Renungan Khusus

 Minggu Kedua Oktober 2019

 

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)

Uang Adalah Musuh Rohani Terbesar

Dalam pencobaan di padang gurun, iblis mencobai Yesus sebanyak 3 kali. Tetapi setiap kali iblis mencobai Yesus, Yesus selalu berkata: “Ada tertulis”. Maka iblis pun tidak berkuasa atas Yesus. Yang sangat menarik untuk diperhatikan adalah saat pencobaan yang ketiga, di mana hal ini sangat berkaitan dengan kerajaan dunia dengan kemegahannya yang diperhadapkan pada Yesus.

Dalam Matius 4:1-11 tertulis bahwa kerajaan dunia selalu berkaitan dengan kekuasaan, kemegahan, kekayaan, harta atau uang.

Secara rohani memang iblis adalah musuh orang Kristen, namun dalam praktiknya, iblis memakai uang sebagai senjata yang ampuh untuk menjerat dan melumpuhkan orang percaya agar mereka tidak dapat bertumbuh dengan sehat sesuai dengan kehendak Allah. Itu sebabnya Yesus mengatakan:

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)

Mamon berasal dari bahasa Aram “mamona” yang secara umum berarti kekayaan atau keuntungan. Dalam pemakaiannya mengacu kepada harta atau uang. Seseorang tidak dapat mengabdi kepada Tuhan dan kepada Mamon, artinya tidak dapat dalam waktu bersamaan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan melayani Dia, tetapi juga mengabdi kepada uang.

MENGABDI KEPADA UANG

Mengabdi kepada uang berarti:

  • Uang yang menjadi nomor satu dan menjadi tujuan hidupnya
  • Uang menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya
  • Uang dijadikan ukuran untuk menilai seseorang
  • Uang banyak sukacita besar, uang sedikit sukacita dapat hilang
  • Uang dikejar walaupun dengan berbagai cara yang tidak benar
  • Uang menjadi tujuan utama yang melebihi kebenaran

Seseorang yang sangat mengasihi Tuhan, masih dapat tergoda untuk jatuh dalam dosa uang, bilamana tidak dilawan. Jika demikian apakah uang itu jahat, sehingga banyak orang dapat tergoda, bahkan jatuh? Pada dasarnya uang tidak jahat, tetapi iblis memakai uang untuk memanipulasi banyak orang percaya, sehingga jatuh dalam dosa. 

Paulus dalam I Tim 6:10 berkata: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta akan uang.

BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP UANG?

Sistem keuangan/perekonomian Kerajaan Allah berbeda sekali dengan sistem dunia ini. Dalam perekonomian Allah yang ditekankan adalah nilai dan prinsip. Ketika hidup kita berpadanan dengan nilai dan prinsip Allah, kita akan mengalami sukses dalam berbagai bidang. Dalam ekonomi Allah, yang menjadi ukuran kesuksesan kita adalah bagaimana sistem nilai kita mengikuti prinsip-prinsip Allah. Ketika kita berhasil menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Kerajaan Allah,  kita akan menuai keuntungan pada masa kini dan masa kekekalan.

UANG ADALAH MUSUH TERBESAR ORANG KRISTEN

  1. Sikap Tentang Uang Berdampak Besar Terhadap Kerohanian

Tunjukkanlah kepada saya bagaimana Anda mengelola uang, maka saya akan beritahukan kepada Anda bagaimana sikap Anda kepada Tuhan.” (Billy Graham)

Yesus mengajar: “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi,  jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?”  Lukas 16:10-11

Bilamana kita mengelola uang kita sesuai dengan nilai dan prinsip Allah, maka kita akan bertumbuh semakin intim dengan Allah, tetapi bila dikelola dengan cara dunia, maka kehidupan kita akan hancur.

  1. Mamon Adalah Saingan Terberat Tuhan Dalam Hidup Kita

Siapakah yang terutama kita ijinkan memerintah dalam hati kita? Yesus menekankan kita, harus memilih.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)

  1. Sebagian Besar Kehidupan Berhubungan Dengan Uang

Dalam Alkitab ada lebih 2.350 ayat tentang uang dan penggunaannya. Tuhan banyak berbicara tentang uang, karena sebagian besar kehidupan kita berhubungan dengan penggunaan uang. Sepanjang bulan, bahkan tahun, seberapa banyak waktu kita gunakan untuk menghasilkan uang melalui pekerjaan, membuat keputusan-keputusan tentang cara menggunakan uang, melakukan investasi, menabur, mendukung pekerjaan Tuhan, dll.

  1. Daya Tarik Dunia Sangat Kuat

Daya tarik dunia yang sangat kuat saat ini ialah menyangkut keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, semuanya menjurus ke arah hedonisme. Untuk dapat menikmati semuanya itu tentu dibutuhkan uang yang banyak.

SIKAP YANG BENAR TENTANG UANG

  1. Uang Adalah Titipan Dari Tuhan

Kita bukan pemilik, tetapi hanya sebagai pengelola. (Ayub 1:21)

  1. Mensyukuri Setiap Berkat Dari Tuhan

Berapapun jumlah yang Tuhan berikan bila diterima dengan hati yang bersyukur, dapat menikmati dengan penuh sukacita. Sebalikya, walaupun memiliki jumlah uang yang besar, bila tidak disertai ucapan syukur, selalu merasa kurang dan tidak pernah puas. (1 Tim 6:6, Ibr 13:5)

  1. Menghindari Rasa Iri Hati

Rasa iri muncul karena membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap pribadi diberkati Tuhan sesuai dengan porsi dan takaran Tuhan. (Mzm 37:3-5)

  1. Menentukan Gaya Hidup Sesuai Berkat

Tentukanlah gaya hidup sesuai dengan berkat yang Tuhan berikan. Karena nilai hidup seseorang bukan tergantung kepada penampilannya. Tetapi karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. (Kej 1:26)

  1. Minta Tuntunan Allah Dalam Mengelola Uang

Bila Allah yang menuntun pengelolaan keuangan, pasti tidak ada yang akan digunakan untuk hal yang sia-sia, seperti rokok, alkohol, dll.

  1. Berusaha Hidup Sederhana

“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr 13:5)

Artinya mensyukuri apa yang ada, bukan yang akan ada. Mengatur pengeluaran sesuai dengan uang yang ada. Mengelola gaya hidup sesuai dengan berkat yang ada.

  1. Kekayaan Tanpa Kendali Allah Akan Berakhir Dengan Sia-sia

Memiliki uang yang banyak tanpa kendali Allah justru lebih berbahaya. Sebab dengan memiliki banyak uang, kita dapat melakukan berbagai hal;  bahkan juga hal-hal yang menentang kehendak Allah. Dengan uang yang banyak keinginan daging dapat dipuaskan dengan berbagai cara bahkan di berbagai belahan bumi ini. (Pkh 12:8, Mrk 8:36)

  1. Tidak Hidup Serupa Dengan Dunia

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Rm 12:2)

Bagi dunia ini, jumlah uang yang banyak merupakan ukuran kesuksesan. Tetapi kesuksesan bagi Allah ialah mengerti kehendak Allah dan melakukannya. Itulah kesuksesan sejati.

  1. Mendisiplinkan Diri Untuk Memberi

Secara natural, pada umumnya setiap orang lebih suka menerima dari pada memberi. Namun untuk menghindari diri dari cinta akan uang, kita harus belajar mendisiplinkan diri untuk memberi secara teratur.

“… Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.(Kis 20:35)

Bila kita dapat memberi, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Karena itu, memberilah dengan penuh sukacita; jangan dengan paksaan. (JS)

Silakan share :