KATEKISMUS GBI – ANTROPOLOGI

NATUR MANUSIA

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti “manusia” atau “orang”, dan logos yang berarti “wacana” (dalam pengertian “bernalar”, “berakal”) atau secara etimologis antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.

Dalam Katekismus GBI terbagi menjadi beberapa bagian sbb:

A. Penciptaan Manusia
B. Gambar dan Rupa Allah
C. Natur Manusia
D. Tanggung Jawab Manusia

 

 

NATUR MANUSIA

 

1. Siapakah manusia itu?

Dalam kisah penciptaan, manusia adalah mahluk istimewa karena diciptakan Allah di dalam rupa dan gambar-Nya sendiri

Kejadian 1 : 26-27 Berfirmanlah Allah: ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Allah menjadikan manusia menjadi makhluk yang istimewa dan paling mulia dari seluruh ciptaan Allah. Inilah yang membuat pemazmur kagum bahwa manusia diciptakan hampir sama dengan Allah

Mazmur 8: 4-6 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

 

2. Apa bahan dasar yang digunakan Allah dalam penciptaan manusia?

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah membentuk manusia dari debu tanah, kemudian ia dihembusi dengan nafas hidup sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup

Kejadian 2:7 ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

3. Apa yang dimaksud dengan manusia dihembusi nafas hidup oleh Allah?

Manusia yang dibentuk dari debu tanah tidak memiliki hidup sama sekali. Dengan pemberian nafas hidup oleh AIlah maka manusia diberi kehidupan, sehingga manusia menjadi makhluk hidup yang utuh.

Keberadaan demikian membuat manusia berbeda dengan ciptaan lain. Dengan nafas hidup itu, manusia dilengkapi dengan berbagai kecerdasan antara lain: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, kecerdasan sosial, kecerdasan bahasa dan kecerdasan spiritual yang memampukannya bersekutu dengan Allah

Kejadian 2:7 ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

4. Apa yang dimaksud dengan natur manusia?

Natur manusia merupakan sifat dan keberadaan manusia yang melekat padanya sejak manusia diciptakan atau dilahirkan.

 

5. Apa tujuan hidup manusia?

Tujuan hidup manusia adalah:

Untuk berkembangbiak dan bertambah banyak, berkuasa dan mengelola seluruh ciptaan Allah

Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Untuk mencintai mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan dan segenap akal budi atau pikiran

UIangan 6:5  Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Matius 22:37-40 Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Untuk memuliakan Allah

Yesaya 43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!”
Efesus 1:11-12 Aku katakan ”di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan – kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya – supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. 
1 Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 

 

 

6. Apa yang dimaksud dengan natur manusia lahiriah dan batiniah ?

Natur manusia lahiriah adalah keberadaan secara fisik dari seseorang yang dapat dilihat oleh mata jasmani manusia. Aspek manusia lahiriah ini sedang menuju kepada kebinasaan sebagai akibat dari dosa

Roma 5:12  Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Manusia lahiriah lama-kelamaan akan merosot, menjadi tua dan akhirnya mati. Manusia lahiriah itu  tidak abadi dan akhirnya akan dilupakan. 

Natur manusia batiniah adalah inti terdalam diri manusia. Manusia batiniah di dalam Kristus akan terus dibaharui sehari ke sehari

2 Korintus 4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

 

 

7. Apa yang dimaksud dengan natur manusia lama?

Manusia lama adalah manusia yang belum percaya kepada Yesus. Manusia masih hidup di dalam kodrat dosa.

Roma 7:19, 21 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. 

 

 

8. Apa yang dimaksud dengan natur manusia baru?

Manusia baru adalah manusia yang telah menanggalkan manusia lamanya dan mengenakan manusia baru secara terus menerus

Kolose 2:6-7 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Kolose 3:5-10 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

Manusia baru adalah manusia yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan. 

Efesus 4:22-24 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Manusia baru adalah orang percaya yang memiliki hidup kekal

Yudas 1:20-21 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

 

9. Mengapa manusia sering disebut sebagai mahluk sosial?

Allah menciptakan manusia sebagai mahluk sosial. Manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya untuk saling melengkapi. Allah melihat bahwa tidak baik bagi Adam seorang diri, karena itu Allah menciptakan Hawa baginya sebagai seorang penolong yang sepadan

Kejadian 2:18 Tuhan Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Amsal 18:17 Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya. 
 

 

10. Apakah manusia dapat hidup tanpa Allah?

Manusia sangat bergantung pada Allah sebagai sumber hidup, “dalam Dia ada hidup”

Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

Allah memelihara dengan sempurna. Allah menyediakan berbagai ciptaan dalam alam untuk kebutuhannya, Allah yang memberikan makanan, matahari dan hujan bagi semua manusia meskipun mereka tidak percaya kepada Nya

Matius 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

Segala sesuatu diciptakan dan ada di dalam Dia

Yohanes 1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 
Kolose 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

 

 

Sumber: Katekismus GBI – Antropologi

 

Silakan share :