Pdt. Itnawanto

Ibadah raya 1 - minggu, 23 juni 2019
Rekaman Khotbah : Pdt Itnawanto
Ibadah Raya 1 – Minggu, 23 Juni 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

KEBAIKAN TUHAN

Mazmur 73. Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.  Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.   Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.  Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;  mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.  Sebab itu mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.  Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.  Mereka menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.  Mereka membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.  Sebab itu orang-orang berbalik kepada mereka, mendapatkan mereka seperti air yang berlimpah-limpah.  Dan mereka berkata: “Bagaimana Allah tahu hal itu, adakah pengetahuan pada Yang Mahatinggi?”  Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya!  Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.  Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.  Seandainya aku berkata: “Aku mau berkata-kata seperti itu,” maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.  Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,   sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur.   Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!  Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.  Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.  Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.  Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.  Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.  Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Ditulis Bani Asaf, kelompok Imam Lewi untuk puji-pujian. Begitu banyak tekanan dan himpitan dan bertanya-tanya apakah orang yang mengenal Tuhan harus berkesusahan, sedangkan orang yang tidak mengenal Tuhan hidup lebih nyaman. Itu awalnya, akhirnya mereka menyadari akan kebaikan Tuhan.

Paradoxial sebagai bagian kehidupan sehari-hari, seperti nasi dan sayur yang harus kita konsumsi sehari-hari. Satu sisi kita setia beribadah dan menggantungkan kepada Tuhan, namun yang sering kita jumpai nasib sering tidak semujur yang percaya pada atau bahkan memusuhi Tuhan. Sehingga kita mulai bertanya dimanakah keadailan Tuhan. Apakah Tuhan masih berdaulat dan berkuasa. Allah adalah tetap Allah yang setia, adil, agung dan mulia.

Sepanjang hati kita masih tulus dan setia dan menjaga kesucian pada Tuhan. Memang tidak mudah menghadapi kenyataan. Kita tidak perlu kecil hati pada dilema hidup. Semua itu hanya asumsi atau praduga yang tidak benar. Saatnya kita memahami kebenaran tersebut. Ayat 1.

Kebaikan Allah yang bersifat universal atau umum. Dia tidak bisa tidak mengasihi siapapun, bahkan penjahat pun untuk dikasihi Tuhan. Bahkan kadang membuat iri karena memanjakan mereka dan membuat mereka lebih makmur dari kita. Bukti konkrit matahari bersinar dan oksigen diberikan cuma-cuma tanpa kecuali. Benih pun ditabur dapat dikonsumsi siapapun tanpa kecuali. Kasih universal yang dapat dinikmati siapapun.

Kasih yang khusus dan eksklusif yang diberikan kepada orang tertentu. Karena hanya diberikan kepada orang yang memiliki pengenalan akan Tuhan. Ketika memahami kasih itu maka akan memampukan kita menjadi exist dalam segala pencobaan dan kesusahan, dan menikmati kasih yang eksklusif tersebut. Tulus hati diterjemahkan sebagai bangsa Israel, yang diartikan buka nsebagai kewarganegaraan atau bangsa, tapi sebagai posisi seorang pribadi manusia, yang hidupnya di bawah kedaulatan dan kekuasaan Allah, di dalam dimensi Kerajaan Allah dan tunduk pada Allah. Kepribadian yang mau menyerahkan dan menyerah 100% pada kehendak dan perintah Allah.

Kata baik diterjemahkan dalam Bahasa Ibrani “Tob” yang memiliki arti luas :

  • Keranjang, suatu wadah yang melindungi dalamnya dari bahaya
  • Tenda, tempat yang di dalamnya boleh berkumpul merasakan kehangatan kasih
  • Israel yang tunduk pada kehendak Allah, dia dipagari dan dilindungi oleh kasih karunia dan kemurahan Tuhan, sehingga hidupnya menjadi pusat perhatian Allah, menjadi nyaman, makmur dan bersuka cita dan menikmati hari-harinya tanpa digoncangkan oleh apapun di sekelilingnya

Kekristenan bukan agama. Agama adalah upaya manusia untuk menata moral dan hidupnya agar dapat menarik, memikat dan membujuk Allah dengan berbagai cara dan upaya untuk berdamai dengan dirinya. Plato berkata Theos di tempat yang tidak terhampiri, inggi dana gung, dan antropos (manusia) ada di dimensi yang penuh dengan kekacauan yang carut marut dalam dosa dan kelemahannya. Plato yang ingin menyatukannya. Namun Pengkhotbah berkata segala sesuatu di kolong langit adalah kesia-siaan. Jadi agama adalah kesia-siaan. Bagaimana dengan kekristenan yang bukan produk dari dunia ini. Produksi surga, Tuhan yang datang mencari manusia, bukan sebaliknya. Datang dari surga adalah sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kesaksian hidup dengan kerendahan diri karena beruban sejak 8 tahun. Namun karena bukti Tuhan itu baik didaur ulang oleh Tuhan menjadi seperti saat ini.Orang benar bukan tidak menderita, namun justru dekat dengan penderitaan.  Karena setan tidak akan mengganggu pengikutnya. Sesama bus kota tidak saling mendahului. Yesus rela mati bagi para sahabatnya untuk membuktikan kasihnya pada kita. Dan apakah respon kita ? Cuek tidak butuh kasih-Nya ?  Jangan harap dapat merasakan kasih-Nya yang begitu baik. Pastikan hanya melalui Yesus kita dapat diselamatkan. Gereja adalah kumpulan individu yang membuka diri pada kasih Allah.

Kejadian 6:7-8 Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”  Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Nuh adalah orang yang bergaul karib dan intim dengan Tuhan, sehingga mendapatkan hak istimewa dari Tuhan. Kristen jangan hanya menuntut dikasihi Tuhan, tapi harus menyenangkan Tuhan. Kisah ini adalah genocide atau kiamat pertama seisi dunia yang berdosa. Namun Tuhan mencari siapa yang layak mendapatkan kasih karunia Tuhan. Nuh sekeluarga seia sekata melayani kehendak Tuhan, di tengah ejekan dan hinaan dari sekelilingnya.

Kesaksian hidup menyerahkan diri kepada Tuhan dengan dukungan sepenuhnya istri.

Kesaksian menyembuhkan orang dengan doa. Namun istri sakit sebulan tidak sembuh dengan doa. Akhirnya sebulan di RS mendapatkan mujizat dari Tuhan dan tidak membayar sepeserpun.

Mungkin kita tidak tahu apa yang menimpa hidup kita, jangan engkau bimbang dan cemas, tapi ingat Tuhan tetap baik bagi orang yang tulus hatinya.

 

Silakan share :