JANGAN TAKUT
Senin, 18 September 2023
Oleh: Ibu Rohana Br. Hutagalung
Seringkali kita katakan bahwa kita percaya sama Tuhan, namun kenyataannya kita merasa takut waktu kita merasa sendirian atau down.
Bahwa sesungguhnya Tuhan selalu menyertai dan beserta dengan kita senantiasa waktu kita merasa sendirian.
Markus 4:38-40 (TB) Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Kisah ini adalah kisah Yesus bersama murid-murid Tuhan ketika sedang menyebrangi danau, namun angin timbus atau taufan melanda mereka, dan mereka menjadi takut walau ada Yesus bersama mereka.
Sama halnya dengan kita, ketika badai taufan datang melanda kita, kita menjadi takut dan kuatir, karena kita lupa bahwa ada Yesus bersama kita dalam hidup ini.
Mari kita periksa apakah kita sama dengan murid-murid Tuhan, kita menjadi takut dan kuatir?
Markus 4:39 (TB) Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
Ada kalanya Tuhan menghardik badai itu, adakalanya Tuhan diam dan tidur dalam perahu itu sampai murid-murid Tuhan membangunkan-Nya.
Tuhan ijinkan badai itu datang untuk melihat apakah iman percaya kita tetap kuat dan bangkit dalam setiap masalah dan persoalan yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Markus 4:40 (TB) Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Tuhan mau kita jangan takut dan tidak percaya dalam situasi kondisi apapun yang kita hadapi dalam hidup saat ini.
Jangan takut dan jangan tidak percaya dalam badai atau taufan kehidupan yang dialami.
Ketika kita percaya dan tidak takut bahwa ada Yesus bersama kita, maka kita akan melihat badai berhenti, gelombang berhenti dan kita akan menjadi tenang dan sukacita dalam kehidupan ini.
Ketika badai itu datang, disitulah dibutuhkan ketenangan bersama dalam Tuhan yakni berdoa, percaya dan terus maju.
Tetap bersandar, percaya dan berharap kepada Allah, mata kita tertuju kepada-Nya selalu.
Tuhan Yesus Memberkati Kita