Pdt. Jonathan Prawira
Ibadah raya 1&2 - minggu, 09 Desember 2018Rekaman Khotbah : Pdt Jonathan Prawira
Ibadah Raya 1&2 – Minggu, 09 Desember 2018 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
KUASA DALAM PERKATAAN
Ketika masih bekerja di sekuler pun, musik dunia tidak relevan karena tidak bisa main musik, apalagi pekerjaannya adakah di dunia computer. Namun setelah bertobat pun belum langsung mencipta lagu. Namun jika Tuhan sudah memilih kita maka kita tidak bisa lari darinya.
Orang yang tidak suka memuji Tuhan, hanya focus mencari uang, mengandalkan kekuatan atau kepandaian diri sendiri, akhirnya pikiran kita menjadi terkutuk. Kalaupun menjadi berhasil akhirnya akan menjadi sombong.
Tuhan mulai bekerja dalam diri dengan mengenalkan Daud, mungkin cara Tuhan berbeda bagi kita masing-masing. Tapi jangan pernah kuatir, persembahkan hidup kita buat Tuhan, buat perjanjian dengan Tuhan, sehingga setan tidak punya hak lagi atas hidup kita.
Daud berkenan pada Tuhan, bukan karena banyak melakukan perbuatan yang salah. Contoh Musa hanya salah sekali tapi langsung tamat, juga Simson salah sekali langsung selesai. Namun Daud sudah salah berkali-kali tapi Tuhan tetap memandangnya. Karena ada kuasa mazmur dan pujian dari hatinya.
Daud adalah Raja tersukses, bahkan menjadi ukuran bagi raja-raja Israel setelah hidupnya, padahal Daud hanyalah seorang gembala, tidak memiliki ilmu sebagai raja. Tapi karena Tuhan menyertainya, maka yang hina menjadi kuat untuk permalukan dunia. Seberapa Tuhan beserta kita.
Mazmur 8:2 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Dasar kekuatan, dasar adalah fondasi, ada kuasa atau power pemulihan dalam mulut kita yaitu kuasa perkataan. Jika kita menanam bibit apel, maka kita akan memetik buah apel.
Bukti kuasa memperkatakan:
1) Yosua perkataan Taurat Tuhan
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Kata hagah yang artinya merenungkan bukan dalam keadaan diam, namun merenungkan dan memperkatakan. Sampai saat ini masih dilakukan para Rabbi Yahudi dan bahkan keturunan Ismail
3) Bileam, 3x diubahkan dari kutuk menjadi berkat
Ayat dalam Mazmur 8:2 tadi saling meneguhkan antara Daud dengan Yesus, terbukti dalam Matius 21:16 meneguhkan Firmanlalu mereka berkata kepada-Nya: “Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?” Yesus katakana puji-pujian!
Aku hendak bernyanyi dan bermazmur (psalm) yaitu artinya memperkatakan Firman lewat nyanyian, jika dilakukan terus menerus maka ada kuasa bangkit dalam hidupnya. Sehingga hidup kita secara tidak sadar terpengaruhi.
Kesaksian bisa kuliah, mujizat demi mujizat terjadi, sehingga sekeluarga melihat dan bertobat kepada Yesys.
Mazmur 56:4, 11 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?; Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,
Kesaksian masuk MURI karena menciptakan 4600 lagu, bukan hanya karena jumlahnya saja tapi karena berdampak pada banyak orang yang bertobat. Jadi melakukan pekerjaan Tuhan tidak harus terlihat, tetapi melakukan seperti untuk Tuhan, sehingg banyak orang bertobat. Tuhan pasti menolong kita, perkatakan Firman senantiasa, dan Tuhan akan buka pintu, jangan pegang sendiri
Kesaksian mendoakan ibu ke Dufan tapi setelah memperaktekkan bermazmur, bahkan pergi ke Perancis dll. Jika Tuhan pedulikan doa ibu yang sepele tersebut, apatah lagi Tuhan pasti mendengarkan doa yang lebih penting untuk keluarga, gereja dan negara. Kemenangan mulai dari hati, sehingga kita tetap kuat dalam badai. Seperti Yesus tetap bisa tidur meskipun ada badai mengamuk.