Hanya Soal Waktu
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Amsal 22: 6
Hanya soal waktu…
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah-rumah dalam majalah-majalah yang sering kau irikan itu
Maka… nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat
Hanya soal waktu…
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya
Maka… berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu,
bagi mereka tak ada selainmu
Hanya soal waktu…
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu
Maka… bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengernyit atau keasyikanmu terhenti
Hanya soal waktu…
Saat mereka mulai meminta kamarnya masing-masing dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya
Maka… tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya
Hanya soal waktu…
Saat mereka menemukan separo hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri…
Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini
Maka… resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa
Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita
Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang…
Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung “dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria”
Dan kau begitu merindukannya
Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan “apa kabarmu ibu”?
Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini
Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka
Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari
Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya
Karena waktu berjalan…
Ya… ia berlari…
Tidak…. ia terbang…
Dan dia tak pernah mundur kembali…
Introspeksi pengingat diri tentang sang Buah hati
Share di Whatsapp Group GBI Bumi Anggrek by Ibu Anna Suherman