KESAKSIAN PUJIAN 

Pdp. Irwan Ambarita

Gembala Cabang GBI Bumi Anggrek Bekasi


Tahun 2010 sd 2013, saya mengalami sakit yang bermula dari operasi usus buntu dan karena tidak kuat dengan obat antibiotik yang saya minum dalam kurun waktu yang cukup lama, akibatnya saya mengalami mal-fungsi pencernaan, yaitu tidak ada gerakan peristaltik pada lambung dan usus. Akibatnya setiap makanan yang ditelan, dalam 5 menit sudah sampai dubur (maaf) tanpa ada proses. Jadi kalau masuk biji jagung, keluar juga biji jagung. Keadaan saya waktu itu makin buruk, karena tidak ada makanan yang dapat diabsorb, sehingga berat badan saya turun drastis dari 76 kg menjadi hanya 46 kg. Di samping mal-nutrisi karena mal-fungsi pencernaan saya juga didiagnosa TBC, Batu Ginjal sehingga sampai dipasang sten ginjal dan sakit typus yang berulang-ulang. Setiap 2 minggu saya harus opname karena kadar leukosit saya hanya 2000-an. Dokter internist yang merawat saya menyerah dan menyarankan saya berobat ke Amerika. Saya hampir putus asa karena semua dokter yang saya kunjungi tidak memiliki jalan keluar.

Setiap pagi saya berdoa meminta pertolongan Tuhan dan lagu ini (” Trimakasih..”) selalu saya nyanyikan baik ketika opname di Rumah Sakit maupun di rumah. Hingga satu saat istri saya bilang, ayo ke Jerusalem, di sana kamu sembuh. Itu iman istri saya. Suatu hari istri saya mendaftarkan kami pergi ke Holyland Jerusalem. Saatnya akan berangkat di Bandara Soekarno Hatta, kondisi saya kurang sehat, demam dan leukosit dicek 2 hari sebelumnya cuma 2000-an, dan saya bilang ke istri saya supaya mereka saja yang berangkat dan saya harus ke RS, tapi saat itu istri saya bilang bahwa saya harus ikut dan kamu harus kuat. Akhirnya saya naik pesawat dan karena demam, saya ingin rebahan dan pindah ke kursi belakang. Di situ saya pasrah kepada Tuhan, saya bilang ‘Tuhan saya cuma mau tidur, tapi saya merasakan alirah panas dari kepala turun ke punggung terus bolak balik. Setelah 4 jam saya terbangun dan pingin makan, saat itu juga pertama kali merasa lapar setelah 3 tahun saya tidak merasa ngiler lihat makan, dan saya makan 2x di pesawat sampai di Mesir, saya juga sudah bisa makan dan setelah saya di Jerusalem tanpa saya sadari semua makanan sudah bisa saya makan. Sejak saat itu keadaan saya membaik dan akhirnya saya sembuh total dan pencernaan saya berfungsi kembali dan berat badan saya naik. Haleluyah…terpujilah Tuhan Yesus.

Lagu ‘ Trimakasih ‘ ini sangat memberkati dan menguatkan saya, setiap pagi saya selalu menangis setelah menyanyikan lagu ini tetapi saya juga merasa sukacita karena merasakan Hadirat Tuhan dan tangan-Nya memegang saya. Saya percaya janji Tuhan.
Janji Tuhan menopang hidupku, kasih-Mu menuntun langkahku, dalam setiap waktu, penolongku yang aku percayai. Terimakasih Tuhan Yesus.

Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang kau ucapkan kepada hamba-Mu

(Mazmur 119 : 76)

Biarlah kesaksian ini menguatkan bapak ibu sekalian. Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah… Amin

Silakan share :