun turun dari perahu dengan mantap dan benar dia bisa berjalan di atas air. Mujizat terjadi dengan luar biasa! Tetapi ketika dia merasakan angin yang keras bertiup, dia melihat ombak, dia mulai takut, dia mulai bimbang dan akhirnya tenggelam! Tuhan Yesus langsung menolong dia, “Hai kamu orang yang kurang percaya, mengapa kamu bimbang?” Mat 14:22-33

    Pelajaran dari kisah tersebut adalah:

  • Dalam keadaan panik dan ketakutan, tetaplah percaya kepada Tuhan. Apapun yang terjadi dalam hidup Saudara, itu semua diizinkan oleh Tuhan.
  • Banyak mengucap syukur karena Saudara akan lihat kuasa dari pengucapan syukur itu luar biasa.
  • Percaya apa yang Tuhan Yesus katakan dan bertindak.

    Saat Petrus berjalan di atas air sebenarnya dia berjalan di atas Firman Tuhan. Jika bukan karena Firman Tuhan itu tidak akan terjadi. Jangan melihat angin, ombak dan bimbang tetapi tetaplah percaya!.

  • Ada harga yang harus dibayar oleh Petrus, yaitu menyelaraskan pikirannya dengan pikiran Tuhan! “Bagi Allah tidak ada yang mustahil!”.
  1. ADA HARGA YANG HARUS DIBAYAR UNTUK MENERIMA MUJIZAT TUHAN

    Tuhan menghukum Bangsa Israel dengan memberikan masa kekeringan selama 3½ tahun dan Elia terkena dampaknya, tetapi Tuhan menolong Elia dengan luar biasa. Awalnya Elia disuruh bersembunyi di daerah sungat Kerit dan dia bisa minum air dari sungai itu dan untuk makanannya justru Tuhan mengirimkan burung gagak untuk membawa roti dan daging setiap pagi dan petang.

    Entah berapa lama tiba-tiba sungai itu menjadi kering. Elia tidak bisa minum air dari sungai itu lagi dan Tuhan memerintahkan Elia, “Elia, kamu pergi ke Sarfat. Nanti kamu akan bertemu seorang janda yang akan memberi kamu makan”. Berangkatlah Elia ke sana.

    Elia berpikir, “Wah, janda ini pasti berkelimpahan, makanya dia bisa menolong saya”. Ketika ia bertemu dengan janda Sarfat keadaannya berbeda, ternyata janda ini seorang yang sangat miskin! Elia berkata, “Berikan aku sepotong roti…”. Dengan berlinang air mata janda Sarfat ini berkata, “Tuan, tepung dan minyak itu tinggal 1x untuk makan saya dan anak saya. Setelah itu kami akan mati! Bagaimana mungkin saya berikan kepada tuan? Ini makanan saya yang terakhir”. Tentunya
    Elia pada waktu itu agak bingung, tetapi Tuhan berkata kepadanya untuk disampaikan kepada janda Sarfat, “Tuhan berkata: Tepung dan minyak tidak akan habis sampai Tuhan memberikan hujan ke atas bumi ini. Tetapi syaratnya, engkau harus memberikan roti itu pertama kali kepada aku”.

    Saya percaya janda Sarfat ini mengalami pergumulan yang berat. Puji Tuhan dia percaya dan taat, hingga akhirnya Tuhan katakan melalui Elia tepung dan minyak tidak habis-habisnya sampai Tuhan memberikan hujan ke atas bumi! 1 Raj 17:7-16

Pelajaran dari kisah tersebut adalah:

  • Tuhan menolong Elia dengan cara yang ajaib

    Tuhan bisa menolong Elia dengan menyuruh burung gagak untuk membawa roti dan daging pagi dan petang. Kita tidak tahu berapa lama itu terjadi, bisa saja berbulan-bulan bahkan sampai sungai itu kering. Awalnya Elia berpikir bahwa janda ini adalah orang yang hidup dalam kelimpahan, ternyata janda Sarfat hidupnya sangat miskin. 1 Raj 17:7-16

    Banyak di antara kita yang kadang-kadang meilhat status sosial seseorang, kekuasaan seseorang, apakah orang ini punya relasi atau dengan kekuatan sendiri, pokoknya dia pikir kalau orang yang kaya, orang yang punya kuasa, orang yang punya relasi, kalau dia kuat, itu bisa menolong dia. Tetapi dari kisah ini kita diberi pelajaran oleh Tuhan, jangan mengandalkan manusia! Jangan mengandalkan kekayaan, kekuasaan, kekuatannya sendiri. “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri. Tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan!”.
    (Yer 17:5,7)

  • Ada harga yang harus dibayar untuk bisa mengalami mujizat Tuhan

    Janda Sarfat mengambil resiko dengan memberikan makanan terakhirnya kepada Elia. Puji Tuhan dia berani mengambil resiko itu dan memillih apa yang Tuhan katakan melalui Elia dan terjadilah sebagaimana Tuhan katakan dan tepung dan minyak tidak habis-habisnya sampai Tuhan memberikan hujan ke atas bumi !

  1. KESOMBONGAN MENGHALANGI TERJADINYA MUJIZAT TUHAN

    Ada seorang Jenderal dari Kerajaan Aram yang bernama Naaman. Dia sangat dikasihi oleh tuannya dan selalu berhasil dalam setiap peperangan. Dia dihormati dan sangat terkenal, tetapi sayang dia sakit kusta. Dia mendengar dari anak perempuan Israel yang ditawan bahwa di Israel ada seorang nabi yang luar biasa, namanya Elisa.

    Melalui raja Israel dia dipertemukan dengan Nabi Elisa. Dia berangkat ke rumah Elisa, tetapi ternyata Elisa tidak menyambutnya. Dia menyuruh bujangnya dengan pesan, “Pergilah, mandi 7x di sungai Yordan, nanti akan sembuh!”. Melihat penyambutan seperti itu, Naaman menjadi marah dan pergi, tetapi tiba-tiba para pembantunya berkata, “Tuan, kalau nabi itu menyuruh tuan melakukan sesuatu yang berat, pasti tuan akan melakukannya.” Padahal nabi itu hanya berkata, “Mandi 7x di sungai Yordan, engkau akan sembuh”. Saat itu Naaman langsung sadar. Dia merendahkan diri dan melepaskan kesombongannya. Dia masuk sungai Yordan dan mandi 7x dan kustanya menjadi sembuh. Mujizat yang luar biasa! 2 Raj 5:1-27

Pelajaran dari kisah tersebut adalah:

Kesombongan itu bisa membuat mujizat tidak terjadi. Untung Naaman tidak mempertahankan kesombongannya dan dia bertobat.

MENGAPA KITA HARUS MEMBACA KITAB WAHYU?

Saudara, kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua itu sudah sangat dekat. Saya terus diingatkan dan dipaksa oleh Tuhan, “Kamu ingatkan terus!…Kamu ingatkan terus! Banyak baca Kitab Wahyu!”.

Ada 2 hal yang Tuhan sampaikan kepada kita melalui Kitab Wahyu, yaitu:

  1. Ada 7x peringatan tentang kedatangan Tuhan Yesus yang sudah sangat dekat.
  • Sebanyak 4x dikatakan oleh Tuhan Yesus sendiri, “AKU datang segera!….”
  • Sebanyak 2x dikatakan oleh Yohanes dan Malaikat, “Waktu-Nya sudah dekat!…”
  • Sebanyak 2x ada suara dari sorga yang berkata, “Waktu-Nya sudah singkat”.

Angka
7 adalah angka yang sempurna, itu artinya pesan kedatangan Tuhan untuk kali yang kedua sudah sangat serius!

  1. Wahyu 2 dan 3 ada pesan Tuhan kepada gereja-Nya yaitu 7 sidang jemaat

    Tujuh sidang jemaat pada waktu itu berbicara tentang gereja sepanjang masa. Pesan Tuhan bagi kita semua, gereja masa kini adalah supaya kita keluar sebagai pemenang sebab hanya pemenang yang masuk sorga!

JANGAN MATI ROHANI DAN SUAM-SUAM KUKU

Hal kedua yang tidak disukai oleh Tuhan Yesus adalah orang yang mati rohani (Jemaat Sardis) dan suam-suam kuku (Jemaat Laodikia)

1.    Mati Rohani (Jemaat Sardis)

Ciri-ciri orang yang mati rohani adalah:

Secara lahiriah tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang baik dari luar. Bisa jadi memiliki penyembahan yang menarik dari luar tetapi bukan kuasa dan kebenaran dari Roh Kudus.

Tuhan sangat tidak suka dengan hal ini, tetapi barangsiapa menang; artinya tidak mati rohani, maka Tuhan janjikan akan:

  • Dikenakan pakaian putih
  • Namanya tidak akan dihapus dari kitab kehidupan.
  • Tuhan Yesus akan mengakui nama kita dihadapan Bapa dan para malaikat-Nya.

Saudara, jangan sampai ada di antara kita yang kelihatannya baik-baik saja, tetapi sesungguhnya mati rohani. Biarlah kerohanian kita berapi-api serta bergairah dengan Tuhan!

2.     Suam-suam Kuku (Jemaat Laodikia)

Tuhan Yesus menegor jemaat di Laodikia, “Aku tahu segala pekerjaanmu, engkau tidak dingin, tidak panas. Alangkah baiknya kalau engkau dingin atau panas. Jangan seperti sekarang, suam-suam kuku! Karena engkau suam-suam kuku, tidak dingin atau panas, AKU akan memuntahkan engkau dari mulut-KU!”. Karena engkau berkata, “Aku kaya, aku telah memperkaya diriku. Aku tidak kekurangan suatu apa pun. Tetapi AKU mau katakan kepadamu, engkau dihadapanku melarat, malang, miskin, buta dan telanjang”. Jadi secara lahiriah mereka adalah jemaat yang kaya luar biasa. Jika orang yang suam-suam kuku itu berkompromi dengan dunia maka akan menjadi sama dengan orang dunia.

Memang jemaat di Laodikia pada waktu itu adalah jemaat yang kaya. Mereka berdagang emas, wool, karpet
dan dikatakan bahwa obat mata dari Laodikia terkenal di seluruh kekaisaran Romawi. Mereka kebanyakan adalah orang-orang kaya, namun karena itu mereka jadi suam-suam kuku! Oleh karena itu hati-hati! Kalau kita diberkati Tuhan jangan sampai suam-suam kuku.

Nasehat Tuhan Yesus kepada jemaat di Laodikia adalah:

  1. Membeli dari Tuhan Yesus. Artinya ada harga yang harus dibayar yaitu kemauan. Apa yang harus dibeli dari Tuhan Yesus?
  • Emas yang telah dimurnikan dari dalam api supaya kaya juga secara rohani. Artinya, mau dimurnikan.
  • Pakaian putih supaya dipakai. Artinya, mau hidup kudus.
  • Minyak untuk melumas mata. Artinya, mau mendapatkan pengurapan agar terbuka untuk kebenaran.
  1. Setelah mereka mau dimurnikan, mau hidup kudus, mau diurapi, maka sekarang mereka rela dihajar, ditegor dan bertobat!
  2. Setelah semuanya itu barulah bisa membuka hati untuk meresponi apa yang dikatakan Tuhan Yesus.

Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo

Gandaria City, 5 Maret 2017

Silakan share :