Pdm Irwan Ambarita

Ibadah raya 1, 2 & 3 - minggu, 03 februari 2019
Rekaman Khotbah : Pdm Irwan Ambarita
Ibadah Raya 1, 2 & 3 – Minggu, 03 Februari 2019 di GBI Bumi Anggrek Bekasi

Ringkasan Khotbah

Bergairah & Intim Dengan Tuhan

Wahyu 3:14-22  “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!  Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.  Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!   Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.  Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.  Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

Jemaat Laodikia (yang merupakan jemaat terakhir dari 7 jemaat) adalah jemaat yang suam kuku dan menunjuk pada generasi terakhir yang akan datang yaitu sampai generasi kita. 

Yehezkiel 36:26-27 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Hati dan Roh yang baru dan taat. Bagaimana supaya kita mengerti? Diberikan kirbat yang baru untuk menampung anggur yang baru. Gembala Pembina bilang yang penting adalah hati – jangan suam-suam kuku, supaya tidak dimuntahkan oleh Allah, sehingga kita tidak lagi ada di dalam Dia. 

Laodikia saat itu sangat kaya, terletak di dekat Turki, pusat perbankan, industri kain, namun tidak mau peduli orang lain bahkan juga Tuhan. Ketika abad 60 terjadi gempa bumi pun tidak mau dibantu oleh Roma. Namun diingatkan ada yang tidak mereka miliki, yaitu tidak ada sumber air, dan memperoleh aliran air panas dari Hireapolis dan air dingin dari Kolose, sehingga sampai ke Laodikia sudah hangat suam-suam.

Demikianlah digambarkan jemaat suam-suam kuku. Mungkin kita tidak sekaya orang Laodikia, namun seberapa dalam kita mau dekat pada Tuhan. Mengajar gereja yang tidak bergairah lagi atau suam-suam kuku tidak mendapatkan hadirat Tuhan. Ingat orang kaya sukar masuk surga, karena di mana hartamu berada di situ hatimu berada. Kejarlah sesuatu yang kekal. 

1 Timotius 6:17-19 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

 

Kaya dalam kebajikan, memberi dan membagi untuk mengumpulkan harta bagi dirinya di waktu yang akan datang. 1 Timotius 6:2b-10  Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Jika seorang mengajarkan ajaran lain dan tidak menurut perkataan sehat  —  yakni perkataan Tuhan kita Yesus Kristus  —  dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan ibadah kita,  ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga,  percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.  Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

– ajaran lain, sok tahu

– cukup makanan dan pakaian

– cinta uang akar kejahatan

– Bertrand dalam pertanggungjawaban

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, yaitu hidup kekal dan fokus pada Tuhan. Tuhan yang setia akan senantiasa menmberkati. Penyempurnaan seperti sifat Allah yaitu memiliki 9 Sifat Illahi yaitu Buah Roh.

Memiliki kehidupan rohani, doa setiap pagi, hubungan dekat pada Allah.

Roma 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna..

Titus 3:4-5 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

kelahiran kembali dan pembaharuan hanya karena Roh Kudus.

Tanda orang suam kuku :

1) Kehidupan doanya pasif

2) Tidak dipimpin Firman Tuhan

3) Tidak menaati Firman Tuhan. Seperti orang yang lupa setelah berpaling dari cermin.

4) Tidak peduli pada orang yang terhilang dan tertindas. Ketika terjadi bencana, ada doa keliling tergerak mendoakan lingkungan kita.

5) Pertemuan yang tidak teratur dengan saudara seiman, ke gereja karena mau berfungsi, tampil, bertemu dengan teman, bukan karena pertemuan dengan Tuhan

6) Apatis, melakukan pujian dan dengar Firman tapi tidak ada yang meresap dalam hatinya. Gairah RK tidak kita dengar. Tidak ada kelahiran baru tanpa keinginan, gairah dan persekutuan dengan Tuhan.

Wahyu 3:19 Barang siapa Tuhan kasihi, Tuhan tegor dan hajar. Wahyu 3:20 Tuhan yang mengetok pintu, buka pintu, izinkan masuk, makan sehidangan dengan Bapa, terjadi keselamatan di rumah kita. Yang menang akan kududukkan di atas tahta. Siapa bertelinga hendaklah ia mendengar

 

Silakan share :