Pdm Irwan Ambarita
Ibadah raya - minggu, 01 Maret 2020Rekaman Khotbah : Pdm Irwan Ambarita
Ibadah Raya – Minggu, 01 Maret 2020 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Ketidaktaatan Membuat Kegagalan Masuk Dimensi Baru
Mari kita senantiasa rindu untuk berdoa dan berpuasa. Harus kita latih, ada niat untuk berpuasa. Masuk dalam peningkatan kehidupan rohani. Tanda dan waktu Tuhan tidak bersamaan, gelombang Tuhan juga tidak bersamaan. Kita harus terus ikuti agar tidak menyimpang, atau hanya akan menjadi penonton atau pengamat saja. Jangan seolah-olah kita lebih pintar, memberikan jalan keluar kepada orang, yang akan melakukannya. Sehingga kita akan menjadi seorang yang mengkritik dan meremehkan. Bahkan bukan hanya meremehkan orang tapi meremehkan Tuhan. Kita hanya perlu taat tanpa kecuali.
Atau jika kita ragu2 sehingga menjadi tidak taat.
-
Kita adalah orang dari gereja Pentakosta yaitu mengakui pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus yang menuntun dan memelihara dan memberikan suka cita dalam hidup kita. Berbahasa Roh adalah untuk membangun diri sendiri, untuk keintiman dengan Tuhan, sampai kita merasa klop dengan Tuhan. Jangan ragu dengan bahasa Roh. Jangan menunggu ada yang mengartikan bahasa Roh
-
Seorang pemimpin yang tidak memahami tentang Pentakosta Ketiga, beliau bertanya dan akhirnya memahami bahwa bukan masalah angka tiganya, tapi masalah akhir zamannya, bahwa Pentakosta zaman now adalah pencurahan Roh Kudus yang terakhir kalinya dan yang terbesar. Dari Timur ke Barat dan kembali ke Yerusalem.
-
Gerakan Pentakosta ini akan menuai jiwa besar-besaran. Seperti Pentakosta pertama di mana ada 120 murid yang menyebarkan amanat agung ke berbagai bangsa. Dan Pentakosta Kedua yang bergerak menjangkau 70% kekristenan saat ini. Maka Pentakosta Ketiga harus bergerak ke seluruh bangsa yang semakin besar, hitungan milyaran. Dan itu perlu orang yaitu generasi Yeremia yang akan melaksanakan Amanat Agung saat ini. Karena mereka yang paham dengan teknologi saat ini, antara lain media sosial untuk memenangkan jiwa. Cinta mati matian dan tidak kompromi terhadap dosa. Seperti merpati tidak pernah bertengkar dan saling mengasihi.
Dimensi baru adalah gambaran orang Israel yang harus keluar dari tanah Mesir. Taat vs melawan, atau memberontak. Kristen tanpa ketaatan adalah sia sia.
Jangan sombong karena Amsal berkata sombong awal kejatuhan.
Ibrani 2:1-4 1 Karena itu, kita harus lebih teliti memperhatikan apa yang sudah kita dengar supaya kita tidak terseret arus. 2 Sebab, bila ajaran yang disampaikan oleh para malaikat terbukti tidak dapat diubah, dan setiap pelanggaran atau ketidaktaatan akan menerima hukuman yang adil, 3 bagaimana mungkin kita dapat lolos jika kita mengabaikan keselamatan yang besar itu? Yaitu, keselamatan yang pertama-tama diberitakan oleh Tuhan, dan dibuktikan kebenarannya kepada kita oleh orang-orang yang mendengar-Nya. 4 Selain itu, Allah juga memberi kesaksian melalui tanda-tanda dan hal-hal ajaib, berbagai mukjizat* serta karunia-karunia Roh Kudus* yang dibagikan menurut kehendak-Nya.
1. Kita harus teliti memperhatikan apa yang kita dengar.
Matius 7:21 Tidak semua orang yang berkata kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan,’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan ia yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga.
2. Pelanggaran atau ketidaktaatan akan mendatangakan hukuman
Bilangan 20:1-13 TUHAN berkata kepada Musa, 8 “Ambillah tongkatmu itu. Kumpulkanlah umat Israel bersama Harun, kakakmu. Berkatalah kepada bukit batu itu di depan mata mereka supaya mengeluarkan airnya. Dengan demikian, air akan Ay 12 Tuhan mau melihat orang yang taat kepada-Nya. Jika kita gagal melakukan perintah Tuhan maka kita akan memperoleh konsekuensinya. Orang Israel banyak yang mengeraskan hati. Keras kepala dan tidak mau tunduk.
3. Jangan mengabaikan keselamatan
Ibrani 3:7-8 7 Karena itu, seperti yang Roh Kudus katakan, “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, 8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam pemberontakanyang kamu lakukan pada hari pencobaan di padang gurun,
Mengapa memberontak?
1. Karena tidak sesuai dengan keinginan mereka.
2. Menganggap Tuhan tidak ada
3. Merasa aturan yang Tuhan berikan berat
Sebenarnya ketaatan itu simple, yaitu dengan tidak mengeraskan hati. Tuhan memberikan Roh untuk penundukan diri dengan lemah lembut dan rendah hati. Tunduk pada kebenaran dan kasih.
Taat Kepada Pemimpin
Ibrani 13:17 Taatlah kepada para pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka karena merekalah yang menjaga jiwamu dan yang harus memberi pertanggungjawaban atasnya. Dengan demikian, mereka akan melakukannya dengan sukacita, bukan dengan berkeluh kesah karena hal itu tidak akan memberi keuntungan kepadamu.
Lakukan Tugas Kita Seperti Melakukan Kehendak Tuhan
Efesus 6:5-7 Budak-budak, taatilah tuanmu yang ada di dunia ini dengan hormat dan gentar, dan dengan ketulusan hati seperti untuk Kristus. 6 Jangan seperti orang-orang yang mengerjakan pekerjaan hanya untuk dilihat orang — untuk menyenangkan manusia, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang melakukan kehendak Allah dari hati.
7 Melayani dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Banyak orang Kristen tidak taat pada pemimpin. Sehingga suka mengkritik bahkan tidak percaya pada pemimpin. Seperti Maryam dan Harun yang memberontak. Ketika otoritas itu sudah diberikan pada orang lain, maka kita harus menghormati otoritas tersebut. Tunduk dan taat bukan memberontak.
Seperti Daud ketika akan menombak Saul, namun tidak jadi dilaksanakan karena Daud tahu ada otoritas pada Saul. Tanda bahwa orang percaya adalah ada roh penundukan dan kelemahlembutan. Jadi puasa pun hanyalah perkara tunduk. Menundukkan diri menjadi Pelayan atau hamba. Bagaimana kita mau menjadi pemimpin jika kita tidak bisa jadi pelayan. Ketaatan dari hari demi hari, harus konsisten sehingga menjadi setia.
Yesus Teladan Utama Merendahkan Diri
Filipi 2:8 Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib.
Contoh teladan utama Yesus yang rela menundukkan diri sampai mati di kayu salib. Taat melakukan yang menjadi bagian kita, dam kelak Tuhan akan memberikan yang Indah di Surga. Yaitu susu dan madu adalah Yerusalem baru.