Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.Pastoral Care
4. Melayani Orang Sakit
A. Introduksi
Pada masa sekarang ini ada banyak orang yang mengalami sakit penyakit yang diakibatkan oleh perubahan cuaca, krisis, tekanan dalam pergumulan dan persoalan di tengah keluarga, pekerjaan dan kehidupannya. Seorang pelayan jemaat harus memahami dan memiliki kemampuan yang memadai melayani orang atau jemaat yang sakit agar cepat mengalami kesembuhan. Untuk orang yang divonis mendekati kematian, maka seorang pelayan jemaat dapat memberikan pelayanan khusus.
Apa sebabnya orang sakit harus dilayani?
1. Supaya mereka cepat sembuh
Orang sakit dapat disembuhkan dengan cara :
* mendapat istirahat dan makanan yang baik
* pengobatan secara medis
*Roh Kudus yang menghilangkan sikap batiniah yang penuh ketegangan dan kegelapan dengan memberikan kedamaian yang menyejukkan
* Tuhan yang langsung memberikan kesembuhan
Tuhan tidak hanya menggunakan kuasa_Nya secara langsung tetap juga menggunakan apa yang ada di alam ini termasuk dokter.
2. Supaya mereka dapat mendengarkan Firman Tuhan
Perhatian dan kasih yang ditunjukkan dalam sebuah kunjungan sudah berbicara lebih dari sebuah perkataan. Pelayan Jemaat / anggota gereja atau Cool adalah alat Tuhan untuk mengasihi orang sakit dan memberikan Penghiburan dan kata2 yang membangun bagi Orang sakit tsb. Jadi dalam sebuah kunjungan tidak perlu diadakan seperti sebuah kebaktian di gereja.
3. Supaya mereka tetap tinggal dekat pada Tuhan
Kondisi sakit dapat dipandang sebagai suatu kesempatan untuk mendorong ia semakin bertekun dan bertumbuh dalam iman, memahami dan merasakan kebaikan Tuhan di balik situasi penderitaan sakitnya.
Keadaan khusus apa yang harus kita perhatikan dari orang sakit?
– Seorang sakit tergantung pada orang lain, tidak lagi bisa mandiri.
– Merasa ketakutan, yg hakekatnya adalah ketakutan akan kematian.
– Orang sakit mempunyai banyak waktu yang luang, sehingga ia dapat merenung dan bergumul.
B. Dasar Firman Tuhan
Matius 9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
Matius 15:29-31 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Lukas 10:8-9 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Kisah 6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
Kisah 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
C. Tindakan
C.1. Metode Dasar Penggembalaan Kepada Orang Sakit
1. Pergi dengan kelompok kecil yaitu 2 atau 3 orang
2. Percakapan harus berkenaan dengan si sakit
3. Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika berkunjung kepada orang yang sakit :
– Jangan berbicara terlalu banyak
– Jangan tinggal terlalu lama
– Jangan bertanya secara mendetail kepada orang yang kita layani apa penyakitnya kecuali dia mau terbuka untuk menceritakannya
– Jangan berdebat dengan yang kita layani
– Jangan membicarakan orang lain yang juga pernah penderita penyakit yang sama, namun berakhir tragis
– Jangan paksa prang sakit tersebut untuk berdoa
– Jangan berdoa terlalu panjang atau bertele-tele
4. Beritakan Firman Tuhan yang menguatkan
5. Berdoa bagi kesembuhannya
6. Bagikan kesaksian (jika ada) bagaimana Tuhan bekerja dalam penderitaan seseorang yang memiliki sakit yang serupa
C.2. Melayani orang yang tidak / belum menerima kesembuhan
1. Kita dapat mendorong mereka untuk mengizinkan kita mendoakan mereka kembali di lain waktu. Tujuan komitmen dan perhatian kita adalah untuk menyatakan kasih dan anugerah Yesus Kristus sedemikian rupa sebagai konteks pelayanan msekipun doa kesembuhan orang itu belum terjawab.
2. Kita perlu meyakinkan supaya orang yang belum menerima kesembuhan inu tidak merasa gagal atau bersalah.
3. Kita mengarahkan supaya orang yang sakit tersebut untuk lebih banyak berkomunikasi dan masuk dalam hadirat Tuhan lebih dalam lagi secara pribadi (Ayub 33:14, 19)
4. Menerima kenyataan bahwa bisa saja suatu penyakit mengandung maksud allah (2 Korintus 12:7-9)
C.3. Melayani orang yang menderita penyakit stadium berat/menghadapi kematian
1. Biasanya seorang yang mengetahui bahwa dirinya mengalami keadaan akan meninggal, bereaksi :
– Penolakan: sikap penolakan terhadap kenyataan bahwa dirinya segera akan meninggal, ditunjukkan dengan adanya pemikiran bahwa seolah-olah dokter salah mendiagnosa/khilaf.
– Kemarahan: Reaksi marah dapat disimpulkan dengan pertanyaan, ” Mengapa saya?. Ini adalah nasib buruk saya ? Mengapa Tuhan memberikan penyakit parah ini kepada saya? Mengapa saya harus mati?”. Kemarahan ini ditujukan kepada dirinya, keluarga bahkan Tuhan.
– Kesedihan: Sikap kesedihan yang mendalam merupakan saat yang paling sulit bagi seorang manusia yang tahu, bahwa akhir kehidupannya sudah dekat. Ia merasa seolah-olah telah mencoba segala jalan keluar tetapi ia tidak berhasil mengelakkan nasibnya. Ia merasa kecewa terhadap keluarga dan Tuhan karena tidak mampu menolong dirinya. Ini patut dimengerti dan dipahami oleh Pelayan Jemaat sehingga dapat menunjukkan sikap dan pelayanan yang tepat bagi orang yang sudah divonis untuk segera meninggal.
2. Dasar ayat Firman Tuhan untuk situasi yang demikian : Ayub 33:22, 2 Korintus 1:3-4, 2 Timotius 4:6-8
3. Pelayan Jemaat tidak boleh menegur kalau orang tersebut memberontak terhadap keadaannya. Pahamilah bahwa dia merasakan nyawanya akan segera terambil.
4. Pelayan Jemaat lebih banyak berdiam diri dan dengan tenang mendengarkan setiap keluhan-keluhannya serta memberikan kesempatan untuk mengatakan sesuatu yang ada dalam hatinya.
5. Pelayan Jemaat dapat menghibur dengan membacakan ayat Firman Tuhan (Mazmur 6, 13, 86, 102, 130 dan 141).
6. Tawarkan untuk berdoa bersama-sama kepada Tuhan dengan menaruh kebimbangan dan keragu-raguannya di hadapan Tuhan supaya ia melihat terang Tuhan.
C.4. Penggembalaan kepada keluarga yang sakit
Keluarga orang yang sakit dapat dibantu dalam hal jasmani dan rohani, Bantuan dana, pertolongan dalam merawatnya atau membantu meringankan pekerjaannya, menghiburkan mereka dalam kesusahan, pergumulan dan ketakutan, mereka dengan mendoakan dan membagikan Firman Tuhan. Pelayan Jemaat dapat menyarankan adanya orang yang khusus ditunjuk untuk menangani orang sakit, sehingga si sakit benar-benar diperhatikan.
C.5. Tugas anggota Cool terhadap orang sakit
Tugas penggembalaan bukan hanya tugas seorang Gembala Cool, tetapi juga melibatkan seluruh anggota Cool, karena kita satu tubuh Kristus. Kalau ada satu anggota tubuh yang sakit maka semua akan ikut menderita/terkena dampaknya.
D. TIPS/KIAT
– Mendoakan dan menumpangkan tangan disertai dengan mengoleskan minyak (Yakobus 5:14) namun jangan memberhalakan minyak pengurapan.
– Untuk orang yang sudah tidak sadarkan diri, kita masih dapat membisikkan kata-kata doa di tekinganya (termasuk doa tuntunan lahir baru).
– Untuk orang sakit yang belum percaya, kita dapat mendoakannya sesuai dengan respons yang bersangkutan. Akan lebih baik jika orang itu mau menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat baru menerima doa kesembuhan.
– Jika berkunjung ke rumah sakit perhatikanlah tata tertib yang berlaku, terutama bila yang sakit berada sekamar dengan pasien yang lain.
– Pelayanan terhadap orang yang mengalami stadium berat/menghadapi kematian, tawarkanlah pelayanan
(Selanjutnya Pelayanan Orang di Penjara)