MAKAN PETE
Sejak tahun 2006 tulang pinggang saya terasa sakit, duduk lama akan terasa sakit, berdiri lama sakit, terlebih saat menggendong anak dan saat tidur tengkurap.
Sekitar dua bulan lalu saya : MAKAN PETE secara rutin, 10 buah tiap hari..!!
Setelah beberapa hari rasa sakit berkurang dan saat ini hampir-hampir tak ada lagi rasa sakit di pinggang..!! Ibu mertua juga makan, tadinya jari-jarinya susah dan agak sakit bila digerakkan. Saat ini, jauh lebih baik..!!
Tadi pagi Bapak Frederik S. Waworuntu menulis kalimat di bawah ini kpd saya: MANFAAT PETE sudah diteliti oleh peneliti Belanda sejak zaman penjajahan dulu..!! Mereka tertarik karena di pedesaan Indonesia rata-rata orang tua sering mengkonsumsi pete ini dan mereka jarang mempunyai masalah tulang..!! Rata-rata masalah pada orang tua adalah proses penuaan jaringan ikat yang dibangun oleh kolagen yang terdapat pada kulit, otot, tulang, rambut, kuku..!!
PETE mengandung gelatin yang dapat dicerna oleh tubuh untuk mensintesa kolagen..!! PETE juga mengandung Albumin yang adalah protein plasma tubuh kita yg mencapai 60%..!! PETE mengandung serat untuk membantu pencernaan bekerjasama dengan gelatin dan mineral kalium, kalsium, fosfor dan besi yang dikandungnya..!
Wow……
LUAR BIASA ALLAH yang sudah menciptakan buah ajaib PETE..!!
Seharusnya saya operasi dan menghabiskan banyak uang..!! Dokter bilang penyakit saya adalah HNP atau saraf kejepit..!! Saudara2 ku ini artikel bagus utk tulang tua kita..!!
Selamat mencoba…PETE..iya…PETE… khususnya bagi orang-orang tua yg sudah berusia diatas 50 thn. Yang kadang-kadang menjumpai problem pada : TULANG , LUTUT SAKIT dan PERSENDIAN2…. waktu berdiri atau berjalan kaki..!!
Silahkan mencoba obat herbal “MAKAN PETE” ..‼
Share di Whatsapp Group GBI Bumi Anggrek by Ibu Lisa (Pendoa)
Petai
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Petai Abhied | |
Polong petai, sebagian dibuka untuk memperlihatkan bijinya | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Divisi: | Magnoliophyta |
Kelas: | Magnoliopsida |
Ordo: | Fabales |
Famili: | Fabaceae |
Upafamili: | Mimosoideae |
Genus: | Parkia |
Spesies: | P. speciosa |
Nama binomial | |
Parkia speciosa |
Petai, pete (IPA:pətɛ), atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak-suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut “petai” juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar, memanjang, betipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Biji petai, yang berbau khas dan agak mirip dengan jengkol, dikonsumsi segar maupun dijadikan bahan campuran sejumlah menu. Sambal goreng hati tidak lengkap tanpa petai. Sambal petai juga merupakan menu dengan petai.
Biji petai biasanya dijual dengan menyertakan polongnya. Namun, pengemasan modern juga dilakukan dengan mengemasnya dalam plastik atau dalam stirofoam yang dibungkus plastik kedap udara.