Ibu Elizabeth Endang Susilowaty

Ibadah raya 3 - minggu, 13 Oktober 2019
Rekaman Khotbah : Ibu Elizabeth Endang Susilowaty
Ibadah Raya 3 – Minggu, 13 Oktober 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

Berbuah Lebat

1 Yohanes 3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Kita ini anak Allah, jangan kalah dengan masalah, goncangan dan sakit penyakit. Hari-hari ini ada beberapa anak-anak Allah mengeluh. Sepertinya berdoa, baca Alkitab, puasa, pelayanan sudah maksimal, tapi mengapa koq malah masalah semakin banyak silih berganti.

Dengar saudara-saudara, Lebih tunduk kepada Allah, taat, setia, rendahkan diri tersungkur di kaki Tuhan. Karena Tuhan punya rancangan yang indah dan besar atas hidup kita. Bagi Dia hidup kita sangat berharga.

Tunjukkan iman kita dengan perkataan

  • Dalam pekerjaan tidak lagi rugi
  • Dalam pekerjaan tidak lagi pintu tertutup
  • Dalam pekerjaan berbuah lebat
  • Anak-anak muda dalam karirmu tidak lagi stagnasi tetapi melejit naik bukan turun. Karena kita dijadikan kepala bukan ekor.
  • Dalam kehidupan keluarga ada bermunculan buah-buah yang indah. Bukan lagi pertengkaran tetapi buah yang manis bertumbuh dari keluarga.

Yohanes 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Tuhan memilih dan menetapkan. Berbuah adalah ketetapan Tuhan. Mari kita harus berbuah. Tuhan selalu setia mencari kita: berbuah atau tidak. Tuhan memanggil saya dan saudara ini adalah ketetapan. Kenapa kita harus berbuah? Anak-anak Allah harus berbuah karena “wajib” Kalau kita berbuah artinya kita memuliakan Allah. Tuhan selalu mengejar dan mencari buah. Ketika kita berbuah, supaya apa yang kita minta Tuhan berikan.

Markus 11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

Kisah Pohon Ara: Rimbun, besar, bagus, rimbun daunnya subur. Ternyata Tuhan tidak melihat penampilan kita, tetapi Tuhan melihat hati. Tuhan tidak peduli, daunnya banyak, besar, keren dan semuanya. Tetapi Tuhan mencari yang ada buahnya atau tidak. Yang lebih ajaib lagi ayat 13b. Kenapa ini tertulis, karena ada maksud Tuhan. Tuhan memakai pohon Ara ini untuk bicara kepada murid-murid-Nya.

Mau musim atau tidak musim. Mau dalam kondisi susah maupun senang, harus berbuah, karena Tuhan mau kita berbuah, ini sudah ketetapan-Nya (“wajib”).

 

Buah itu apa ? Yang dimaksud di sini adalah jiwa-jiwa, Kolose 1:6b dan Galatia 5:22. Injil itu apa = kabar baik, kabar suka cita. Jadi tidak boleh dipegang sendiri atau disimpan. Tetapi kabar baik itu harus disebarluaskan, diberikan dan disaksikan. Kisah 1:8. Inilah saatnya era Pentakosta Ketiga , penuaian jiwa besar-besaran dan yang terakhir, menyelesaikan amanat agung.

Bagaimana agar kita bisa berbuah?

  1. Menempel dengan sang pokok anggur yaitu Tuhan Yesus

Kalau mau berbuah harus nempel dengan pokok. Fokus dan intim dengan Tuhan. Seperti Maria bertemu muka dengan Tuhan. Buah tidak bisa dipaksakan. Buah itu hasil dari proses. Ranting nempel pada pokok, ada gizi yang masuk, sehingga ranting menjadi subur akan keluar buah. Kalau tidak nempel ranting menjadi kering, mati dan tidak berguna, akhirnya dibuang atau dibakar.

Yohanes 15:1-8  “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

2  Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3  Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4  Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5  Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6  Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

7  Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8  Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”.

 

  1. Bangun jala yang kuat.

Yohanes 21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Jala bukan kail. Jala bisa mendapatkan ikan-ikan yang banyak dan besar. Kalau kail dapat ikan satu-satu dan kecil. Bangun jala. Persiapan seperti 5 gadis bijaksana. Mendirikan rumah di atas batu. Kalau jala kita kokoh, seperti Petrus sekali berkhotbah 3000 jiwa bertobat

Silakan share :