KHOTBAH GEMBALA
“TUHAN YESUS DATANG KE DUNIA INI
UNTUK MENEBUS DOSA KITA!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa kita telah memasuki bulan terakhir di tahun 2016. Sebentar lagi kita akan masuk dalam tahun 2017. Bulan Desember ini adalah bulan di mana kita merayakan Natal. Pada Perayaan Natal 2016 ini, saya ingin menyampaikan pesan yang Tuhan taruh dalam hati saya.
Kalau kita berbicara tentang Natal, kita akan mengingat 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Natal menyatakan kasih Allah yang begitu besar kepada dunia ini
2. Natal memperlihatkan kepada kita semua tentang mujizat Allah
3. Natal mengandung peringatan Tuhan tentang kedatangan-Nya untuk kali
yang kedua yang sudah sangat-sangat dekat
Natal Menyatakan Tentang Kasih Allah Yang Tidak Berkesudahan Kepada Kita
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (namanya siapa? YESUS!), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Yohanes 3:16
Ada apa dengan manusia sehingga Tuhan Yesus harus datang ke dalam dunia ini? Alkitab katakan, “Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”
Roma 3:23
“Upah dosa adalah maut atau mati”
Roma 6:23
Jika berbicara tentang kematian; ada 3 (tiga) kematian yang akan dialami oleh manusia, yaitu:
1. Mati secara rohani
2. Mati secara jasmani, yaitu roh manusia terpisah dari tubuh ini
3. Mati kekal selama-lamanya. Ini tempatnya dimana? NERAKA!
Dalam setiap KKR-KKR yang kita adakan, saya selalu mengingatkan akan hal ini. Jangan sampai Saudara masuk neraka! Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Dan kalau Saudara masuk ke sana, itu bukan 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, tetapi selama-lamanya! Di sana keadaan manusia sangat mengerikan. Oleh karena itulah Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menebus dosa Saudara dan saya. Untuk menebus dosa Saudara dan saya itulah maka Tuhan Yesus harus mati menggantikan kita semua.
Pada waktu itu orang-orang Yahudi berkata, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!”, mereka menuntut Tuhan Yesus harus disalibkan. Jika kita melihat cara mati daripada Tuhan Yesus, saya selalu katakan bahwa itu proses kematian yang sangat-sangat tidak manusiawi.
• Jubah-Nya Dilepaskan
Proses awal daripada penyaliban adalah jubah Tuhan Yesus dibuka. Dia ditalikan pada sebuah tonggak dengan posisi membungkuk.
• Cambuk yang Berduri
Dua algojo di kanan kirinya memegang cambuk, ujung cambuknya terbuat dari potongan tulang dan besi. Setiap kali cambuk itu dihujamkan ke tubuh Tuhan Yesus di mana kedua algojo itu bergantian menghujamkan cambuknya kepada Tuhan Yesus, hingga darah mengalir keluar. Tuhan Yesus terluka dan merasakan sakit yang luar biasa. Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan!
Saudara harus ingat bahwa Tuhan Yesus selain 100% Allah, Dia juga 100% manusia seperti kita semua. Dia berteriak-teriak kesakitan, darah bercucuran….. darah bercucuran! Apakah sudah selesai sampai di sini? Belum!
• Mahkota Berduri
Setelah itu, kepala-Nya diberi mahkota duri. Mahkota duri ditancapkan di kepala-Nya dan darah kembali keluar, Dia merasakan sakit yang luar biasa! Apakah sudah selesai? Belum! Tangan-Nya dipaku, kaki-Nya dipaku, Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib. Tuhan Yesus sangat-sangat menderita waktu itu, baik secara lahir maupun batin.
Secara lahir, Tuhan Yesus merasakan sesak luar biasa hingga sehingga mengakibatkan ada cairan yang menekan jantung-Nya.
• Dihujat
Semua orang yang lalu lalang menghujat Dia; diantaranya orang–orang Farisi, imam-imam kepala, dan tua-tua. Semua menghujat Tuhan Yesus; bahkan salah satu penjahat yang juga disalib bersama-sama dengan Dia; turut menghujat.
Tuhan Yesus benar-benar menderita secara lahir maupun secara batin. Akhirnya Tuhan Yesus mati di atas kayu salib. Pertanyaannya, mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian? Mengapa tidak dengan cara yang lebih mudah? Dipenggal kepala-Nya, selesai! Mengapa harus mengalami hal yang seperti ini untuk menebus dosa Saudara dan saya? Alkitab katakan,
“Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa!” (Ibrani 9:22)
Untuk mengampuni dosa Saudara dan saya, Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian.
Apa yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti demikian?
1. Penyakit kita-lah yang ditanggung-Nya
2. Penderitaan kita yang dipikul-Nya
3. Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan
Saya tidak tahu bagaimana keadaan Saudara, mungkin ada yang keadaannya baik atau kurang baik, atau sangat tidak baik, tetapi satu hal yang Saudara harus ingat bahwa apa pun persoalan yang Saudara hadapi di tahun 2016, Saudara harus tahu satu hal, yaitu bahwa Tuhan Yesus sangat-sangat mengasihi Saudara!
Yesus mati karena dosa-dosa kita, Dia dikuburkan; tetapi pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian! Dia hidup dan benar-benar hidup! Karena Tuhan Yesus hidup maka mujizat-mujizat yang Dia lakukan 2000 tahun yang lalu itu masih terjadi sampai dengan hari ini;
• orang buta melihat,
• orang lumpuh berjalan,
• orang tuli mendengar,
• orang mati dibangkitkan,
• orang kusta menjadi tahir, dan
• kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik.
Hal-hal yang seperti itu masih terjadi sampai dengan hari ini.
Saudara, Tuhan Yesus hidup untuk pegang hari esok kita, karena itu janganlah ada yang kuatir, dan jangan ada yang berputus asa didalam menghadapi tahun 2017. Tuhan Yesus berkata:
“Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan, apakah yang akan kami minum, apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu (apa yang saudara butuhkan) akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Matius 6:31-34
Saudara, Tahun 2016 adalah Tahun Pembebasan Seutuhnya! Dan kita akan memasuki Tahun 2017 Tahun Mujizat Penuaian! Memasuki tahun 2017 Saudara akan banyak melihat mujizat-mujizat yang terjadi. Amin!
Pada waktu Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia ini, Dia disambut dengan puji-pujian. Hari-hari ini memang Tuhan banyak berpesan agar kita banyak mengambil waktu dalam doa, pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam. Tuhan katakan, “Jangan lihat goncangannya! Jangan takut!”. Tapi lihat tema apa yang akan Tuhan berikan kepada dunia dan Indonesia; dan itu adalah tahun penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua! Amin.
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,
Minggu – 4 Desember 2016 di JCC, Senayan.