RENUNGAN KHUSUS
MENGAPA PENGAJARAN HYPERGRACE
BERTUMBUH SUBUR?
1. Kurang Membaca Alkitab
Orang Kristen masa kini tidak atau kurang membaca Alkitab. Bukankah segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran? Jika kita mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, maka kita tidak akan diombang-ambingkan oleh pengajaran yang tidak Alkitabiah.
2. Egosentris
Orang Kristen masa kini sikapnya berpusat pada dirinya sendiri atau kepada “aku.” Dikatakan bahwa di Amerika kebanyakan Injil yang dikhotbahkan selalu berpusat kepada, “Yesus mati buat saya supaya saya menjadi lebih besar, lebih baik, lebih kaya, lebih sukses….”. Jadi intinya, “Yesus mati buat saya supaya aku diberkati!”. Tidak banyak orang Kristen yang berkata, “Apa yang harus saya lakukan untuk menyenangkan hati-Mu?”
3. Kondisi Iman orang Kristen Lahir Baru
George Barna yang adalah President dari Barna Research Group Ltd, yaitu badan yang biasanya melakukan penelitian. Melalui penelitian yang komprehensif di tahun 1997 ia menyimpulkan:
a. Pemahaman Kristiani Orang Kristen Lahir Baru
“Kami membandingkan keyakinan, sikap, nilai-nilai dan tingkah laku orang percaya dan yang tidak percaya di Amerika Serikat, kesimpulannya, sangat sulit bagi orang non Kristen untuk memahami kekristenan karena hanya ada sedikit orang Kristen lahir baru yang meneladani iman yang Alkitabiah. Pengetahuan Alkitab orang-orang Kristen lahir baru adalah kombinasi dari unsur-unsur Alkitab dan hikmat duniawi yang dicampur menjadi bubur teologia yang menjijikkan!”.
Jadi, mereka melakukan hal-hal yang tidak ada bedanya dengan orang-orang dunia sekalipun mereka adalah orang Kristen lahir baru! Jika orang benar saja hampir-hampir tidak diselamatkan, bagaimana dengan orang yang tidak percaya?
b. Orang Kristen yang diberkati secara luar biasa dalam materi biasanya:
• Tidak suka membalas berkat Tuhan dengan persembahan materi
• Melayani orang lain hanya jika diharuskan bukan karena kasih
• Pandai membangun hubungan antar sesama orang Kristen, namun bukan untuk membicarakan hal-hal yang membuat kita dewasa dalam Tuhan, melainkan lebih sering untuk membicarakan hal-hal yang mendatangkan rasa bahagia, nyaman dan aman.
• Gaya hidup mereka tidak menunjukkan realitas praktis iman Kristen
Jadi….
ketika mereka dituntut untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar dengan melakukan hukum moral Allah, mereka sangat tertekan dan ada yang menjadi acuh tak acuh. Banyak di antara mereka yang hidup di dalam dosa, sehingga ketika ajaran Hyper-grace ini masuk, mereka menyambutnya dengan sukacita sambil berkata, “Ini pengajaran yang benar ternyata yang lama itu tidak benar!”.
Sumber : Warta Pusat HMMinistry