KATEKISMUS – PROPER

EKSISTENSI ALLAH

1. Apa yang dimaksud eksistensi Allah?

Eksistensi Allah adalah keberadaan Allah yang memiliki kekuasaan, pengetahuan, dan kebijaksanaan mutlak, yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta serta segala isinya sebagai dasar dan pusat iman Kristen, seperti terdapat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Kej.1:1 bnd. Kel. 3:14, Mzm. 90:2: Yes. 43:10: Yoh. 1:1-3).

 

2. Bagaimana menerima kebenaran tentang keberadaan Allah?

Menerima dengan iman berdasarkan bukti yang ada di alam semesta (Rm. 1:6).

Menerima dengan iman berdasarkan bukti tertulis yang ada di dalam Alkitab (Ibr. 11:1, 6).

 

3. Bagaimana keberadaan Allah itu?

Allah itu Roh yang tidak terbatas dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu (Yoh 4:24)

Allah itu sempurna

Allah itu kekal

Allah itu tidak berubah-ubah dalam hakikat-Nya, kuasaNya, hikmat-Nya, kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kebaikanNya, dan kebenaran-Nya.

Allah itu ada, hidup, berkarya dan membuat diri-Nya

Ayb. 11:7-9 bnd. Mzm, 90:2: Yak. 1:17: Kel. 3:14: Mzm. 147:5, Why. 4:8: Why, 15:4: Kel. 34:6, Kel. 3:14: Kel. 20:2: Yes. 51:12: Yer, 4:4-10: Yes. 6:1-8: Rm. 1:20: Yoh. 17:3.

 

4. Apakah Allah lebih dari satu?

Tidak! Allah hanya ada satu, yaitu Allah yang Esa (echad) (U 6:4 bnd, Yer. 10:10: Yak. 2:19)

 

5. Ada berapa Pribadi dalam diri Allah?

Dalam diri Allah ada tiga Pribadi, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ketiganya Allah yang Esa, sama dalam hal substansi-Nya, setara dalam hal kuasa dan kemuliaan-Nya (1 Yoh. 5:7 bnd. Mat. 28:19).

 

6. Apa yang dimaksud Allah itu Roh?

Keberadaan Allah tidak memiliki tubuh jasmani, tidak dapa dilihat dengan mata jasmani dan menyatakan ketidakterbatasan Allah (Yoh. 4:24 bnd. 2 Kor. 3:17: Yoh. 1:14, 18).

 

7. Apa bukti-bukti bahwa Allah itu hidup?

Allah memiliki kehendak, pikiran, perasaan, keputusan, bekerja, menolong, memelihara, menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka (Mzm. 40:8, Mat. 6:10, 1 Tim. 2:34: Yes. 55:8-9: 40:28: Kej. 6:6, Yes. 61:8: Mzm. 33:11, Rm. 11:33: Kej. 1:1, Rm 8:28, Yoh. 5:17: Yes. 41:13: Maz. 54:4, 46:1: Mat. 6:25-34: 10:29-31: Yoh. 3:16, Tit. 2:11-12: 3:5).

 

8. Apakah Allah memiliki nama?

Ya, Allah memiliki nama di antaranya: YHWH, Elohim, Adonai, Theos, dan Kurios (Kel. 3:15 bnd. Kej. 1:27-28, 18:30-23: UI. 6:4: Mat. 7:21-22).

 

9, Apa arti nama YHWH?

YHWH dikenal dengan sebutan Tetragrammaton, yaitu empat huruf nama Allah. YHWH ditulis lebih dari 6.800 kali dalam kitab-kitab Perjanjian Lama dan diterjemahkan dengan kata “TUHAN”. (Yes. 42:8 bnd. Zef. 3:9).

Nama YHWH sangat disegani untuk disebut oleh orang Ibrani atau orang Israel, sehingga mereka menggunakan kata Adonai yang artinya “Tuan atau Tuanku” saat wembaca tulisan YHWH di dalam kitab suci.. 

 

10. Apa arti nama Elohim (Allah)?

Elohim berarti Allah yang Mahatinggi, yang menyatakan bahwa hanya ada satu Allah yang Mahatinggi dan benar, (Kej. 1:1, Bil. 33:19)

Elohim adalah Allah pencipta alam sernesta, yaitu Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub,

 

11. Apa arti nama Adonai (Tuhan)?

Nama Adonai yang artinya “Tuan atau Tuanku” sering digunakan sebagai nama pengganti saat membaca tulisan YHWH di dalam kitab suci.

Nama YHWH sangat disegani untuk disebut oleh orang Ibrani atau orang Israel. Mereka takut bersalah ketika menyebut nama YHWH, sehingga mereka menggunakan nama Adonai.

 

10. Apa arti nama Theos?

Kata Theos jika digunakan untuk Tuhan, diterjemahkan Allah, jika untuk dewa, diterjemahkan allah. (Yoh. 1:1 bnd. Gal. 4:8: 1 Kor. 8:5: Kis. 7:40).

 

13. Apa arti nama Kurios?

Kata Kurios berarti Tuan atau Penguasa. Dalam Perjanjian Baru diterjemahkan Tuhan yang mengacu kepada Allah. (Luk. 1:32; 2:9 bnd. Kis. 5:9).

Kata Kurios juga dikenakan untuk Yesus, maka menyatakan bahwa Yesus adalah Tuan dari segala tuan, Penguasa dari segala penguasa. (Rm. 10:9 bnd. 1 Kor. 12:3: Fil. 2:11), dengan demikian ayat-ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus adalah Allah.

 

14. Seperti apakah sifat-sifat Allah?

Sifat-sifat Allah terdiri dari:

Sifat-sifat yang dapat diberikan Allah kepada manusia.

Sifat-sifat yang tidak dapat diberikan Allah kepada manusia.

 

15. Seperti apakah sifat-sifat yang dapat diberikan Allah kepada manusia?

Sifat-sifat intelektual, di antaranya: pengetahuan pengertian, hikmat dan kebenaran. Semua manusia memiliki sifat-sifat tersebut di dalam diri mereka, meskipun mereka tidak menyadari bahwa sifat-sifat itu berasal dan Allah.

Sifat-sifat moral, di antaranya: kebaikan, kasih, kemurahan hati, kasih karunia, panjang sabar, kekudusan, kebenaran (Rm. 3:22  bnd. Fil. 3:9: 1 Ptr. 1:16, Im. 11:44)

 

16. Seperti apakah sifat-sifat yang tidak dapat diberikan Allah kepada manusia?

Kekekalan, artinya bahwa Allah tidak mempunyai Awal dan tidak mempunyai Akhir.

Imanensi, artinya Allah hadir di dalam dunia-Nya, tetapi bukan merupakan bagian dari dunia manusia. KehadiranNya adalah imanensi-Nya, lawan dari kemahatinggian-Nya (transendensi), Alkitab berbicara juga tentang Kemahatinggian Allah dan juga tentang imanensi-Nya. (Yes. 57:15)

Sifat tidak dapat diubah: kebakaan. Allah tidak mungkin menjadi lebih baik, karena itu akan berarti bahwa Is sekarang tidak sempuma. Jelas Ia tidak mungkin menjadi lebih buruk.

Sifat bebas dari emosi dan penderitaan. Allah tidak dapat menderita.

Berdiri sendiri, bahwa Allah tidak bergantung pada siapapun dalam hal eksistensi dan kehadiran-Nya.

Keadaan tak terbatas, menyatakan bahwa Allah tida terbatas dalam hal apa pun.

Mahakuasa berarti Allah Mahakuasa di mana Ia dap melakukan segala sesuatu.

Mahahadir artinya bahwa Allah hadir di mana-mana.

Mahatahu, menyatakan bahwa Allah mengetahui sega sesuatu.

Transendensi artinya kemahatinggian Allah, berarti Allah lebih tinggi dari pada dunia ciptaan-Nya dan terpisah dari dunia, bukan bagian dari dunia.

Sumber: Katekismus GBI – Proper

Silakan share :