Pdt. Tonny Hutabarat
Ibadah raya 1 & 2 - minggu, 21 juli 2019Rekaman Khotbah : Pdt Tonny Hutabarat
Ibadah Raya 1 & 2 – Minggu, 21 Juli 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi
Ringkasan Khotbah
Mencapai Garis Akhir
Ketika Pak Niko lepaskan urapan Pentakosta Ketiga. Merenung seperti apa, lihat ada tanda yang heran.
1) Bangkitnya generasi anak muda
2) Goncangan akan terjadi >> tuaian
3) Kedatangan Tuhan Yesus segera
Ibrani 12:1-3 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Jika ada permulaan, pasti ada berakhir. Hidup adalah perlombaan/pertandingan. Hidup ada start, berarti ada finish (garis akhir). Pelari marathon akan berlari pelan tapi pasti di awal, dan sprint mendekati garis finish.
Tetapi pelari 100m akan berlari cepat. Ada percepatan kedatangan Yesus.
Kesaksian malam penghiburan Vetri, ada suka cita karena hati keluarganya terbuat dari iman, karena ada kehidupan baru.
Pakaian pelari, baju dan sepatu dibuat sering an mungkin sehingga tidak jadi beban. Beban dosa harus ditinggalkan supaya kita mencapai garis finish.
Ketika Yesus bangkit, malaikat berkata kepada murid-murid agar segera memberitakan dengan cepat. Sehingga kabar tersebut cepat menyebar ke seluruh dunia.
– Berlari mengenakan jas. Jas bicara kebanggaan, jabatan, KEPANDAIAN, pengalaman dll. Ketika sedang berlari bersama Tuhan, tinggalkan kebanggaan kita tersebut. Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, orang tinggalkan jubah untuk dihamparkan menjadi alas Yesus lewat. Merendahkan diri di hadapan Tuhan. Tuhan perlu orang intelektual, pengalaman dsb. Paulus berkata apa yang di belakang kutinggalkan.
– Berlari kaki terikat beban. Apakah bisa berlari. Bisa tapi beban harus diangkat. Bisa sampai tujuan, tapi bukan waktunya Tuhan. Masuk gelombang kedua. Keterikatan apa yang ada pada kita, gadget, narkoba, pornografi dll. Bangun tidur bukan lihat pesan WA dan medsos lain, tapi seharusnya memuji Tuhan dan membaca Alkitab. Apakah akan masuk garis akhir? Masuk tapi lewati penganiayaan, masuk kloter kedua.
– Berlari dengan ransel. Ransel terbiasa mulai dari 10 kg, 20kg, sampai 60 atau 100 kg. Karena terbiasa atau terlatih, sehingga menjadi ringan. Seperti kebiasaan menanggung dosa kecil, menjadi kebiasaan sampai dosa besar juga terbiasa. Ada akar pahit.
Dosa kecil seperti tidak bisa mengampuni, lepaskan pengampunan agar hidup terbebas dari dosa.
Seorang majelis yang mengatur pembicara Ibadah Raya dan mengatur para pekerja, istrinya menangis mau cerai, suami selingkuh, minta ampun dan terjadi rekonsiliasi.
Jika kita mau mencapai garis akhir, lepaskan jas, beban dan ransel kita. Jangan menjadi terbiasa tapi Terlepas dari semua keterikatan dan beban. Seperti benci dimulai dari kesal, terbiasa sehingga menjadi dosa.
Cara mencapai garis akhir:
1) Tetap bertanding. Just keep running.
1 Korintus 9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Jangan keluar dari lingkaran Tuhan, karena akan mati. Tetap berlari, dan lepaskan keterikatan satu persatu, agar dapat mencapai garis finish.
2) Pertandingan iman akan dimenangkan jika kita dapat menyelesaikan Proses dan Tekanan yang harus kita jalani.
a) Proses. Hidup adalah proses. Tidak ada yang bisa menghindari proses kehidupan.
Kesaksian :
September masuk Ayin Tet, tinggalkan zona nyaman, masuk siklus atau musim baru. Januari kelahiran baru. Kau ada di kapal besar tapi bukan milikmu, lebih baik punya kapal kecil tapi punya warna sendiri. Bulan Mei, sudah dapat tempat harga cocok, tapi Tuhan tidak buka jalan, proses, berdoa, ketika proses harus setia, jika tidak setia keluar dari track Tuhan dan mati. Juli pak Niko bilang buka gereja baru. Tidak usah pikirkan dana dan jemaatnya. Juli mau mulai tapi hotel yang disewa tidak bisa mulai Minggu 1 dan 2, Minggu ketiga pun sudah disewa orang lain. Doakan untuk Minggu keempat Ibadah perdana.
Proses harus dengan kesetiaan. Kesetiaan adalah sebuah ekspresi kharakter dari sikap dan rasa hormat yang kita tunjukkan. Kalau mau menuai kepercayaan taburlah kesetiaan. Jangan menusuk dari belakang dan pakai topeng. Di depan Gembala baik, tapi di luar bicarakan yang jelek. Seperti Yudas. Jika mau sukses taburlah sebuah kesetiaan, tidak sebentar tapi perlu waktu yang lama bahkan bertahan-tahun. Setia dalam perkara kecil. Perlu waktu proses. Mau lepas dari keterikatan dan lepas dari beban perlu proses.
Kisah Daniel, Mesakh dan Abedbego. Contoh kesetiaan sampai 3 generasi. Ada resiko, konsekuensi dan harga yang harus dibayar. Masuk dapur api. Namun kesetiaan dalam proses menghasilkan buah, yaitu mujizat keluar selamat dari dapur api. Mujizat demi mujizat kita alami. Meskipun ada kesakitan ketika diproses, diminta berdiam dan sakit hati
b) Tekanan. Kita pasti mengalami tekanan dan tantangan hidup. Bagaimana menghadapi tekanan? Menang atas tekanan.
3) Berada di kaki Yesus.
Matius 15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Matius 28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Akhirnya kita akan jadi pemenang
Wahyu 6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.